Kamis, 04 April 2024, Program studi PGSD PPG Prajabatan Universitas Negeri Malang mengadakan kegiatan diklat Wawasan Kebinekaan Global (WKG) untuk kelas PGSD 001 angkatan 2023. Kegiatan ini serentak dilakukan dengan tujuan utama untuk melatih keterampilan dan pengetahuan calon guru profesional yang berbineka. Kegiatan WKG disambut dengan penuh antusias oleh mahasiswa PPG PGSD 001. Kegiatan ini berjalan dengan baik karena dipandu oleh dosen yang profesional yaitu Dra. Lilik Bintartik, M.Pd. dan Dr. Yohannes Kurniawan Barus, M.Pd.
"Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari calon guru yang profesional melalui program PPG ini, saya juga sangat bersyukur bisa mengikuti kegiatan WKG, karena disini saya banyak mendapatkan pengalaman baru tentang guru yang berbineka" ujar Aprilia, salah satu mahasiswa PPG PGSD 001.
Sebelum memulai kegiatan, kami secara bergantian melakukan foto menggunakan twibbon kelas yang nantinya akan di upload pada media sosial sebagai bentuk apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan Wawasan Kebinekaan Global ini.
Dalam kegiatan diklat WKG ini, ada beberapa topik yang dibahas, diantaranya:
Dunia yang Berwarna
Negeri Penuh Harmoni
Damai Mulai dari Diri
Sekolahku yang Bineka
Sekolahku yang Damai
Setiap topik di atas terdapat alur pembelajaran yang dapat disingkat dengan MARKA (Mulai dari Diri, Aktivitas, Refleksi, Konsep, Aplikasi). Pada tahap aktivitas kami melakukan berbagai macam permainan diantaranya: mayoritas dan minoritas, permainan wiwi-wowo, permainan identitas, permainan role play, dan permainan sekolah damai. Dilanjutkan dengan tahap merefleksikan esensi dari aktivitas bermain tersebut terhadap topik yang dibahas.
"Saya merasa senang selama menjalani kegiatan WKG hari ini karena saya dan teman-teman diberikan kesempatan untuk mengkritisi suatu fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari salah satunya yaitu tentang praktik baik beragam toleransi di pelosok negeri" ujar Alfina, salah satu mahasiswa PPG PGSD 001.
Diklat Wawasan Kebinekaan Global (WKG) merupakan sebuah program edukatif yang dirancang untuk menumbuhkan pemahaman dan toleransi terhadap keragaman budaya di era global. Kegiatan melibatkan berbagai materi dan aktivitas, seperti:
Pengenalan Keberagaman Global: Peserta diklat akan mempelajari berbagai aspek keragaman global, seperti budaya, agama, bahasa, adat istiadat, dan sejarah. Pemahaman ini penting untuk membangun kesadaran tentang kompleksitas dunia dan berbagai perspektif yang ada.
Dialog Interkultural: Peserta diklat akan terlibat dalam dialog interkultural dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya. Dialog ini memungkinkan peserta untuk belajar tentang pengalaman dan sudut pandang orang lain, serta membangun jembatan antar budaya.
Simulasi dan Studi Kasus: Peserta diklat akan terlibat dalam simulasi dan studi kasus yang dirancang untuk menguji pemahaman mereka tentang keragaman global dan kemampuan mereka untuk menyelesaikan masalah dalam konteks multikultural.
"Dalam Diklat WKG ini terdapat permainan wiwi-wowo. Melalui permainan wiwi-wowo ini, mengubah pandangan saya tentang berbagai keragaman yang ada. Saya dapat mengetahui bahwa saat kita bertemu dengan orang baru, ternyata apa yang kita katakan lebih banyak penilaian daripada gambaran. Inilah yang bisa menjadi stereotipe yang hanya berasal dari persepsi diri kita sendiri, bukan kenyataan dan kebenaran yang ada." ungkap Yunita, salah satu mahasiswa PPG PGSD 001. "Maka dari itu, penting bagi kita untuk tetap saling menghargai dan menjunjung tinggi nilai toleransi untuk menciptakan dunia yang lebih damai tanpa diskriminasi. Apalagi untuk para calon guru di masa depan, dimana salah satu tugasnya adalah menanamkan nilai-nilai toleransi dan budaya luhur bangsa kepada anak didiknya." tambahnya lagi.
Diklat Wawasan Kebinekaan Global diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para peserta, seperti:
Meningkatkan pemahaman tentang keragaman budaya global
Mengembangkan sikap toleransi dan saling menghormati antar budaya
Memperkuat kemampuan untuk berkomunikasi dan bekerja sama dalam lingkungan multikultural
Meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air dalam konteks global
"Selain mempraktikkan sikap toleransi terhadap orang lain, pada topik 3 saya belajar menghargai diri saya, menerima identitas yang saya miliki, dan ternyata mencintai diri sendiri punya banyak manfaat seperti meningkatkan kebahagiaan, mengurangi stress, kecemasan, dan depresi. Nah, dengan mengenal dan berdamai dengan diri sendiri membuat kita sadar bahwa kebahagiaan ada di dalam diri kita masing-masing. Tidak ada alasan untuk membenci diri sendiri, seperti dalam konsep The Golden Rule Mencintai orang lain = Mencintai diri sendiri" ujar Irma salah satu mahasiswa PPG PGSD 001. "Untuk mengungkapkan kebanggaan tentang diri masing-masing, kami membuat Galeri diri dalam bentuk biodata atau CV yang bisa dilihat di akun Instagram kelas kami @ppg.01.um.2023" tambahnya.
Sebagai calon guru, kami harus membekali diri dengan wawasan kebinekaan global karena nantinya ketika di sekolah, akan menjumpai siswa yang berasal dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda. Dengan memiliki wawasan kebinekaan global, seorang guru diharapkan mampu memahami kebutuhan dan keragaman siswa, sehingga guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Lingkungan yang inklusif mencakup pengakuan dan penghargaan terhadap perbedaan individu, termasuk perbedaan suku, budaya, agama, dan keberagaman lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H