Mohon tunggu...
jois efendi
jois efendi Mohon Tunggu... Administrasi - nice and unpredictable person

Just me... That's all...

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Gift", Sebuah Serpihan Masa Lalu

25 Mei 2018   13:28 Diperbarui: 26 Mei 2018   08:25 2368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini tidak membuatnya merasa lebih baik, namun membuatnya menjadi pribadi yang keras, sinis dan menutup dirinya. Hubungan dengan ayahnya juga tidak membaik dan semakin buruk, meskipun ayahnya telah berusaha untuk menolongnya dan berusaha berdamai dengan dirinya. Sehingga, Harun hanya tinggal di sebuah rumah tua dengan tiga pembantunya. Rumah inilah yang pada akhirnya mempertemukan antara Harun dan Tiana.

Third, pertemuan Harun dan Tiana, adalah sebuah pertemuan dua serpihan masa lalu yang sama-sama menyayat hati mereka masing-masing. Mereka mencoba untuk membuka hati untuk masing-masing bisa menerima, namun masa lalu begitu pekat menutupi mata dan hati mereka. Harung memang lebih beruntung karena dia tidak bisa melihat namun tersayat hatinya oleh kehadiran Tiana. 

Tiana dapat melihat namun dia dengan dunianya sudah begitu pekat, sehingga meskipun dia dapat melihat namun mata dan hatinya hanya gelap yang nyata. Saat-saat canggung dan kata-kata sinis mewarnai setiap percakapan dan pertemuan mereka. Mereka mencoba melepaskan beban mereka dan mencoba untuk bergandeng tangan menapaki hidup mereka selanjutnya, namun itu tidak mudah bagi mereka. Yang ada adalah rasa sakit dan menyakiti. 

Proses untuk menapaki dan menjadi memahami antar satu dengan yang lainnya, menjadi kabur kembali saat Arie, teman masa kecil Tiana kembali untuk menunjukkan bahwa dia adalah lelaki yang bisa memenuhi janji dan memberikan warna pada hidup Tiana. Harun meradang, Tiana diperhadapkan pada pilihan yang sulit, apalagi Bona seperti diam dan membiarkan Tiana sendiri dengan segala kegalauanya. 

Tiana mengambil keputusan, setelah menemukan masa lalunya (ayahnya), meskipun belum seutuhnya dapat menerimanya. Hatinya telah tercuri oleh Harun, namun dia tidak cukup berani untuk menyakiti Arie. Sampai pada satu titik di akhir film ini, saya baru mendapatkan jawaban dari pernyataan Pablo Picaso diawal ulasan saya ini.

Serpihan masa lalu akan menjadi bagian setiap kita untuk menentukan siapa dan setiap keputusan kita. Awalnya, saya hampir kecewa karena saya seperti melihat pola yang sama, namun saya kembali memberikan thumb up saya pada Hanung, dalam usahanya untuk eksplorasi serpihan masa lalu, dan menyelesaikan film ini dengan bermutu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun