Mohon tunggu...
Amalia Fadilah
Amalia Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Bandung

INFP

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tokoh Mutu Kaoru Ishikawa

2 April 2024   11:40 Diperbarui: 2 April 2024   11:55 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kauro Ishikawa (1915-1989) adalah seorang tokoh mutu yang dihormati dan dikenal sebagai pionir dalam pengembangan konsep manajemen kualitas. Melalui kontribusinya yang berfokus pada pendekatan praktis dan karyawan, Ishikawa membentuk fondasi bagi praktik terbaik dalam manejemen kualitas. Kaoru Ishikawa adalah presiden pertama Federation of Economic Organization of Japan. Dimana grup ini terdiri dari pemimpin puncak komunitas bisnis antar negara

Kontribusi Utama Kaoru Ishikawa

  • Diagram Ishikawa, (Fishbone Diagram), Diagram tulang ikan.

Salah satu kontribusi terbesar Ishikawa adalah pengembangan Diagram Ishikawa, juga dikenal sebagai diagram tulang ikan atau Cause and Effect Diagram. Alat ini membantu dalam analisis penyebab akar masalah (root cause analysis) dengan mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk atau proses.

Dalam diagram ini fakor-faktor yang mempengaruhi kualitas (seperti bahan baku, metode, mesin, tenaga kerja dan lingkungan) disusun dalam bentuk tulang ikan, sehingga memudahkan pemahaman dan identifikasi solusi. Dengan menganalisis factor-faktor, kita dapat mengidentifikasi penyebab masalah dan mengembangkan strategi perbaikan yang tepat.

  • Quality Control (QC) Circle

Ishikawa merekomendasikan pembentukan QC Circle, karyawan dari berbagai departemen berkolaborasi untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis penyebabnya dan mencari solusi bersama. Dalam QC Circle, karyawan dari berbagai departemen berkolaborasi untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis penyebabnya dan mencari solusi Bersama. Partispasi aktif karyawan dalam QC Circle memastikan bahwa perbaikan mutu dilakukan secara berkelanjutan.

  • Pendekatan Berbasis Karyawan

Ishikawa memandang mutu sebagi kepuasan pelanggan. Keterlibtan karyawan dalam perbaikan mutu sangat penting. Mereka memiliki pengetahuan langsunng tentang proses dan dapat memberikan konstribusi berharga dalam mengidentifikasi masalah dan mencari solusi.

  • Penggunaan Alat-alat Mutu Dasar

Ishikawa menekankan pentingnya menggunakan alat-alat mutu dasar. Cause and Effect Diagram adalah salah satu alat yang sering digunakan dengan menggambarkan hubungan sebab-akibat, alat ini membantu mengidentifikasi akar permasalahan. Alar lainnya termasuk Histogram, Pareto Chart, dan Control Chart.

  • Pemikiran Holistik tentang Mutu

            Ishikawa melampui pandangan sempit tentang mutu hanya sebagai kualitas produk. Baginya mutu mencakup semua aspek organisasi, termasuk proses, layanan dan hubungan dengan pelanggan.

Penerapan Konsep Ishikawa 

            Industri Manufaktur, konsep Ishikawa telah banyak diterapkan utnuk meningkatkan kualitas produk dan efisiensi proses produksi. Pendidikan, Konsep ini membantu institusi menigkatkan mutu Pendidikan dengan melibatkan karyawan dan menerapkan alat-alat mutu.

Implementasi Konsep Ishikawa dalam Pendidikan 

Konsep perbaikan mutu menurut Kaoru Ishikawa dapat diaplikasikan dalam dunia Pendidikan. Beberapa cara konsep ini dapar diterapkan dengan:

  • Meningkatkan Kualitas Output Pendidikan Melalui Quality Control

Institusi Pendidikan dapat menerapkan system QC untuk memastikan kualitas Outputnya. Beberapa Langkah yang dapat diambil meliputi: monitoring proses pembelajaran, QC membantu memantau proses pembelajara, termasuk metode pengajaran, kurikulum, dan evaluasi. Pengendalian kualitas materi pembelajaran, QC memastikan bahwa materi pembelajaran berkualitas dan relevan dengan kebutuhan siswa. Pengukuran kinerja guru dan siswa, QC membantu mengukut kinerja guru dan siswa secara objektif.

  • Dasar Formulasi Strategi Perbaikan Mutu

Konsep Ishikawa menjadi dasar untuk merumuskan strategi perbaikan mutu Pendidikan. Dengan menggunakan Fishbone Diagram, Intitusi Pendidikan dapat mengidentifikasi akar permasalahan yang mempengaruhi kualitas Pendidikan.

  • Keterlibatan Karyawan (Gurudan Staf)

Keterlibatan karyawan sangat penting dalam Pendidikan. Guru dan staf sekolah dapat membentuk QC Circle untuk berkolaborasi dalam mengidentifikasi masalah dan mencari solusi. Keterlibatan mereka memastikan bahwa perbaikan mutu dilakukan secara berkelanjutan dan berdasarkan pengalaman langsung dilapangan.

  • Holisme dalam memahami mutu Pendidikan

Ishikawa memandang mutu sebagai kepuasan pelanggan, dan dalam Pendidikan pelanggan adalah siswa dan orang tua.  Inttusi Pendidikan harus memperhatikan semua aspek, termasuk kualitas pengajaran, fasilitas, dan layanan pendukung.

Warisan dan Relevansi 

Warisan Ishikawa tetap relevan hingga saat ini. konsepnya memberikan motivasi bagi organisasi dan institusi Pendidikan untuk mengelola mutu dengan baik. Dengan mengikuti prinsip-prinsip Ishikawa, kita dapat mencapi mutu yang memuaskan pelanggan dan menjadikan kita pemenang dalam kompetisi global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun