Tol Cipali yang mulus bikin Pengemudi terpancing untuk memacu kecepatan. Hati-hatilah, karena kecepatan 100 Km/Jam pun masih terasa pelan.
Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) sepanjang 116,75 km ini sudah diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Juni 2015. Tol Cipali merupakan bagian dari sistem Jalan Tol Trans Jawa untuk meningkatkan kapasitas jaringan jalan serta mendorong pengembangan kawasan pendukung di wilayah Jawa Barat. Sebagaimana dilaporkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU & PR) Basuki Hadimuljono kepada Presiden Jokowi pada acara peresmian, pembangunan Tol Cipali dibiayai dengan skema PPP (private public partnership) yaitu kerjasama antara Pemerintah dengan Swasta. Pembangunan jalan Tol Cipali dilakukan oleh BUJT (Badan Usaha jalan Tol) PT Lintas Marga Sedaya dengan komposisi saham PLUS Expressways Berhad (55%) dan PT Bhaskara Utama Sedaya (45%) dengan investasi biaya Rp. 13,779 Triliun dan masa konsesi pengusahaan selama 35 tahun. (Majalah Kiprah, Volume 68/Tahun XV/ Jun-Jul 2015)
Kantor Operasional sekaligus Trafic Monitoring Center PT Lintas Marga Sedayu di Exit Toll Subang. (Foto: Amad S)
Meskipun beberapa fasilitas pendukung masih belum sempurna (masih dalam penyelesaian dan penyempurnaan) namun kondisi jalan tol sudah bisa dilalui kendaraan roda empat maupun lebih. Mobil-mobil pribadi, Bus-bus umum, maupun kendaraan berat pengangkut barang sudah banyak yang melalui tol baru ini. Pemerintah memang berharap dengan dioperasikannya Tol Cipali ini, beban jalan raya Pantura Cikampek-Cirebon akan berkurang sekitar 40%.
Kepala Biro Pusat Komunikasi Publik Kementerian PU & PR, Velix Wanggai dalam keterangannya kepada peserta Kompasiana Visit Tol Cipali bersama Kementerian PU & PR (Sabtu, 4/7/2015), menyampaikan terima kasih atas dukungan Kompasiana dalam mensosialisasikan program-program Kementerian PU & PR.
“Para Kompasianer bisa memberikan dukungan untuk penyadaran para pengguna jalan/ pemudik untuk tertib, disiplin demi keselamatan selama perjalanan mudik,” ajak Velix yang baru 10 hari mendapat amanah tugas baru di Kementerian PU & PR.
Tarif Tol Cikopo-Palimanan Mulai Diberlakukan tanggal 26 Juni 2015 jam 00.00 WIB. Jarak Terjauh: Rp 96.000 (Golongan I); Rp.144.000 (Golongan II); Rp.192.000 (Golongan III); Rp. 240.000 (Golongan IV); dan Rp.288.500 (Golongan V).
Khusus dari tanggal 7 Juli (H-10) s/d 22 Juli 2015 (H+4),tarif Tol Cipali diskon 25%.
Info Tol Cipali Hubungi : (0260) 7600 600
Informasi yang Kompasianer terima dari Wisnu Dewanto (Corporate Affair PT Lintas Marga Sedaya) saat acara Kompasiana Visit Tol Cipali bersama Kementerian PU & PR (Sabtu, 4/7/2015), jalan tol terpanjang di Jawa ini sudah dilalui kendaraan setiap harinya mencapai sekitar 30 ribu kendaraan. Diperkirakan pada masa Angkutan Lebaran 2015 akan dilintasi sampai 70-80 ribu kendaraan.
“Untuk pengaturan barrier Gate di Cikopo pada saat arus mudik, di Gerbang Tol Cikopo dibuka 17 Gardu untuk arah Palimanan dan 3 gardu untuk melayani arah Jakarta. Dan di Gerbang Tol Palimanan dibuka 12 gardu untuk melayani pembayaran dari arah Cikopo dan 2 gardu untuk melayani arah Cikopo,” jelas Wisnu.
Bagi pemudik yang sering melalui jalur Pantura pasti sangat merasakan kemacetan parah untuk bisa sampai Cirebon ataupun bisa balik secepatnya keluar dari Cikampek. Jalur Pantura Cikampek-Cirebon ini seperti leher botol (bottleneck) yang panjang. Antri ketika masuk, laju yang lambat dan antri untuk keluar. Simpul-simpul kemacetan seperti Simpang Jomin, Sukamandi, Ciasem, Patrol, Lohbener dan Palimanan menjadi momok bagi para pemudik yang melalui jalur Pantura dan menjadi tugas berat bagi jajaran Kepolisian Daerah Jawa barat untuk menguraikannya.
Mudik tahun 2015 M/1436 H ini, Pemudik pun memiliki dua pilihan untuk jalur mudik ke arah Jawa yaitu melalui jalur Pantura atau mencoba melalui Tol Cipali. Untuk itu, pemudik harus terus memonitor informasi seputar kondisi lalulintas di dua jalur tersebut.
Mulus & Cepat Sampai
Sebagai jalan tol yang baru selesai dibangun dan dioperasikan, praktis kondisinya masih sangat bagus. Jalan beton maupun jalan beraspal masih mulus dan nyaman sekali dilalui. Nyaris tak ada goncangan karena kondisi jalan. Meluncur mulus seperti di arena sirkuit balap mobil. Saat melewati tikungan, belokan kemudi pun terasa smooth karena memang konstruksinya dirancang dengan kemiringan tertentu yang akan membuat kendaraan menikung dengan nyaman.
Tanjakan maupun turunan pun didesain dengan gradient yang membuat kendaraan berat tidak terlalu ngos-ngosan saat merayapi tanjakan. Sangat kontras dengan Tol Cipularang yang terdapat tanjakan terjal dan turunan panjang yang curam. Dengan kondisi yang datar dan tanjakan-turunan serta tikungan yang smooth, dalam situasi lancar, waktu tempuh Cikopo-Palimanan bisa dilahap hanya 3 jam saja.
Namun dengan kondisi yang mulus ini jangan sampai membuat pengemudi keasikan tancap gas sampai melebihi batas maksimum kecepatan yang ditentukan. Meskipun di Kilometer tertentu kecepatan kendaraan diatur 60-100 km/jam, namun ada juga yang ditentukan antara 60-80 km/jam. Cermati ketentuan batas kecepatan yang telah diatur oleh operator/pengelola jalan tol Cipali. Jaga jarak dengan kendaraan yang berada di depannya. Lajukan kendaraan di lajur kiri dan gunakan lajur kanan untuk mendahului.
Jalan tol Cipali ini masih terdiri dari 2 kali 2 lajur sehingga harus diperhatikan jarak kanan-kirinya. Bila dua kendaraan besar berjalan sejajar/ searah, kesempatan untuk mendahului agak susah. Mendahului dari bahu jalan bisa berbahaya karena kondisi pinggir jalan tol masih banyak yang belum dipagari besi (railing), sangat rawan terperosok.
“Saat ini lajur masih 2 kali 2, namun kedepannya bisa ditambah menjadi 3 kali 2 dengan mengurangi area median jalan,” jelas Wisnu.
Siapkan Bekal dan Isi Penuh BBM
Dari pantauan selama visit Tol Cipali, meskipun kondisi jalan sudah siap dioperasikan, namun beberapa fasilitas pendukung masih ada yang dalam proses penyelesaian pembangunan. Salahsatu yang menjadi perhatian yaitu kondisi Tempat Istirahat/TI (Rest Area) baik yang tipe A (besar) maupun yang tipe B (kecil). Ada 4 Rest Area yang dibangun untuk ruas arah Cikopo - Palimanan dan 4 Rest Area di ruas arah Palimanan - Cikopo. Dari 8 Rest Area hanya 4 saja yang tipe A dan 4 lainnya tipe B.
Sebagai informasi, dari Tol Cikopo ada 4 titik untuk transit beristirahat (Rest Area). Yaitu TI Km 86A (Tak tersedia SPBU), TIP Km. 102 (Tersedia SPBU), TI Km. 130A (Tak tersedia SPBU), dan TIP Km.166 (Tersedia SPBU).
Sebaliknya, dari Tol Palimanan ada 4 titik untuk transit beristirahat (Rest Area). Yaitu TIP Km.166 (Tersedia SPBU), TIP Km.130B (Tak tersedia SPBU), TIP Km.101 (Tersedia SPBU) dan TI Km 86B (Tak tersedia SPBU).
Pantauan di TI/Rest Area Km. 86A, fasilitas yang tersedia baru Musholla, Toilet, Tempat Makan dengan 5 Outlet serta area parkir mobil kecil dan mobil besar yang terbatas. Kondisi di siang hari sangatlah panas menyengat karena masih belum ada pohon-pohon besar yang ditanam. Masih banyak lahan yang berupa timbunan tanah merah dan rumput yang mengering karena musim kemarau.
Tak hanya di Rest Area Km. 86 A saja, Rest Area lainnya juga masih dalam tahap penyempurnaan pembangunan. Jadi bila Anda nanti mudik dari Cikopo-palimanan dan singgah/ transit di Rest Area ini, ada baiknya siapkan bekal makanan-minuman karena Outlet makan-minum hanya 5 jumlahnya. Di Rest Area tipe A juga masih terbatas jumlah outlet yang menjual makanan-minuman. Tempat duduk dan meja untuk makan-minum juga masih terbatas.
O, iya jangan lupa bawa uang cash yang cukup karena masih minimnya mesin Anjungan Tunai Mandiri (Gerai ATM). Pastikan juga BBM masih mencukupi. Sebab untuk mengisi ulang BBM selanjutnya baru bisa dilakukan di Rest Area Tipe A di Kilometer 102 dan Kilometer 166. Dan sebaliknya dari Palimanan, pengisian BBM tersedia di Rest Area Kilometer 166 dan Rest Area Kilometer 101.
“Untuk Rest Area tipe B yang tidak dilengkapi SPBU, kami sediakan layanan SPBU mobile dan toilet tambahan. Untuk SPBU di Rest Area tipe A, dipastikan sudah bisa beroperasi seluruhnya pada saat angkutan Lebaran,” jelas Wisnu.
Pastikan Mobil Dalam Kondisi Prima
Agar perjalanan mudik maupun balik aman dan nyaman, pastikan kendaraan yang Anda kendarai atau tumpangi dalam kondisi laik jalan. Ada baiknya sebelum mudik, cek kendaraan Anda di bengkel terpercaya langganan Anda. Sangat repot bila sampai mogok di tengah jalan, apalagi jauh dari bengkel dan separah-parahnya harus diderek. Meskipun operator jalan Tol Cipali (PT LMS) menyiagakan mobil Derek namun bila lalulintas di Tol Cipali padat, akan butuh waktu lama untuk mengevakuasi kendaraan dan menariknya keluar tol.
Data armada yang dioperasikan untuk melayani pengguna jalan Tol Cipali, operator PT LMS menyiagakan PJR (Patroli Jalan Raya) sebanyak 8 unit, Mobil Patroli sebanyak 12 unit yang selalu mobile setiap 30 menit sekali, Derek Kecil Gendong (2 unit), Derek Kecil Angkat (6 unit), Derek Besar Kapasitas 25 Ton (1 unit), Derek Besar Kapasitas 10 Ton (3 unit), Ambulance (5 unit) dan 2 mobil Rescue.
Pastikan Fisik Pengemudi Kondisi Fit
Bila Anda nanti mudik menggunakan kendaraan mobil pribadi, usahakan kondisi Anda yang akan mengemudikan atau Sopir yang akan mengantarkan Anda mudik dalam kondisi sehat/fit. Istirahat yang cukup sebelum mengendarai. Beristirahatlah bila sudah terasa lelah atau bergantian dengan lainnya bila sudah ada rasa kantuk yang menyerang. Jangan paksakan untuk terus melaju karena sangat membahayakan bagi diri maupun orang lain. Ingat lho nyawa sangat berharga, Mas Bro!
Bila Anda mudik menggunakan angkutan umum dan duduk di dekat sopir, bantulah dengan mengingatkan bila mengemudikan laju kendaraan melebihi batas kecepatan, sopir terlihat sangat lelah atau mulai ada tanda-tanda mengantuk. Ingatkan sopir bila ugal-ugalan dalam melajukan kendaraan!
Masih Minim Rambu & Rawan Terperosok
Jalan Tol Cipali yang melintasi 5 Kabupaten (Purwakarta, Subang, Inderamayu, Majalengka dan Cirebon) ini berada di lahan-lahan eks Perhutani dan persawahan yang jauh dari pemukiman penduduk. Sejauh mata memandang di beberapa titik, kondisi gersang dan panas yang menyengat membuat mata menjadi jenuh dan lelah. Memang butuh waktu untuk menghijaukan kawasan kanan-kiri jalan tol agar menyejukkan. Dan itu telah menjadi program dari operator jalan Tol Cipali.
Berhati-hatilah dalam memacu mobil di Tol Cipali ini. Kondisi bahu jalan yang masih banyak belum tersekat pagar besi (railing) rawan terperosok atau terjungkir ke selokan/ saluran air dan persawahan. Demikian juga kondisi median jalan yang tanpa pagar besi atau pagar beton sangat rawan saat mendahului dari kanan tergelincir ke cekungan median jalan. Median jalan hanya ditandai dengan patok-patok pipa besi yang dilengkapi scotlight / mata kucing untuk memantulkan cahaya bila terkena sorot lampu mobil di malam hari. Kalaupun ada pagar besi (railing) hanya dipasang untuk melindungi tiang-tiang listrik lampu penerangan jalan.
Lampu penerangan di sepanjang Tol Cipali ini juga masih minim. Lampu-lampu penerangan baru tersedia di Kilometer menjelang Simpang Susun atau Exit Toll. Di kilometer lain kondisinya gelap gulita. Jadi pastikan lampu utama mobil yang akan melewati tol Cipali dalam kondisi hidup semua dan menyala terang. Sebab dari sorot lampu mobil, bisa terlihat jelas panduan jalan dari pantulan mata kucing yang terpasang di kanan-kiri dan median jalan tol.
Ruas Tol Cipali terdiri dari 7 Gerbang Exit Toll. Yaitu: Exit Toll Cikopo (Km.76), Exit Toll Kalijati (Km.98), Exit Toll Subang (Km.109), Exit Toll Cikedung (Km.139), Exit Toll Kertajati (Km.158), Exit Toll Sumberjaya (Km.167) dan Exit Toll Palimanan (Km.188).
Ingat Rumah Sakit Jauh Mas Bro!
Inilah salah satu pesan dari Kepolisian setempat dalam spanduk panjang yang terpasang di jembatan yang membentang di atas jalan Tol Cipali. Pesan peringatan bagi pengguna jalan Tol Cipali untuk berhati-hati, menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya, dan pesan untuk tidak melajukan kendaraan melebihi batas kecepatan yang diijinkan.
Kondisi jalan Tol Cipali yang mulus kerap kali memancing nyali pengemudi untuk menambah pacu laju kendaraannya melebihi 130 km/jam. Dalam kecepatan sangat tinggi tersebut, sangat susah untuk mengendalikan pengereman dan sangat berbahaya sekali untuk keselamatan pengguna jalan Tol. Di sinilah, harga nyawa dipertaruhkan, sementara keselamatan jiwa diabaikan. Padahal bila terjadi kecelakaan lalulintas di Tol Cipali ini, letak rumah sakit sangat jauh. Jarak rumah sakit dengan gerbang Exit Toll terdekat berjarak 2-14 kilometer.
Enam Rumah Sakit yang menjadi Vendor dan Rujukan :
RS Siloam berjarak 5 km dari Gerbang Exit Toll Cikopo.
RS Thamrin berjarak 8 km dari Gerbang Exit Toll Cikopo.
RSUD Subang berjarak 8 km dari Gerbang Exit Toll Subang.
RSUD Cideres berjarak 14 km dari Gerbang Exit Toll Kertajati.
RS Mitra berjarak 2 km dari Gerbang Exit Toll Palimanan.
RS Sumber Waras 8 km dari Gerbang Exit Toll Palimanan.
Itulah beberapa hal yang bisa Penulis sampaikan untuk para Kompasianer maupun pembaca yang akan mudik melalui Tol Cipali. Semoga mudik tahun ini lebih mengasikkan, aman, nyaman dan selamat sampai tujuan berkumpul dengan keluarga di kampung halaman. Salam untuk keluarga, selamat mudik dan minal aidzin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin.
Mudik asik lewat Tol Cipali
Bisa kumpul selamat di Hari Fitri
Mohon maaf sepenuh hati
Bila ada kata menyinggung hati.
Salam Kompasianer,
AMAD SUDARSIH
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H