Mohon tunggu...
Amad Made
Amad Made Mohon Tunggu... Jurnalis - -

Jurnalis dan penulis di bidang perkeretaapian sejak tahun 2006 sampai sekarang. Pemerhati dan pengguna transportasi massal. Hobi jalan-jalan, hunting foto kereta api dan situs bersejarah. Tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Belajar Menulis dari Sosok Jusman Syafii Djamal

17 September 2018   07:11 Diperbarui: 17 September 2018   22:23 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akun di kompasiana. Ramaikan lagi Bapak!

Sempat bincang sebentar sebelum beliau naik panggung sebagai pembicara, beliau mengungkapkan dirinya juga Kompasianer. Setelah saya cari, benar nama beliau tercatat bergabung 7 September 2011. Lepas dari itu ada hal yang menarik dari hobi menulisnya yang membuahkan buku-buku berbobot. Seperti apa ya?

Salah satu even talkshow Indonesia International Book Fair 2018 yang menarik bagi saya kali ini adalah sharing pengalaman dari para penulis yang diadakan oleh Satu Pena (Persatuan Penulis Indonesia). Ada 5 pembicara yang dihadirkan untuk berbagi pengalaman,harapan-harapannya untuk kesejahteraan penulis di Indonesia dan ragam permasalahan yang banyak dialami penulis. 

Acaranya dikemas menarik, tak menyurutkan peserta untuk meninggalkan ruangan dan dihadiri Kepala BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif Indonesia) Triawan Munaf, dan Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando.

Talkshow Penulis Membangun Peradaban pada IIBF 2018. (Dok. Amad)
Talkshow Penulis Membangun Peradaban pada IIBF 2018. (Dok. Amad)
Foto bersama Kepala BEKRAF & Kepala Perpusnas RI dengan para penerima award dari Satu Pena. (Dok. Amad)
Foto bersama Kepala BEKRAF & Kepala Perpusnas RI dengan para penerima award dari Satu Pena. (Dok. Amad)
Kebetulan meski acaranya baru berlangsung pukul 16 pada Minggu 16 September 2018, saya upayakan untuk hadir lebih awal ke Jakarta Convention Center Senayan Jakarta. Beruntung, salah satu pembicara yang sejak dari rumah ingin saya temui sudah hadir lebih awal. Ya, beliau adalah Menteri Perhubungan RI Mei 2007-Oktober 2009 Kabinet Indonesia Bersatu I, Ir. Jusman Syafii Djamal.

Sosok pria kelahiran Langsa, Aceh, 28 Juli 1954 ini tak asing lagi karena selain pernah menjadi Menteri, juga salah satu figur yang lekat dengan Presiden RI Prof. Dr. Ing. BJ Habibie semasa di IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) yang sekarang bernama PT Dirgantara Indonesia. 

Tak hanya itu, saya termasuk follower beliau di jejaring sosial facebook, sebagai pembaca setia setiap tulisan beliau dengan gaya bahasa yang renyah, mudah dicerna meskipun bobot bahasannya itu berat. Kebiasaan beliau menuangkan gagasan melalui jejaring sosial itulah, yang kemudian menjadikan follower beliau senantiasa menunggunya setiap pagi. Dan gagasan demi gagasan yang telah tercatat di akun facebook itulah yang kemudian disatukan menjadi sebuah buku bertematik.

"Tiga buku hasil dari menuangkan gagasan di catatan facebook. Dan diterbitkan bulan Desember sebagai kado perkawinan saya," tutur suami dari Arita Matthias Aroef, putri pertama dari Prof. Matthias Aroef (Guru Besar Teknik Industri ITB) dan dikaruniai dua orang putri dan satu orang putra.

Lima buku, 3 diantaranya dari menulis di FB.
Lima buku, 3 diantaranya dari menulis di FB.
Ada 5 buku beliau yang telah terbit sebenarnya. Buku pertama terbitan 2009 berjudul Grand Techno Economic Strategy : Siasat memicu produktivitas untuk memenangkan persaingan global yang merupakan karya beliau bersama ayah mertuanya, Prof. Dr. H. Matthias Aroef, MSIE, IPM. Buku kedua terbit tahun 2014 sebagai momen 100 tahun penerbangan komersial di Indonesia berjudul From St. Louis to Seulawah: Masa Depan Transportasi Udara dalam Zaman yang Berubah. Buku ketiga terbit tahun 2014 dari kumpulan catatan di facebook bertemakan leadership berjudul Notes On Leadership : From Dealer in hope to problem solver. Buku keempat terbit tahun 2015 dari kumpulan catatan di facebook bertemakan strategi berjudul Note On Strategy And Techno Economy: Ke Mana Kita Hendak Melangkah? Buku kelima terbit lagi tahun 2017 dari kumpulan catatan di facebook bertemakan inovasi berjudul Notes On The Economics Of Innovation. Dan rencananya akhir tahun 2018, akan terbit lagi karya beliau bertemakan teknologi.

"Mulai aktif nulis di jejaring sosial khususnya facebook itu tahun 2011 ketika menjadi Komisaris Utama Telkom," ungkapnya. Dan sejak itu hingga kemarin menjadi Komisaris Utama Garuda pun masih rajin menulis. Tiap pagi mulailah tulisan satu persatu tertuang di akun beliau hingga di kemudian hari ada rekan beliau yang menyarankan untuk dikumpulkan menjadi sebuah buku.

Tak lepas hanya itu saja kekaguman saya kepada beliau. Beliau yang kini Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga konsisten untuk menulis dengan membiasakan setiap pagi. Bagi follower beliau di facebook, serasa seperti mendapatkan sarapan pagi gratis berupa tulisan gagasan, curhatan dan kadang guyonan dari beliau. Itu artinya banyak cara yang bisa dilakukan untuk menulis, termasuk menulis buku. Berawal dari catatan di jejaring sosial seperti facebook, konsistensi untuk meluangkan waktu di tengah kesibukan aktifitas pekerjaan dan semangat berbagi. Berbagi pengetahuan, berbagi gagasan melalui karya-karya intelektual berupa tulisan.

Dan satu lagi, beliau mulai menjadikan buku karyanya diterbitkan untuk momen merayakan hari pernikahan di bulan Desember. Luar biasa bentuk kado pernikahannya. Bisa ditiru nih buat para Blogger yang sudah berkeluarga untuk merayakan ulang tahun pernikahannya dengan kado terbitan buku. Atau berkolaborasi dengan Bapak/ibu mertua atau dengan sanak saudara/ kerabat/ orang-orang terkasih untuk menulis dan menerbitkan buku. Atau buat Blogger yang masih bertahan jomblo (maaf), yuk rayakan ulang tahun kelahiran dengan menerbitkan buku.

Beliau Juga Kompasianer

Ketika beliau mengatakan pernah menulis juga di Kompasiana, sesampai di rumah saya buka laptop, saya cari nama beliau di Kompasiana. Bener ada nama beliau Jusman Syafii Djamal yang telah bergabung sejak 7 September 2011. Berarti 7 tahun 10 hari yang lalu beliau sudah jadi kompasianer ya. Tepatnya setelah menjadi Menteri ya. Ada dua tulisan beliau yang saya baca di akun Kompasiana. Yaitu Keamanan Penerbangan Pasca 11 September 2001 yang tayang 9 September 2011 dan Uji Prototype Mobil Esemka Solo: Memisahkan "Fortunes dari Failures" yang tayang 5 Maret 2012 dan diperbarui 25 Juni 2015. Mudah-mudahan seperti yang beliau ungkapkan ingin menuliskannya di Kompasiana. Kami nantikan tulisan Bapak di Kompasiana.

Akun di kompasiana. Ramaikan lagi Bapak!
Akun di kompasiana. Ramaikan lagi Bapak!
Dengan belajar dari pengalaman beliau menulis, semoga makin memompa semangat para Kompasianer termasuk saya juga untuk getol menulis. Yuk ah, ikuti jejak semangat beliau menulis, siapa tahu akan menjadi jalan bagi kecerahan dan kesejahteraan di kemudian hari. Mungkin jadi Direktur atau Komisaris Utama Kompasiana atau yang lebih dari itu. Tapi setidaknya dengan menulis, karya intelektual kita akan dibaca banyak orang secara terus menerus entah kini, esok atau di masa mendatang. Gajah meninggalkan gading, Penulis meninggalkan karya literasi. Semangat!!!

Salam Literasi!!!

AMAD MADE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun