Lumajang - Pada tanggal 10 Juli 2024 Universitas Jember secara resmi melepas mahasiswa-mahasiswi KKN UNEJ Membangun Desa untuk mengabdi pada empat Kabupaten yakni Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Lumajang. Pelaksanaan KKN UMD UNEJ akan berlangsung selama 45 hari, terhitung dari tanggal 10 Juli 2024 hingga 23 Agustus 2024. Begitu pula dengan salah satu kelompok KKN UNEJ yakni kelompok 292 yang ditempatkan di Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Desa Pronojiwo merupakan salah satu desa di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang yang memiliki segudang potensi. Desa Pronojiwo memiliki total 7 dusun diantaranya yakni Dusun Mulyoarjo, Dusun Darungan, Dusun Ranu, Dusun Tulungagungan, Dusun Kalibening, Dusun Supit, Dusun Rawabawung dan terbagi lagi menjadi 14 RW dan 41 RT dengan luas wilayahnya yakni 649 m2 serta total penduduk sebanyak 10.000 orang. Potensi besar yang dimiliki Desa Pronojiwo didukung dengan terkenalnya pariwisata desa dan komoditas utamanya yakni buah salak.
Sebagian besar lahan di Desa Pronojiwo adalah kebun salak, sehingga mata pencaharian warga Pronojiwo tidak jauh dari petani, pengepul, hingga penjual salak. Kebun salak di Desa Pronojiwo merupakan kepemilikan atas nama pribadi dan sebagian lainnya atas nama kelompok, kemudian akan diperjualkan kepada para tengkulak atau pengepul salak baik di dalam maupun luar kota. Melimpahnya keberadaan salak di desa ini didukung dengan basis tanah yang subur dan mendukung untuk ditanami buah salak. Sehingga tidak jarang orang tau sebutan Desa Pronojiwo sebagai salah satu desa penghasil salak terbesar di Indonesia.
Selain terkenal akan buah salak, hal yang identik dengan Desa Pronojiwo adalah sektor pariwisatanya. Di dalam kawasan Desa Pronojiwo terdapat total 3 wisata air terjun terkenal yang namanya sudah bergaung di kancah internasional, yakni Coban Kapas Biru, Coban Sumber Telu, dan Panorama Kapas Biru. Adanya pariwisata tersebut mendorong Pronojiwo tidak terkenal bukan hanya dari komoditas utamanya.
Dari kedua potensi besar tersebut, terdapat peluang besar yang dapat dimanfaatkan sebagai penunjang keberhasilan perekonomian desa. Didukung banyak munculnya para pelaku ekonomi sebagai salah satu unsur yang membersamai desa dalam perputaran ekonomi. Jadi tidak hanya petani, desa Pronojiwo juga banyak dihiasi pelaku UMKM yang bervariasi. Baik dari sektor jasa, kuliner, hingga yang memiliki korelasi khusus terkait dengan salak dan pariwisatanya.
Adanya globalisasi berdampak pada semua tatanan kehidupan. Sektor ekonomi dituntut untuk selalu melakukan pembaruan supaya dapat mempertahankan eksistensinya di pasar. Pada era globalisasi ini pula, para pelaku UMKM dituntut untuk memahami terkait dengan segmentasi, targeting dan positioning produknya dalam proses memasarkan produk. Dalam permasalahan tersebut, maka KKN UMD UNEJ Kelompok 292 melakukan aksi dalam mendongkrak perekonomian warga atau masyarakat Pronojiwo dengan melakukan digital branding terhadap pelaku UMKM.
Digital branding yang dilakukan oleh kelompok 292 KKN UMD UNEJ ini meliputi pembuatan logo UMKM, pembuatan media sosial sebagai sarana komunikasi dengan konsumen, serta mendayagunakan media sosial sebagai ladang untuk menggaet konsumen baru. Tujuannya guna menempatkan (positioning) produk dalam benak konsumen atau meningkatkan kesadaran merek.
Tujuan dari pembuatan logo sendiri adalah sebagai identitas dari sebuah produk agar konsumen mampu mengenali merek dari sebuah produk serta membedakan dengan kompetitor lain. Sedangkan pemanfaatan sosial media adalah sebagai saluran penyampaian informasi produk lewat platform digital dengan maksud dan tujuan menaikkan kesadaran merek dari sebuah produk di benak konsumen. Karena siklus dalam aktivitas pemasaran yang paling awal adalah pengenalan produk sehingga menciptakan kesadaran merek di kalangan masyarakat umum yang memiliki tujuan menarik konsumen baru sampai menjadi konsumen tetap.
Maka dari bervariasinya pelaku ekonomi di Desa Pronojiwo ini, KKN UMD UNEJ kelompok 292 berusaha membawa pelaku UMKM beradaptasi dengan perkembangan zaman serta menciptakan pasar baru terhadap UMKM tersebut. Hal ini dikarenakan persaingan akan terus berlanjut. Sehingga dengan adanya digitalisasi dalam pemasaran produk ini diupayakan mendorong dan mempertahankan UMKM Desa Pronojiwo. Sebagai hasilnya, UMKM Desa Pronojiwo dapat bertahan bahkan mengembangkan produk-produknya untuk mendapatkan eksistensi dalam pasar persaingan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H