Spiral kurikulum ditemukan oleh brunner dimana brunner adalah seorang tokoh yang terkemuka dalam perkembangan teori kognitif. Menurut brunner perkembangan kognitifberlangsung sejalan dengan perkembangan anak.Â
Perkembangan kognitif menurut Brunneradalah perkembangan berpikir yang berlangsung secara tahap demi tahap. Perkembangan kognitif memerlukan interaksi anak dengan lingkungannya.
Mengapa dalam perkembangan kognitif anak harus berinteraksi dengan lingkungan ? Karena proses perkembangan kemampuan berpikit atau proses perkembangan inteligensi berlangsung sejalan dengan proses belajar.Â
Anak akan secara perlahan untuk terus mengelompokkan lingkungannya ke dalam berbagai unit yang bermakna, proses ini menurut Brunner sebagai proses konseptualisasi dan kategorisasi konsep yang tersusun dalam memori. Susunan konsep tersebut dinamakan skemata.
Konsep kategorisasi menurut brunner ini dicontohkan seperti menjelaskan hubungan antara konsep umum dengan konsep khusus.Â
Contoh dalam menjelaskan guru menjelaskan secara umum pengertian restoran, kemudian guru akan menjelaskan jenis-jenis restoran terbagi menjadi 3 yaitu restoran fast food, restaurant masakan daerah dan DII.Â
Dalam jenis restaurant fast food terdapat beberapa restaurant fast food yaitu wendys, Mcdonald, KFC. Sedangkan dalam restaurant masakan daerah terdapat jenis masakan yaitu masakan padang, masakan jawa dan masakan sunda, dalam jenis tersebut terdapat contoh produk restaurantnnya dimana jenis masakan padang contoh restaurannya adalah restoran sederhana.
Dalam teori konsep ini memberikan manfaat yaitu :
- Kategori konsep meminimalisasi kompleksitas yang ada di dalam lingkungan. Misalnya dalam lingkungan sekolah siswa akan mengetahui letak perpustakaan dalam hal ini siswa akan mudah berjalan menuju perpustakaan dan didalam perpustaakaan siswa dapat membaca label-label yang ditempel di rak buku dan memahami arti label tersebut.
- Kategori konsep memberikan petunjuk terhadap alat atau perlengkapan yang dibutuhkan, seperti jika menulis di papan tulis, maka yang diperlukan adalah spido, bukan obeng
Pengembangan Spiral kurikulum ini menurut brunner sangat penting diterapkan oleh setiap sekolah dikarenakan kemampuan yang bergerak dari proses kemampuan yang sederhana kepada proses kemampuan yang lebih tinggi.Â
Spiral kurikulum ini bisa diterapkan dalam pengembangan kemampuan berpikir misalnya pengemban kemampuan kognitif menurut teori bloom khususnya dengan menambahkan kreativitas sebagai kemampuan kognitif tertinggi.Â
Dalam hal ini diawali dengan knowledge dimana terdapat identifikasi, match dan state. Selanjutnya di lanjutkan comprehension pada stage ini menerjemahkan dan merubah serta generalisasi.Â
Tahap ketiga application pada stage ini menggunakan dan oprate, tahap ke 4 analysis berisi tentang diskriminasi, seleksi. Tahap kelima syntesis berisi design, plan dan compile. Tahap ke enam berisi tentang appraise, compare dan tahapan tertinggi kreativitas.
Brunner menyarankan guru harus :
- Menjadi fasilitator bukan sebagai penyampai pengetahuan
- Guru harus mampu menstimulasi proses belajar dengan mengatur lingkungan belajar yang menantang siswa untuk memecahkan masalah kea rah penemuan atau pemecahan masalah
- Sejalan dngan tugasnya sebagai fasilitator guru perlu menyediakan berbagai bentuk lingkungan dan sumber belajar Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H