Mohon tunggu...
Amalia Widya
Amalia Widya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Semester 8 di salah satu Universitas Negeri di Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN Undip Bagi-bagi Masker dan Tanaman Gratis!

11 Februari 2021   17:57 Diperbarui: 11 Februari 2021   18:16 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Pembuatan Masker Kain (dokpri)

Tidak seperti KKN biasanya, di mana mahasiswa diterjunkan secara langsung ke berbagai pelosok Indonesia. Kali ini Universitas Diponegoro melakukan sedikit perubahan dengan menerjunkan ribuan mahasiswanya secara daring untuk melaksanakan kegiatan KKN Pulang Kampung. Pada dasarnya, KKN Pulang Kampung adalah kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan di wilayah tinggal masing-masing mahasiswa.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Amalia Widya. Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro ini juga mengikuti program KKN Pulang Kampung di wilayah Kelurahan Kalipancur, tepatnya di RT 12 RW 03 Kota Semarang.

Proses perizinan kegiatan KKN di Kantor Kelurahan Kalipancur berjalan dengan lancer. Mahasiswa disambut langsung dengan Bapak Priyatna Devilo selaku Lurah Kalipancur, "Saya merasa sangat senang dengan adanya program ini, karena tiap-tiap mahasiswa dapat mengabdikan dirinya untuk membangun daerahnya masing-masing."

Terdapat beberapa program yang dilaksanakan oleh Amalia, berdasarkan tema yang telah diangkat oleh Undip yaitu pemberdayaan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 berbasis pada tujuan pembangunan berkelanjutan, ia memutuskan untuk mengadakan program pembuatan masker kain dan edukasi mengenai khasiat tanaman toga.

Proses Pembuatan Masker Kain (dokpri)
Proses Pembuatan Masker Kain (dokpri)

Program pembuatan masker kain dilakukan bersama dengan Karang Taruna RT 12 RW 03. Masker ini berbahan dasar kain katun dan dibuat dengan 2 lapis kain sesuai dengan anjuran yang ada. Selama melakukan program pembuatan masker, para remaja mengaku senang karena mereka mendapatkan ilmu baru yaitu menjahit.

Sedangkan program edukasi tanaman toga dilakukan secara door to door dengan cara membagikan brosur sekaligus bibit tanaman toga. Hal ini dilakukan agar warga memahami apa saja manfaat yang terkandung dalam tanaman toga, bagaimana cara perawatan tanaman toga, dan produk apa saja yang dapat dihasilkan dari tanaman toga.

Penulis : Amalia Widyaningrum 

DPL        : Lintang Dian Saraswati, SKM., M.Epid

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun