Mohon tunggu...
Kristoforus Arakian
Kristoforus Arakian Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan Cerdas itu Sexi

Tidak ada yang menjadi miskin hanya karena memberi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dipeluk Puisi

23 Oktober 2021   03:31 Diperbarui: 23 Oktober 2021   03:50 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini aku ingin tidur dipeluk puisi
Kala hujan datang membawa serta rindu yang mengigil, menyentuh relung paling remuk.
di sana ada robekan paling tidak sopan, dengan luka yang masih Lebam menganga. 

Sedang digetar bibir paling keluh
Aku masih memelas iba dihadapan doa, kiranya rinduku memeluknu serupa hujan dipertengahan Oktober. Menemuimu dalam wujud yang lain. Memelukmu dalam dinginnya, selepas menjadikanmu basah.

Apa kau tidak rindu ??? Setelah beberapa malam kita melewatinya tanpa pelukan, hingga tiba tiba saja rindu membuatmu kelihatan lucu. Ada duga-duga yang duduk anggun di kepala. Menjadikanmu makluk pecicilan yang cemburu.

Akh !!! Aku  rindu. Meski sempat dididik khianat paling keji, namun perihal senyum itu, IA rekah serupa berkah. Membawa pulang rindu paling tunggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun