Mohon tunggu...
Amadea Sitorus
Amadea Sitorus Mohon Tunggu... -

Istri dari seorang dokter di sebuah puskesmas di Desa Paleleh, Sulteng.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Berbenah Demi Kemajuan Ekonomi yang Merata dan Stabil

20 Agustus 2018   11:43 Diperbarui: 20 Agustus 2018   11:57 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desa Lilito, Kecamatan Paleleh, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah

Paleleh -- Di tengah suasana gegap gempita menyambut Asian Games 2018 di Jakarta -- Palembang, rakyat Indonesia akan kembali disibukkan dengan Pertemuan Tahunan (Annual Meetings -- AM) Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (WB) di Bali dua bulan mendatang. Acara ini tentu tidak kalah bergengsi dari ajang olahraga se-Asia di atas dan juga banyak sekali potensi yang bisa diraih melalui pertemuan ini, khususnya dalam bidang ekonomi. Pertanyaannya adalah, apakah potensi ekonomi ini dirasakan secara merata di seluruh tanah air? Apakah kemajuan ekonomi yang didambakan ini bisa stabil atau sustainable?

Indonesia di Mata Dunia

Nama Indonesia mungkin sebenarnya sudah tidak begitu asing lagi di telinga masyarakat dunia. Adilnya berita yang tersebar, baik dari sisi positif maupun negatif, telah memperkenalkan nama Indonesia secara global. Sisi positif seperti pariwisata dan sisi negatif yang mencakup bencana alam dan kasus-kasus terorisme yang pernah terjadi. Namun kita tidak perlu berkecil hati karena kita bisa melihat bagaimana Indonesia telah perlahan bergerak ke arah yang lebih baik dan belajar dari sejarah.

Kerja keras ini pun membuahkan hasil ketika kita bisa mendapatkan kepercayaan untuk menjadi pusat lampu sorot dunia Oktober mendatang ini. Pertemuan Tahunan IMF dan WB yang akan diselenggarakan di Bali, Indonesia bak pembuktian bahwa Indonesia sudah melewati masa-masa kelamnya dan telah tumbuh dewasa melalui pembentukan kebangsaan ini.

Pertemuan terbesar dalam kancah ekonomi dunia ini dipercaya akan bisa melambungkan pendapatan negara melalui kedatangan 15.000 delegasi dari 189 negara. Berbagai sektor telah melakukan persiapan matang untuk memastikan kelancaran acara ini. Kerjasama antar instansi baik tim pelaksana, bagian infrastruktur, perhotelan bahkan media terlihat semakin bersinergi mendekati momen bersejarah ini. Sungguh suatu kesempatan langka untuk bisa memperkenalkan Indonesia secara langsung dan kita tentu tidak akan menyia-nyiakannya.

Potensi Ekonomi dan Kelemahan dari AM IMF-WB 2018

Perhelatan akbar ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang signifikan menjadi salah satu target atas terlaksananya acara ini. Seturut definisi dasar pertumbuhan ekonomi atau economic growth, acara ini diprediksikan akan membawa kenaikan kapasitas produksi barang dan jasa (goods and services production). 

Nantinya, pada saat para delegasi menginjakkan kaki di Pulau Dewata, mereka akan membutuhkan akomodasi, transportasi, makanan, paket wisata, dan bahkan membeli buah tangan khas Indonesia di sini. Semua ini tentu saja akan menggenjot produksi dari sektor UMKM yang nantinya akan mengangkat pendapatan masyarakat sekitar. 

Tidak hanya itu, akselerasi proyek infrasturktur seperti Apron Bandara Ngurah Rai, Underpass Ngurah Rai, Patung GWK serta Pelabuhan Benoa (Tanjung Benoa Cruise Terminal) telah menjadi contoh nyata dari dampak positif adanya pertemuan tahunan ini, dan diprediksi akan memperluas lingkup kemajuan ekonomi dikarenakan hal ini akan menjadi daya tarik bagi para calon penanam modal di Indonesia.

Sampai di sini, kita melihat betapa acara ini secara keseluruhan akan berdampak baik bagi Indonesia. Akan tetapi, Indonesia bagian mana yang selama ini kita bincangkan? Bukankah sepertinya kebanyakan dari keuntungan ini akan dirasakan secara langsung oleh Bali saja? Pantaskah jika nantinya Papua, Sulawesi atau Maluku merasa jealous dengan kemajuan yang Bali nikmati? Tidak hanya itu. 

Ketika kita berbicara tentang memanfaatkan momentum ini, mampukah kita mempertahankan pesatnya pertumbuhan ekonomi yang akan terjadi di akhir tahun 2018 ini untuk sepuluh tahun kedepan? Ataukan semua ini hanya letupan euforia yang lambat laun akan melempem seiring berjalannya waktu? Dua hal yang ingin kita lihat dari kerja keras yang telah dilakukan untuk acara besar ini adalah dampak yang bisa dikecap secara lebih merata dan bisa dinikmati di masa yang akan datang juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun