Selamat !!! Kataku disela-sela setiaku kau didik dengan pengkhianatan teramat keji itu. Ingin sesekali melatih bibir mencercamu, tapi sayang bibir ini lama terbiasa kuajarkan agar memberikan kecupan terbaik lama sebelum kau dicumbu mimpi malam.
Namun tanpa aku sadari bara sedang membakar hati, merusak ekologi rasa yang merawatmu dengan kasih teramat baik. Sembari hangus, aku tak berhenti mengutuk diri sendiri, sembari berujar : Wahai kamu yang berjubah api, puaskah kau menjadikanku arang ???
Namun tidak apa apa. Kamu tidak perlu risau perihal luka ini sebab ini konsekuensi logis terlalu lugu berjalan tanpa tahu di persimpangan jalan bisa saja ada kendaraan yang berkecepatan tinggi menyeretku jatuh. Disitu baru saya sadar bahwa masalah hati yang saya alami saat ini sebab kemarin terlalu dalam menempatkanmu pada sebuah perasaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H