Personil PKD dari 2 perusahaan rekanan PT KAI dan PT KCJ. (Foto: Amad S)
Stasiun Manggarai merupakan stasiun tersibuk di Jabodetabek dalam melayani perjalanan KRL Commuter Line maupun KA jarak jauh/antar kota. Selain itu, di sana juga terdapat Dipo Perawatan Kereta (untuk kereta jarak jauh/antarkota) sekaligus tempat parkir (stabling) kereta jarak jauh/antarkota, dan juga berdekatan dengan Balai Yasa (Bengkel Besar Kereta Api) Manggarai.
Untuk melayani perjalanan KRL maupun KA, ada 7 jalur utama yang tersedia di Stasiun Manggarai. Jalur 1 untuk kedatangan KRL/KA dari arah Jatinegara maupun dari arah Jakarta Kota. Jalur 2 untuk kedatangan dan keberangkatan KRL Manggarai-Duri,pp. Jalur 3 untuk kedatangan KRL/KA dari arah Jatinegara maupun Bogor. Jalur 4 untuk kedatangan KRL/KA dari arah Cikini. Jalur 5 untuk melayani kedatangan KA dari arah Bogor untuk tujuan Jakarta Kota dan Duri/Jatinegara lewat Pasarsenen. Jalur 6 untuk melayani KRL tujuan Depok/Nambo/Bogor. Dan jalur 7 biasanya untuk melayani keberangkatan/kedatangan KRL Manggarai-Duri dan jalur keluar untuk KA jarak jauh menuju stasiun pemberangkatan Gambir dan Pasarsenen.
Dengan 7 jalur yang sibuk lalulintas perjalanan KRL dan KA, dari aspek keamanan/ keselamatan membutuhkan pengawasan ekstra. Apalagi Stasiun Manggarai sebagai stasiun transit yang tersibuk dan terpadat. Untuk menjaga keamanan di lingkungan stasiun, masing-masing yaitu PT KAI dan PT KCJ sama-sama menempatkan personil pengamanan atau PKD (Petugas Keamanan Dalam) di stasiun tersebut.
Personil pengamanan ini selain dari internal yaitu Regu Polsuska (Polisi Khusus Kereta Api) juga berasal dari rekanan beberapa perusahaan BUJP (Badan Usaha Jasa Pengamanan), yang bisa kita ketahui identitas masing-masing melalui atribut logo perusahaan di baju seragam dinas yang dikenakan dan dibantu pengamanan dari TNI.
Lantas bisakah kita membedakan, mana personil pengamanan yang menjadi rekanan PT KAI dan PT KCJ? Mudah saja, kalau personil pengamanannya tak menggunakan topi/helm putih, itulah rekanan dari PT KAI.
Meskipun dari rekanan PT KAI dan PT KCJ, tugas mereka sama yaitu melakukan pengamanan di lingkungan stasiun. Dengan kesibukan mobilitas penumpang di Stasiun Manggarai, mereka dituntut sigap mengamankan jalur agar penumpang tak menerobos, memberikan informasi tentang relasi kereta yang masuk atau berada di tiap jalur. Selain itu juga harus respon melayani penumpang yang kerepotan atau butuh bantuan.
Beberapa titik yang berpotensi rawan yang harus dijaga antara lain dari mulai loket, pintu masuk/ keluar, dan peron termasuk juga areal parkir. Selain berjaga di masing-masing titik yang telah ditentukan, secara rutin mereka juga melakukan patroli keliling area stasiun yang menjadi wilayah tugasnya.
Dari masing-masing titik tersebut, pengamanan di area passenger crossing harus ekstra. Sebab banyak penumpang yang sering terburu-buru menyeberang rel padahal KRL/KA sudah dekat dan petugas pelayanan informasi sudah mengumumkan. Kenekatan penumpang yang sangat membahayakan jiwa penumpang itu sendiri. Tidak mau bersabar menunggu KRL/KA lewat barang waktu 2-3 menit karena takut ketinggalan KRL.
Selain menjaga di area passenger crossing, mereka juga harus mengingatkan penumpang agar berdiri di belakang garis kuning agar tidak tersambar KRL/KA. Juga mengatur calon penumpang yang akan naik memberikan jalan bagi penumpang yang turun dari KRL serta mengingatkan calon penumpang agar tidak memaksakan diri naik bila kereta sudah penuh atau pintu kereta akan ditutup.