Lewat pertempuran sengit, Amar terus menebaskan pedangnya. Sebaliknya, Kelompok Mu'awiyah justru mencoba menghindari pedangnya agar tidak mengenai Amar. Tentu saja karena mereka tidak mau di sebut kaum pendurhaka. Tetapi keberanian Amar membuat pasukan Mu'awiyah akhrinya kesal juga, mereka pun menghadang dan membunuhnya.
Amar akhirnya tergolek tak berdaya, dia dalam gendongan Ali. Dia telah gugur dan di sholatkan dalam keadaan syahid. Amarpun dimakamkan dengan pakaian lengkap yang dipakainya berperang, penuh darahnya yang suci. Sekalipun begitu, tidak ada satupun sutra terbersih dan mulia bagi seorang Amar.
"Surga telah merindukan Amar" Itulah sabda Rasulullah selain Ali, Bilal dan Salman yang di sebutkanya di sore itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H