Dan jenis koteka itu bukanlah termasuk yang disebut 'pakaian'. Disebabkan kesetaraan berbangsa dan bertanah air hendaknya menjadi dasar kita berbangsa Bhinneka Tunggal Ika dalam NKRI ini, tidak ada cela kalau Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat suku Badui itu. Â
Adanya pikiran untuk mengritik itu sebagai pendapat/dasar pemikiran yang dulu-dulunya juga digunakan oleh Belanda sejak era kekuasaan VOC hingga ke Hindia Belanda dengan politik "belah bambu" alias divide et empera alias politik memecah-belah.
Hendaknya kita sadari bersama, bahwa Adat dari lebih 747 sukubangsa kitaini justru kita gunakan untuk mendorong NKRI kita yang saat ini (dalam tekanan pagebluk covid-19) perlu dan serempak menengadahkan wajah dan membusungkan dada sambil bersemboyan "Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H