Mohon tunggu...
Ama Gusti Azis
Ama Gusti Azis Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Komunikasi dengan Allah adalah Petunjuk yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Teknologi terhadap Matematika, Hadapi Era 4.0

26 Juli 2019   10:03 Diperbarui: 27 Juli 2019   06:20 2150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Matematika merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting dan utama. Permasalahan yang terjadi saat ini, matematika adalah salah satu pelajaran yang sangat di keluhkan oleh siswa, karena beberapa faktor yaitu, materi sulit, pembelajaran monoton, tidak ada ice breaking dan disebabkan oleh guru yang masih menggunakan cara tradisional di dalam proses pembelajaran.

Tantangan bagi para pendidik saat ini adalah mengembangkan inovasi dan kreatif dalam merancang pembelajaran. Menurut yang kita saksikan bersama, adanya pergeseran pola pengajaran matematika dari era sebelumnya yang mau tidak mau harus diikuti para pendidik matematika.  

Jika pendidikan matematika di era revolusi industri 3.0 masih didominasi alat peraga, di era industri 4.0 lebih pada pemanfaatan aplikasi perangkat lunak.

Di era revolusi industri 4.0 di mana teknologi informasi dan komunikasi lebih diutamakan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran di sekolah juga harus disesuaikan dan dibutuhkan inovasi metode pembelajaran.

Sudah saatnya guru meninggalkan proses pembelajaran yang mengutamakan hapalan atau sekadar menemukan satu jawaban benar dari soal. Metode pembelajaran harus mulai beralih menjadi proses pemikiran yang visioner, termasuk mengasah kemampuan cara berpikir kreatif dan inovatif. 

Oleh sebab itu untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 pembelajaran matematika harus menggabungkan antara pembelajaran klasikal dan pembelajaran berbasis digital.

Dalam pembelajaran matematika di era modern saat ini, pemanfaatan teknologi sangat dibutuhkan untuk pengembangan media dan multimedia pembelajaran matematika. Misalnya, pembuatan film/dokumenter pendidikan matematika dan games matematika. Peran teknologi bisa mengubah dunia, yang paling penting siswa dan guru bisa menggunakannya. 

Peran guru dan siswa sangat penting. Maka dari itu, kita dukung sarana dan prasarana kedepan agar pembelajaran dapat berkembang menjadi lebih baik. Apalagi di era revolusi industri 4.0 ini, matematika semakin dibutuhkan dan persaingan antarnegara kian ketat, sementara kemampuan matematika anak-anak Indonesia masih tergolong rendah.

Dalam pembelajaran dan menciptakan soal matematika yang menarik sambil melakukan permainan (game),  dalam penelitian, ada yang menciptakan software pembelajaran matematika yang di bantu dengan ponsel pintar untuk melakukan penjelajahan atau perjalanan menyelesaikan soal matematika secara nyata, dengan membuat soal matematika berdasarkan studi kasus. 

Misalnya pembelajaran di luar kelas dengan melakukan perjalanan ke kota lain, mengukur bangunan, mengukur luas kolam air mancur, menentukan tinggi gedung, dan sebagainya.

Maka dari itu, Indonesia sudah saatnya menciptakan sesuatu agar matematika tidak monoton, siswa-siswi bisa menyukai matematika, tidak merasa terbebani dengan pelajaran, dan matematika menyenangkan. 

PR untuk para pendidik dan daya dukung pemerintah untuk memperhatikan lagi nasib generasi-generasi muda kita saat ini dan para pendidik yang perlu di-upgrade kemampuannya.

Penulis : Ama Gusti Azis, Acep Suherman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun