Mohon tunggu...
Amalia Fany Salsabilla
Amalia Fany Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maliki Malang

hobi saya menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemiskinan dan Konsep Ekonomi Kerakyatan

30 September 2024   21:40 Diperbarui: 30 September 2024   22:49 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan negara besar yang sedang berkembang sehingga banyak masalah masalah yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia, salah satunya yaitu kemiskinan. Kemiskinan merupakan permasalahan global yang sulit dihadapi dan menjadi perhatian orang di dunia. Seperti yang kita ketahui, kemiskinan di Indonesia menjadi salah satu masalah besar yang harus dihadapi sejak dulu hingga sekarang. 

Permasalahan ini masih belum menemukan Solusi yang tepat, pemerintah telah menoba berbagai mcam cara menghadapi masalah ini untuk mengurangi angka kemiskinan tersebut tetapi angka kemiskinan masih saja tinggi. Tiap negara dapat memilih mana sistem ekonomi yang tepat sesuai kondisi negara tersebut. 

Negara kita telah lama dikenal mengimplementasikan konsep Ekonomi Kerakyatan. Sedangkan Konsep Ekonomi Kerakyatan itu sendiri adalah suatu sistem yang diterapkan oleh suatu negara guna mewujudkan kedaulatan masyarakat di bidang ekonomi. Sistem ini sangat mempengaruhi bagaimana kekuatan dan kondisi ekonomi negara itu.

Kemiskinan

Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 25,22 juta orang, menurun 0,68 juta orang terhadap Maret 2023 dan menurun 1,14 juta orang terhadap September 2022 dan presentase penduduk miskin pada maret 2024 turun menjadi sebesar 9,03 persen. Dalam mengukur tingkat kemiskinan di Indonesia terdapat dua jenis data kemiskinan yang digunan yaitu kemiskinan mikro dan kemiskinan makro.

  • Kemiskinan Mikro merujuk pada kondisi kemiskinan yang dialami individu atau keluarga secara langsung, sering kali terlihat dalam bentuk keterbatasan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan mikro menggunakan konsep multi dimensi dan pendekan non moneter dalam pelakukan perhitungan datanya. Angka kemiskinan didasarkan pada indeks atau PMT dari ciri-ciri rumah tangga.

  • Kemiskinan Makro. Secara konsep, kemiskinan makro adalah kemiskinan yang dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan (diukur dari sisi pengeluaran). Kemiskinan makro mengukur tingkat kemiskinan dengan menggunakan konsep basic needs approach dan pendekatan moneter. Konsep digunakan untuk perencanaan dan evaluaasi program kemiskinan dengan target geografis tapi tidak menunjukkan siapa dan dimana alamat penduduk.

Jenis-Jenis Kemiskinan

1. Kemisikinan Absolut: Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, dan papan.

2. Kemiskinan Relatif: Terkait denagn ketidakmampuan dibandingkan dengan standar hidup masyarakat sekitar.

3. Kemiskinan Struktural: Disebabkan oleh faktor-faktor sistemik, seperti ketidakadilan sosial dan ekonomi.

4. Kemiskinan Kultural: Keterbatasan dalam akses dari norma, pengetahuan dan nilai budaya yang membatasi akses individu terhadap sumber daya.

Faktor yang menyebabkan kemisikinan

-Laju Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun