Mohon tunggu...
Amad Sudarsih
Amad Sudarsih Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pengurus CLICK (Commuter Line Community of Kompasiana), Ketua RailSafer (Indonesian Railway Safety Care), Inisiator KOMPAK (Komunitas Pecinta Kereta Api), 2006-2015 fokus sbg jurnalis perkeretaapian, tiap hari naik KRL, tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Besok, Groundbreaking LRT (Light Rail Transit)

8 September 2015   19:04 Diperbarui: 8 September 2015   19:20 3439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkeretaapian Jabodetabek saat ini berkembang pesat terutama animo penggunanya. Dalam jumpa pers beberapa waktu lalu, PT KCJ selaku operator KRL Commuter Line mengaku dengan jalur yang ada saat ini kerepotan bila akan menambah lagi jumlah perjalanan dikarenakan masih banyaknya perlintasan sebidang. Seperti lintas Jakarta-Bogor misalnya, KCJ pun hanya bisa menambah jumlah gerbong penumpang per rangkaian untuk bisa meningkatkan kapasitas angkut karena headway yang sudah pendek dan persoalan kemacetan di perlintasan sebidang bila sering buka-tutup. Idealnya memang jalur kereta harus dibuat tidak sebidang dengan jalan raya, bisa itu di atas (elevated) atau di bawah tanah.

Bagaimana dengan LRT yang akan dibangun? Jalur LRT akan dibangun elevated sehingga tak bersinggungan dengan jalan raya, juga steril dan lebih safety. Tahap awal groundbreaking yang rencana semula pada 17 Agustus 2015 sebagia kado HUT ke 70 RI, baru akan terlaksana besok. Rencananya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (9/9/2015) besok dijadwalkan meresmikan peletakan batu pertama  (groundbreaking) tahap 1 proyek pembangunan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit (LRT) di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek). Peletakan batu pertama proyek LRT tahap 1 itu akan dilaksanakan di depan kantor Jasa Marga, tol KM 5.400, seberang Taman Angrek Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

Sebelumnya, Presiden Jokowi pada tanggal 2 September 2015 telah menandatangani 2 (dua) Peraturan Presiden (Perpres) terkait pembangunan perkeretaapian di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi, yaitu Perpres Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit (LRT) terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi; dan Perpres Nomor 99 Nomor 99 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Perkeretapian Umum di DKI Jakarta.

“Soal LRT, Presiden telah tanda tangan Perpres. PT Adhi Karya ditunjuk untuk membangun sarananya,” kata  Menseskab Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Dalam Perpres Nomor 98 Tahun 2015 disebutkan, penyelenggaraan LRT terintegrasi itu terdiri dari lintas pelayanan: Cawang - Cibubur; Cawang - Kuningan - Dukuh Atas; Cawang - Bekasi Timur; Dukuh Atas - Palmerah - Senayan; Cibubur - Bogor; dan Palmerah - Bogor.

Melalui Perpres itu, Pemerintah menunjuk menunjuk PT Adhi Karya sebagai pelaksana proyek pembangunan LRT. Namun, Pemerintah juga membentuk Komite Pengawas untuk memantau tugas yang diberikan kepada Adhi Karya. Komite pengawas ini akan dibentuk oleh Menteri Perhubungan yang terdiri dari unsur-unsur Kementerian/Lembaga (K/L) dan profesional.

Untuk menindaklanjuti Perpres tersebut, Kementerian Perhubungan telah menerbitkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP.394 Tahun 2015 tentang Penetapan Trase Jalur Layang Kereta Api Umum Nasional Jenis Light Rail Transit di Wilayah Jabodetabek.

Dalam Rencana Pembangunan LRT Jabodetabek yang dirilis oleh Ditjen Perkeretaapian-Kementerian Perhubungan, rencana jaringan LRT tahap 1A yaitu Cawang-Dukuh Atas (10,50 km) dan Cawang-Cibubur (13,70 km), sedangkan tahap 1B Cawang-Bekasi Timur (17,90 km). Setelah tahap 1 dilanjutkan tahap 2 lintas Cibubur-Bogor (30,5 km). Jalur LRT akan dibangun layang (elevated) sehingga tidak bersinggungan dengan jalan raya. Lebar jalan rel sama dengan jalan rel KRL/ KA yaitu 1067 mm, dengan desain kecepatan maksimum 80 km/jam.

Adapun stasiun yang akan dibangun di lintas Cawang-Dukuh Atas yaitu: Dukuh Atas, Kuningan Sentral, Sumantri Brojonegoro, Casablanca, Kuningan, SMESCO, Pancoran, Tebet BKPM, Cikoko dan Cawang 1. Lintas Cawang-Cibubur, stasiun yang akan dibangun meliputi: Cawang 2, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, dan Cibubur (termasuk Depo Cibubur). Untuk lintas Cawang-Bekasi Timur yaitu: Jatibening, Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Dan lintas Cibubur-Bogor, stasiunnya meliputi: Cibinong, Sentul Sirkuit, Sentul City dan Baranangsiang.

Semoga saja proyek ini berjalan lancar. Apalagi dibawah pengawasan Menhub Ignasius Jonan selaku Ketua Komite Pengawas, kita berharap LRT bisa terwujud tepat waktu dan nantinya menjadi sarana transportasi yang aman, nyaman dan terjangkau di Jakarta dan sekitarnya, seperti halnya KRL Commuter Line.

 

Sumber:

- http://setkab.go.id/besok-presiden-jokowi-groundbreaking-pembangunan-lrt-jakarta-dan-tol-cimanggis-cibitung

- Rencana Pembangunan LRT Jabodetabek, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan

AMAD SUDARSIH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun