Malam ini aku ingin tidur dipeluk puisi
Kala hujan datang membawa serta rindu yang mengigil, menyentuh relung paling remuk.
di sana ada robekan paling tidak sopan, dengan luka yang masih Lebam menganga.Â
Sedang digetar bibir paling keluh
Aku masih memelas iba dihadapan doa, kiranya rinduku memeluknu serupa hujan dipertengahan Oktober. Menemuimu dalam wujud yang lain. Memelukmu dalam dinginnya, selepas menjadikanmu basah.
Apa kau tidak rindu ??? Setelah beberapa malam kita melewatinya tanpa pelukan, hingga tiba tiba saja rindu membuatmu kelihatan lucu. Ada duga-duga yang duduk anggun di kepala. Menjadikanmu makluk pecicilan yang cemburu.
Akh !!! Aku  rindu. Meski sempat dididik khianat paling keji, namun perihal senyum itu, IA rekah serupa berkah. Membawa pulang rindu paling tunggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H