Mohon tunggu...
Amalia Fany Salsabilla
Amalia Fany Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maliki Malang

hobi saya menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesetaraan Gender dalam Pembangunan Berkelanjutan

19 November 2024   00:12 Diperbarui: 30 November 2024   15:18 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://dpppa.manadokota.go.id/asset/foto_berita/kesetaraan_gender.jpg

Untuk mengurangi kesenjangan gender dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, perlu dilakukan berbagai upaya yaitu:

1. Perlindungan Hukum dan Kebijakan Anti-Kekerasan

Meningkatkan penegakan hukum teradap pelaku kekerasan berbasis gender, baik kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pelecahan seksual, atau kekerasan di ruang publik, dengan memberikan sanksi yang jelas dan tegas.

2. Implementasi Kebijakan Upah yang Setara

Pemerintah dan perusahaan perlu menerapkan prinsip "upah yang setara untuk pekerjaan yang setara", yang memastikan bahwa perempuan dan laki-laki mendapatkan gaji yang adil untuk pekerjaan yang memiliki tingkat keterampilan dan tanggung jawab yang sama.

3. Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan

Solusi untuk mengatasi kesenjangan gender dalam akses pendidikan termasuk membangun infrastruktur pendidikan yang aman dan mudah diakses, serta memberikan beasiswa dan bantuan keuangan kepada perempuan dari keluarga miskin. Mengembangkan kurikulum yang mempertimbangkan gender juga penting, dan guru harus dilatih untuk membuat lingkungan belajar yang inklusif. Langkah penting lainnya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat dan orang tua tentang pentingnya pendidikan perempuan serta memastikan bahwa lingkungan sekolah bebas dari kekerasan. Terakhir, perempuan dapat mendapatkan lebih banyak peluang dengan mendukung pendidikan tinggi melalui beasiswa dan dukungan khusus. Langkah-langkah ini dapat mengurangi perbedaan gender dalam pendidikan dan memberi perempuan kesempatan untuk berkontribusi pada pembangunan yang lebih berkelanjutan.

Kesimpulan

Kesetaraan gender adalah prinsip dasar yang menekankan hak dan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan dalam semua aspek kehidupan, termasuk sosial, ekonomi, dan politik. Pembangunan berkelanjutan hanya dapat tercapai jika setiap individu, tanpa memandang jenis kelamin, memiliki akses setara terhadap peluang, sumber daya, dan hak yang sama. Meskipun telah ada kemajuan dalam pencapaian kesetaraan gender, kesenjangan gender masih menjadi hambatan besar dalam pembangunan, dengan permasalahan seperti kekerasan berbasis gender, kesenjangan upah, terbatasnya partisipasi ekonomi perempuan, serta ketidaksetaraan dalam akses pendidikan.

Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan kebijakan yang fokus pada perlindungan hukum terhadap kekerasan gender, penerapan prinsip upah yang setara untuk pekerjaan yang setara, serta peningkatan akses dan kualitas pendidikan bagi perempuan. Kebijakan-kebijakan ini akan menciptakan kondisi yang lebih adil dan memberi perempuan kesempatan untuk berperan aktif dalam pembangunan. Dengan demikian, kesetaraan gender akan mendukung peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Kesetaraan gender juga merupakan tujuan penting dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan yang disepakati oleh PBB pada 2015, yakni Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan anak perempuan. Mewujudkan kesetaraan gender akan memberikan dampak positif tidak hanya pada ekonomi dan pendidikan, tetapi juga dalam mengurangi kemiskinan, memperkuat ketahanan sosial, dan mendorong tercapainya pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan di seluruh dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun