"PT LRT Jakarta perlu juga menyiapkan SOP penggunaan kereta penolong untuk evakuasi penumpang sehingga penumpang tidak harus keluar dan berjalan kaki melalui jalur evakuasi sampai stasiun terdekat tapi cukup dipindahkan ke LRT di jalur sebelahnya," sarannya.
VP Legal PT Railink, Mukhtar juga memberikan masukan kepada PT LRT Jakarta banyak melakukan sosialisasi agar masyarakat mengetahui sehingga tertarik untuk naik LRT. Setelah beroperasi, PT LRT Jakarta juga harus menjaga keunggulan pelayanan seperti ketepatan waktu, kenyamanan, keamanan dan kebersihan.
"Bila ada barang tertinggal, petugas segera mengamankan dan menyediakan layanan barang tertinggal. Bila ada identitas pemilik barang langsung dihubungi sehingga akan menjadi nilai lebih dalam pelayanan," saran Mukhtar.
Direktur Teknik dan Fasilitas PT Transportasi Jakarta Wijanarko berharap integrasi tiket maupun integrasi fisik antara stasiun dengan halte Transjakarta segera terwujud. Khusus integrasi fisik yang menghubungkan Stasiun Velodrome dengan Halte Pemuda Rawamangun, pihaknya berharap secepatnya desain dimatangkan agar segera dibangun dan bisa digunakan pada saat beroperasi.
Sebagai pengguna transportasi publik tentu kita mendukung upaya Pemerintah pusat maupun Pemerintah daerah dalam menyediakan infrastruktur transportasi publik seperti LRT Jakarta ini.
Harapannya, LRT Jakarta nantinya handal sarana-prasarananya, berstandar internasional, terintegrasi/ terkoneksi dengan moda lain, tarif yang terjangkau, pelayanan yang bagus serta keberlanjutannya sehingga bisa tersambung ke koridor-koridor berikutnya sesuai rencana desain awal.Â
AMAD S
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H