Menjelajahi Dunia Fiksi Anak: Observasi dan Analisis Buku di Perpustakaan Umum Kota Malang

Pada tanggal 12 Desember 2024, saya, Amalia Nabilah Zahrah, bersama teman-teman mahasiswa PGMI Universitas Islam Malang, melakukan observasi dan analisis buku fiksi anak di Perpustakaan Umum Kota Malang. Tugas ini diberikan kepada kami untuk memahami lebih dalam nilai-nilai edukatif, estetis, dan moral yang terkandung dalam buku-buku tersebut, termasuk karakter tokoh dan kesesuaian usia pembaca.

Saya menganalisis tiga buku fiksi anak, yaitu:

• "Mima dan Gadis Manja" karya Tedi Siswoko. Buku ini menceritakan Mima, seorang gadis kecil yang manja, selalu menginginkan apa yang dia inginkan dan seringkali bersikap egois. Sahabatnya, Tara, adalah gadis yang sabar dan pengertian. Saat berlibur, Mima bertemu dengan "Gadis Manja" yang memiliki sifat serupa. Melalui interaksi dengan "Gadis Manja" dan Tara, Mima mulai menyadari bahwa sifat manjanya tidak selalu menyenangkan. Buku ini mengajarkan Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya persahabatan, menerima perbedaan, dan belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Melalui petualangan Mima dan "Gadis Manja", pembaca diajak untuk memahami bahwa setiap orang memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing. Buku ini juga menyoroti pentingnya menghargai teman yang memiliki kepribadian berbeda. Mima belajar bahwa persahabatan sejati tidak memandang perbedaan, tetapi justru saling melengkapi dan memperkuat. Buku ini cocok untuk anak usia 7-9 tahun.
• "Selamatkan Flavia!" karya Triya Ayu. Buku ini bercerita tentang Flavia, seekor tikus putih yang merupakan maskot pameran potensi kelas di Cibubur International School. Flavia hilang, dan Jaka, Sembung, dan Zikomo, sahabat Flavia, berusaha mencarinya. Buku ini mengajarkan pentingnya persahabatan, tanggung jawab terhadap hewan peliharaan, dan kerja sama untuk mencapai tujuan. Jaka digambarkan sebagai sosok yang penuh semangat, berani, dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, sementara Sembung memiliki sifat cerdas, analitis, dan sedikit skeptis. Zikomo, di sisi lain, digambarkan sebagai sosok yang ceria, penuh energi, dan sangat peduli dengan Flavia. Pesan moral yang ingin disampaikan adalah agar kita selalu menghargai persahabatan dan berusaha untuk menjaga semangat tim. Buku ini cocok untuk anak usia 10-12 tahun.
• "Dunia Kaka vs Kiki" karya Angela Oscario. Buku ini bercerita tentang Kaka dan Kiki, dua anak perempuan dengan pandangan berbeda terhadap Kota Jakarta. Kiki, dengan penuh semangat, terpesona oleh keindahan kota, sementara Kaka cenderung pesimis dan hanya melihat sisi negatifnya. Perjalanan mereka menunjukkan pentingnya menghargai hal-hal positif dalam hidup, berpikir positif, dan menerima perbedaan pandangan. Buku ini memiliki ilustrasi yang menarik dan berwarna-warni, serta bahasa yang mudah dipahami. Karakter Kiki digambarkan sebagai sosok yang ceria, optimis, dan penuh rasa ingin tahu, sementara Kaka memiliki sifat pesimis, skeptis, dan cenderung melihat hal-hal negatif. Pesan moral yang disampaikan adalah agar kita selalu bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan dan tidak mudah mengeluh. Buku ini cocok untuk anak usia 9 tahun.

Observasi dan analisis ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai edukatif, estetis, dan moral yang terkandung dalam buku fiksi anak di Perpustakaan Umum Kota Malang. Informasi ini bermanfaat untuk pemilihan buku yang tepat bagi anak usia dini.