Syeikh Fathi Abdurrahman Al-Hijazi, salah satu guru besar di Universitas Al Azhar As Syarif, Cairo - Mesir. Beliau pernah mengatakan dalam sebuah ceramahnya di salah satu pondok pesantren yang berada di payaman, secang, magelang, jawa tengah mengenai bagaimana sih cara menjadi orang alim? Mari simak penjelasannya. Syeikh Fathi memberikan 6 cara menjadi orang alim menurut imam asy-syafi'I, 6 cara ini termuat didalam kitab Alala yang sebagian besar syair-syairnya termuat pada kitab Ta'limul Muta'alim karya Imam al-Zarnuji. Kitab Alala yaitu sebuah kitab yang isinya mengenai akhlak mencari ilmu. 6 cara tersebut terdapat pada syair yang artinya
"Ingat, kalian tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara, aku akan memberi tahumu tentang kumpulannya dengan penjelasannya"
"Yaitu cerdas, semangat, sabar, biaya, petunjuk ustadz dan lama waktunya"
Syair diatas yaitu syair rujukan yang akan dijelaskan oleh Syeikh Fathi mengenai apa saja hal-hal yang harus dilakukan seseorang untuk menjadi alim, yaitu:
- Kecerdasan
- Haus akan ilmu
- Ijtihad atau sungguh-sungguh
- Ongkos
- Ada gurunya
- Lama waktunya
1. Kecerdasan
Allah SWT, memberikan kecerdasan kepada hamba-hambanya dengan porsi yang berbeda-beda. Syeikh Fathi memberikan nasihat kepada seseorang yang ingin menjadikan dirinnya sebagai orang alim untuk tidak menggunakan kecerdasannya kepada hal-hal yang tidak berguna dan kecerdasan itu digunakan untuk mempelajari kitab-kitab. Banyak kitab yang dapat dipelajari seperti kitab nahwu, sorof, fiqih, tasawuf, akhlak dan lain sebagainya.
2. Haus akan ilmu
Cara menjadi seseorang yang alim pada nomor dua menurut imam asy-syafi'I yaitu dengan haus akan ilmu. Kita harus selalu menjaga keinginan dan tekad yang kiat untuk selalu belajar dan ingin tahu akan segala ilmu dan pengetahuan terutama ilmu dan pengetahuan mengenai agama islam.
3. Ijtihad atau sungguh-sungguh
Ijtihad atau sungguh-sungguh yang dimaksud disini yaitu dengan tidak menyia-nyiakan waktu sedikitpun. Mengisi waktu-waktu luang dengan hal-hal yang positif dan bisa memanajemen waktu dengan baik. Menjadi seseorang yang alim harus benar-benar berijtihad atau sungguh-sungguh dalam mempelajari ilmunya Allah SWT, agar menjadi seorang alim yang benar-benar bisa dipercaya oleh masyarakat.
4. Ongkos
Sebagai seorang yang mencari ilmu sudah pastilah harus mempunyai ongkos atau uang saku yang digunakan sebagai mencari bekal. Bekal untuk mencukupi kebutuhan primer dan bekal untuk kebutuhan belajar seperti membeli kitab, membeli buku, alat tulis, dll.
5. Ada Gurunnya
Seseorang yang mencari ilmu terlebih ilmu agama harus belajar dengan seorang guru. Sebenarnya belajar otodidak itu tidak dilarang akan tetapi akan lebih baik jika seseorang yang belajar agama belajar dengan seorang guru yang sanadnya jelas sampai kepada Rosulullah SAW.
6. Lama Waktunya
Untuk disebut sebagai orang yang alim dibutuhkan waktu yang lama, belajar dengan waktu yang lama untuk menghasilkan pemahaman yang mendalam menganai ilmu agama. Ilmu agama sangatlah luas, hukum pada agama islam sangatlah fleksibel mengikuti perkembangan zaman akan tetapi, tetap dipertanggung jawabkan oleh ahli-ahli fiqih atau ulama-ulama masyhur.
      Sebelum melakukan 6 cara tersebut, pertama kali yang harus seseorang lakukan yaitu memiliki niat yang kuat dan memulainya karena Allah SWT karena "Barangsiapa yang memulai sesuatu karena Allah maka akan langgeng atau ada selamanya dan barang siapa memulai sesuatu bukan karena Allah maka akan terputus" setelah memiliki niat yang kuat baru melakukan 6  cara yang telah di katakan oleh Imam Asy-Syafi'I tersebut.
      Seorang alim biasannya terlahir dari seorang yang alim juga seperti misalnya seseorang yang terlahir dari keluarga kyai atau keluarga habaib. Mereka biasanya akan lebih mudah mempelajari ilmu agama walaupun mereka memiliki kepribadian yang kurang baik. Biasannya hal tersebut dikarenakan tirakat atau amalan yang dilakukan oleh nenek moyangnya yang manjur sampai kepada anak cucunya. Hal tersebut tidaklah membuat seseorang yang terlahir dari keluarga awam berkecil hati dan mengurungkan niatnya untuk menjadi seorang alim. Bisa saja seseorang yang berasal dari keluarga awam tersebut menjadi pencetak pertama seorang alim di keluargannya yang akan menurun kepada anak cucunya, wallahu a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H