Mohon tunggu...
Amalia Fatlikhah
Amalia Fatlikhah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030062 UIN Sunan Kalijaga

Hobi Traveling

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Riview Film "Inside Out 2": Mengungkap Lapisan Emosi yang Lebih dalam Melalui Perjalanan Riley

22 Juni 2024   19:06 Diperbarui: 22 Juni 2024   19:35 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Inside Out 2" merupakan sekuel dari film animasi sukses "Inside Out" (2015) yang diproduksi oleh Pixar Animation Studios dan dirilis oleh Walt Disney Pictures dan masih tayang di bioskop. Film ini kembali disutradarai oleh Pete Docter dan menghadirkan kembali karakter-karakter emosi yang hidup dalam pikiran seorang remaja, Riley. Dalam sekuel ini, penonton diajak untuk mengikuti perjalanan emosional Riley yang kini memasuki masa remaja, mengeksplorasi tantangan dan perubahan yang dihadapi Riley saat ia beranjak dewasa, dengan segala kompleksitas emosi yang menyertainya.


Cerita "Inside Out 2" dimulai dengan Riley yang kini berusia 15 tahun, menghadapi berbagai perubahan dalam hidupnya, termasuk pindah sekolah, pertemanan yang berubah, dan konflik keluarga. Emosi-emosi di dalam pikirannya Joy, Sadness, Anger, Fear, dan Disgust kembali berperan penting dalam mengelola perasaan dan reaksinya terhadap berbagai situasi yang dihadapi. Namun, kali ini Riley tidak hanya menghadapi masalah sehari-hari, tetapi juga menghadapi masalah seperti perubahan hormon dan tekanan sosial yang lebih intens yang datang dimasa remaja.


Riley, yang kini lebih dewasa, mengalami perubahan emosi yang lebih rumit. Joy (Amy Poehler) masih berusaha untuk menjaga kebahagiaan Riley, tetapi dia kini harus menghadapi realita bahwa tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan keceriaan. Sadness (Phyllis Smith) terus memainkan peran penting dalam membantu Riley menerima kesedihan sebagai bagian dari kehidupan. Anger (Lewis Black), Fear (Bill Hader), dan Disgust (Mindy Kaling) juga kembali dengan dinamika yang lebih matang.


Film ini memperkenalkan beberapa emosi baru yang muncul sebagai hasil dari perubahan masa remaja Riley. Misalnya, ada "Anxiety" yang menggambarkan kecemasan yang terjadi saat emaja, dan "Curiosity" yang mewakili rasa ingin tahu yang meningkat. Interaksi antara emosi lama dan baru menambah kompleksitas cerita dan memberikan kedalaman lebih pada karakter Riley. Interaksi antara emosi lama dan baru menciptakan dinamika yang menarik dan relevan dengan pengalaman remaja pada umumnya.


Seperti pendahulunya, "Inside Out 2" menampilkan animasi yang menakjubkan dengan detail yang kaya dan warna-warna yang cerah yang membuat setiap adegan menjadi hidup dan pehun makna. Desain dunia internal pikiran Riley berkembang lebih lanjut, dengan penambahan area baru yang menggambarkan aspek-aspek baru dari perkembangan emosional dan psikologis Riley. Visualisasi perubahan emosi dan dunia imajinasinya digambarkan dengan cara yang kreatif dan mengesankan.


"Inside Out 2" terus mengeksplorasi tema tentang pentingnya keseimbangan emosi dan bagaimana setiap emosi memiliki peran penting dalam kehidupan seseorang terutama memasuki masa-masa remaja. Film ini juga menekankan pentingnya komunikasi dan pemahaman dalam hubungan keluarga dan pertemanan, terutama dalam menghadapi masa-masa sulit kehidupan. Pesan tentang pentingnya menerima dan mengelola berbagai perasaan yang berbeda di masa remaja disampaikan dengan cara yang menyentuh dan mudah dipahami oleh penonton dari segala usia."Inside Out 2" mendapatkan pujian luas dari kritikus dan penonton. Keberhasilan film ini terletak pada kemampuannya untuk menggabungkan humor, emosi yang mendalam, dan cerita yang menggugah hati.


"Inside Out 2" menekankan pentingnya mengelola dan memahami emosi. Ini mengajarkan bahwa mengenali dan menerima semua emosi, termasuk hal yang negatif, adalah langkah pertama dalam mengelolanya. Film ini menunjukkan bahwa setiap emosi memiliki tujuan dan peran yang penting. Kemudian berbicara tentang perasaan dengan orang yang dipercaya bisa membantu dalam mengatasi emosi yang sulit. Riley belajar untuk membuka diri kepada orang tuanya, yang menunjukkan pentingnya dukungan sosial.
Keseimbangan emosi penting untuk kesehatan mental. Tidak ada emosi yang seharusnya mendominasi sepenuhnya. Joy belajar bahwa kesedihan juga penting untuk kesejahteraan Riley. Emosi bisa menjadi alat untuk menghadapi perubahan dan tantangan. Dengan memahami dan mengelola emosi, seseorang bisa lebih siap menghadapi kehidupan yang dinamis.


"Inside Out 2" berhasil menyajikan kelanjutan cerita yang memuaskan dari film pertamanya. Dengan plot yang lebih kompleks, karakter baru yang menarik, dan visual yang memukau, film ini tidak hanya menghibur akan tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana pentingnya memahami dan mengelola emosi dalam diri seseorang. Bagi penggemar film animasi dan mereka yang pernah terpesona oleh "Inside Out", sekuel ini adalah tontonan yang tidak boleh dilewatkan. Film ini mengingatkan kita bahwa setiap emosi, baik positif maupun negatif, adalah bagian penting dari pengalaman manusia dan membantu kita tumbuh dan berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun