"Lho, bukannya barusan dibilang kalau orang Indonesia cerewet di media sosial? Berarti, aktif literasi dong."
Benar.
Justru disitu masalahnya.
Di era sekarang, menulis 'panjang' adalah kegiatan yang masih cukup 'dihindari' oleh manusia kebanyakan. Alasan utamanya seperti; sibuk, tidak punya ide dan gagasan, hingga bingung hendak memulai dari mana.Â
Kalaupun mereka menulis panjang, coba tanya apa pekerjaan mereka. Kemungkinan besar, tidak jauh dari dunia jurnalistik, copywriter, pegiat bahasa, content writer, hingga cendikiawan dari dunia literasi Indonesia.
Namun, satu hal yang paling penting sebelum memulai sebuah tulisan, adalah mengumpulkan niat dan beranjak dari kegundahan, alias melawan MALAS, alias melawan diri sendiri!
Gagasan penting terhadap strategi perkembangan sumber daya manusia Indonesia untuk manusia urban, kadang muncul begitu saja saat bengong sambil buang hajat.
Tidak sedikit orang-orang di luar sana yang tertunduk haru saat melihat sebuah iklan inovasi produk terbaru muncul di layar kaca sambil bergumam lirih;
"Itu kan ide saya bulan lalu saat makan ubi rebus bareng Budi di warung Mat Ijal.."
Ide cemerlang hanya akan menjadi ide bila tidak dituangkan dalam lembar-lembar kertas.Â
Bagaimana kita dapat melawan dunia yang sering digalaukan bila tak berusaha mengubah diri menjadi lebih giat dan rajin?