Mohon tunggu...
Amad Sudarsih
Amad Sudarsih Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pengurus CLICK (Commuter Line Community of Kompasiana), Ketua RailSafer (Indonesian Railway Safety Care), Inisiator KOMPAK (Komunitas Pecinta Kereta Api), 2006-2015 fokus sbg jurnalis perkeretaapian, tiap hari naik KRL, tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gangguan KRL, Penumpang (Pun) Misuh-misuh

30 September 2015   13:31 Diperbarui: 1 Oktober 2015   09:20 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gangguan dalam operasional perjalanan KRL Commuter Line bisa terjadi sewaktu-waktu. Gangguan itu sendiri bermacam-macam, seperti gangguan persinyalan, gangguan wesel, gangguan teknis yang menyebabkan kereta mogok, gangguan listrik aliran atas (LAA) maupun gangguan dari faktor eksternal yang lainnya.

Seperti pagi ini, terjadi gangguan wesel di Stasiun Manggarai. KRL Commuter Line bermuatan penuh dari Bogor tertahan cukup lama di jalur 5 Stasiun Manggarai. Lima menit pertama belum ada informasi kepada penumpang kalau saat itu sedang ada gangguan wesel. Kebetulan saat itu saya di Stasiun Manggarai. Saya bertemu dengan teman yang ikut naik KRL tujuan Jatinegara via Tanahabang di jalur 5. Karena masih tertahan lebih dari 5 menit, saya sarankan teman untuk pindah ke jalur 3, menunggu KRL tujuan Jakarta Kota. Karena teman bekerja di Kementerian di Jalan Medan Merdeka Barat, saya sarankan dia naik KRL tujuan Jakarta Kota dan turun di Stasiun Juanda lalu sambung dengan ojek/bajaj, dari pada lama menunggu. Padahal kalau kondisi lancar, teman biasa naik KRL dari bogor tujuan Jatinegara dan turun di Stasiun Tanahabang lalu sambung naik Mikrolet 08.

Benar saja, tak lama petugas PPK (Petugas Pelayanan KRL) mengumumkan kepada penumpang kalau perjalanan terganggu karena ada gangguan wesel. Teman pun mengikuti saran saya berpindah ke jalur 3 dan naik KRL tujuan Jakarta Kota. Beberapa penumpang yang awalnya masih sabar menunggu, lama-lama turun. Penumpang wanita yang berada di kereta paling depan terlihat turun dan menghampiri kabin masinis. Kepada masinis yang berdinas membawa KRL di jalur 5, beberapa penumpang wanita terlihat marah-marah karena lama tak menginformasikan gangguannya. Beruntung petugas Pamsus (Pengamanan Khusus) segera menjaga agar tidak terjadi penganiayaan terhadap masinis. Sebab pernah kejadian, Masinis dan petugas PPK dipukul dan diludahi oleh penumpang yang kesal akibat gangguan dan perjalanan KRL yang dinaikinya tersendat.

Melihat kejadian penumpang “misuh-misuh” memarahi Masinis, dalam hati iba. Padahal tanggung jawab seorang Masinis sungguh amat berat membawa ratusan penumpang sekali jalan. Dengan dimarah-marahi, bisa mengakibatkan beban psikis bagi Masinis dan dikuatirkan mengganggu konsentrasi Masinis saat menjalankan KRL.

Disinilah pentingnya peran tugas pelayanan informasi untuk menginformasikan secara jelas dan cepat kepada penumpang bilamana terjadi gangguan. Tugas menginformasikan gangguan merupakan ranah tugasnya petugas PPK/ Announcher di KRL dan Petugas Layanan Informasi/ Announcher di setiap Stasiun. Pada kasus gangguan wesel tadi pagi di Stasiun manggarai, ketika jalur 5 dan 6 tidak bisa dilalui KRL, secepatnya petugas operasional PT KAI/KCJ menginformasikan. Gangguan wesel secepatnya juga ditangani meskipun butuh waktu untuk perbaikannya. Bila gangguannya berat atau butuh waktu lama, kewajiban Operator untuk secepatnya menginformasikan kepada penumpang agar mempunyai alternatif memilih melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi lain. Atau menginformasikan pengalihan jalur. Semisal menginformasikan bila penumpang KRL yang ada di jalur 5 bisa beralih ke KRL tujuan Jatinegara via Tanahabang yang akan disiapkan masuk jalur 3.

Penumpang beralih dari jalur 5 ke jalur 3. (Foto: Amad S)

Namun ada kejadian yang lucu juga dengan ketidaksabaran penumpang. Begitu berpindah ke jalur 3, KRL yang akan dinaikinya sudah penuh sehingga banyak yang tidak bisa naik. Dan ketika itu, perbaikan telah selesai, KRL di jalur 5 sudah bisa diijinkan melanjutkan perjalanan. Lagi-lagi penumpang yang sudah berada di jalur 3 berlarian kembali ke jalur 5 ketika diinformasikan KRL di jalur 5 akan diberangkatkan kembali. Hanya beberapa yang beruntung bisa naik dan yang lainnya hanya bisa misuh-misuh lagi karena tak terbawa.

Ya, begitulah romantikanya naik KRL Commuter Line. Terkadang saat ada gangguan, harus sabar. Jangan misuh-misuh yang bikin hati dongkol. Sebab ketika terjadi gangguan, PT KAI maupun PT KCJ senantiasa berusaha secepatnya untuk mengatasi gangguan tersebut. Dan penanganannya terkadang butuh koordinasi antar unit kerja dan butuh waktu tergantung tingkat gangguannya. Salam ClicK-er!

 AMAD S

*) Penumpang berhamburan turun dari KRL, begitu diinformasikan ada gangguan wesel. (Foto: Amad S)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun