Akhirnya shinta memutuskan untuk membakar dirinya demi membuktikan bahwa ia masih suci dan setia kepada Rama. Barulah setelah itu ketika Shinta tidak mati karena api Rama kembali menerima Shinta.
Berpartisipasi untuk pagelaran Ramayana Prambanan tentunya menjadi hal yang sangat berkesan. Â Ikut menari dan memeriahkan Ramayana Prambanan tentunya menjadi pengalaman yang istimewa dibenak tiap penarinya, terkhusus Belinda.Â
Mahasiswi Perbankan di salah satu univesitas top yang ada di Jogja turut serta merasakan pengalaman itu. Belinda memang hobi menari sedari kecil pentas-pentas taripun kerap ia ikuti. Tak heran ketika sudah berkuliahpun ia mengikuti ukm tari yang ada di universitasnya.
Menari bukan hal mudah bagi ia yang tidak hobi menari. Menari membutuhkan perasaan hingga lahirkan gerakan luwes yang enak untuk dipandang.Â
Untuk bisa menari di Ramayana Prambanan Belinda harus melewati berbagai macam tawa dan tangis. Dimulai dari tahap seleksi hingga ia harus pulang pergi ke Prambanan untuk latihan. Bahkan di h-3 sampai h-1 Belinda harus rela pulang ke kost lebih dari jam 11 dan berangkat latihan pukul 5 sore.
Pengalaman yang tidak semua orang miliki ini rasanya patut untuk diapresiasi. Peluh yang keluar saat latihan dan juga gerakan yang kerap diulang saat salah ketukan menambah pengalamannya semakin berkesan.Â
Dapat dilihat bahwa Belinda sangat  menikmati ketika pentas tersebut buktinya beberapa foto yang ia unggah diakun media sosialnya memperjelas ekspresinya.
Bagaimana, menarik bukan Ramayana Prambanan ini? Memberikan pengalaman yang jarang kita temui di keseharian. Daya tarik tersendiri yang tidak dapat ditemui di tempat lain. Penasaran bagaimana sensasinya ikut berpartisipasi menjadi penari? Atau hanya ingin menonton pertunjukannya?
Tidak usah ragu lagi jika ingin menonton karena sudah banyak platfrom yang menyediakan informasi terkait jadwal dan tiketnya. Untuk jadwal dan harga tiketnya juga bervariasai dapat disesuaikan kapan dan dimana ingin menikmatinya. Â