GEDFEST 2020 merupakan acara tahunan GenBI Balikpapan, yaitu kepanjangan dari GenBI Education Festival. Terdapat berbagai rangkaian acara pada GedFest 2020 yang dimulai dari Opening Day, Workshop, Competition, Open Donation hingga Awarding Day.
Salah satu rangkaian acara yang akan dibahas pada kali ini yaitu Awarding Day GEDFEST 2020 yang mana diselenggarakan pada tanggal 28 November 2020. Berikut merupakan poster acara kami:Â
Awarding Day GEDFEST 2020 mengusung tema "Peluang Membuka Usaha Bisnis di Era New Normal untuk Mendukung Ekonomi Indonesia" dengan mengundang para narasumber yang sangat luar biasa dan berkompeten pada bidangnya, yaitu Ibu Riswah Yuni dan Ibu Dr. Ir Hetifah dengan dimoderatori oleh Bapak Istia Busi, S.T., M.M. Skala webinar ini adalah nasional untuk masyarakat umum dan millenial tentunya.Â
Webinar ini juga bertujuan sebagai acara penutupan GedFest sekaligus wadah diskusi para peserta yaitu generasi millenial Indonesia dan masyarakat umum mengenai peluang membuka usaha bisnis di era new normal saat ini. Untuk dapat bertahan di tengah pandemi seperti ini, kita tentunya dituntut untuk menjadi individu yang produktif, kreatif, dan inovatif dimanapun kita berada, terutama generasi muda/ millenial.Â
Dengan adanya webinar ini, diharapkan peserta mengetahui prinsip-prinsip peluang membuka usaha dan meningkatkan minat untuk membuka usaha bisnis di era new normal.
Acara berlangsung sangat meriah dan terdapat kurang lebih 300 peserta yang hadir pada ruang virtual tersebut. Kak Cahaya Nur Hikmah selaku MC menyapa para peserta di awal acara, yang mana terdapat peserta dari UNAIR, UNDIP, Trisakti, Gorontalo, Bandung, Bali, Mataram, NTB, Makassar, Manado, Bengkulu, Jogjakarta, Padang, Banjarmasin, PPU, ITK khususnya, Samarinda, dan lain-lain.
Materi yang disampaikan oleh Ibu Riswah Yuni selaku Founder & Owner Salakilo atau pembuka usaha bisnis adalah terkait penjelasan umum usaha bisnis di era new normal. Setiap membuka usaha jangan lupa membuat yang namanya visi dan misi usaha agar pembukaan usaha lebih terarah. Konsep bisnis lebih pada arah bisnis kedepannya, seperti pembuatan pusat oleh-oleh, creative class, dan cafe.Â
Hal penting lainnya dalam pembuatan usaha adalah peduli berkontribusi terhadap lingkungan seperti limbah pada buah salak yang menghasilkan rupiah, sehingga tidak ada lagi salak yang dibuang percuma, penyerapan tenaga kerja, kepedulian kepada kaum Du'afa/ warga miskin, serta melahirkan berbagai produk olahan sebagai oleh-oleh cita rasa khas kota daerah. Jangan lupa buat yang namanya Unique Selling Point (USP), kemudian adalah Marketing Plan (STP/ Segmentasi dan Target Pasar).Â
Marketing mix juga perlu, seperti mengolah berbagai makanan dan minuman yang semuanya berbahan baku dari buah atau tanaman khas kota asal atau berkebun tanamannya sendiri. Sebagai contoh buah salah yang hasil telah berhasil diolah, limbahnya juga dapat diolah sebagai kerajinan dan souvenir: tempat tissue, bunga kering, vas bunga, kaligrafi, hampers rustic, dan lainnya. Kombinasikan bahan baku dengan bahan berkhasiat lainnya, contoh salak tea serai guna meningkatkan imunitas tubuh.
Strategi media sosial juga penting (promotion): melalui foto produk yang menarik, poster digital dan foto langsung dari customer yang beli di outlet dan di berbagi event-event thematic bazar lainnya (visual merchandising on social media & market place). Penerapan protokol kesehatan di era new normal seperti ini tentunya perlu dilakukan.Â
Jangan takut memulai usaha di pandemi seperti ini, harus coba melihat lebih jelih kebutuhan masyarakat. Strategi pertama membuka usaha di era new normal adalah riset pemasaran atau segmentasi pasarnya siapa (usia nya berapa dan lingkungannya di daerah mana).Â