Mohon tunggu...
Amril Muhammad
Amril Muhammad Mohon Tunggu... -

Spesialis Manajemen Pendidikan dan Pengembangan Pendidikan Anak Cerdas Berbakat Istimewa\r\nDosen di FIP Univ. Negeri Jakarta, Sekjend Asosiasi CI+BI Nasional

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cerita Sedih Anak CI+BI Indonesia...

29 Januari 2011   02:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:05 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

28 Januari 2011....

seorang sahabat menelpon saya...cerita tntang keadaan dua anak CI+BI....yang menjadi korban "kekerasan psikologis" dari gurunya...

Karakteristiknya sebagai anak CI+BI tak dikenali orang tua maupun gurunya..sehingga ia dicap sebagai anak nakal, pembangkang, gak bisa dibilangin...dan sederet label negatif...

mereka wanita yang cantik2....sekolah di jenjang SMP..bersekolah di biasa,bukan khusus untuk anak cI+BI (krna sampai skarang ini belum skolah khusus untuk mereka)..

dalam proses pembelajaran,mereka sering mangkir atau mengusili teman2nya karena situasi pembelajaran yang dianggap membosankan, repetitif, mengajarkan hal-hal yang tidak perlu....kadang mereka sudah cepat memahami pelajaran itu. karna guru tidak segera memberi materi untuk mereka...inilah yang kemudian membuat mereka melakukan hal-hal yang dianggap menganggu kedisiplinan di kelas...

krna sering mendapat omelan dari guru dan sperti dimusuhi oleh teman2nya...kedua anak ini memilih untuk tidak masuk sekolah...kondisi ini tntu saja mmbuat orang tua mereka kebingungan dan panik...mereka sudah mencoba memindahkan putrinya ke sekolah lain..tapi penerimaan yang diterima anak tersebut..tidak berbeda dengan sekolah sbelumnya...bhakan sempat tidak diterima di sebuah sekolah...karena ada catatan dari sekolah mereka tinggalkan.

kedua anak ini sangat cerdas...meskipun mereka jarang sekolah...tapi ketika ulangan, nilai mereka bagus....TAPI....yang mereka dapatkan bukan apresiasi....tapi justru tuduhan menyakitkan dengan kata2: "KALIAN MENYONTEK YA..."

padahal mereka tidak menyontek. anak CI+BI ada yang memiliki penalaran intutif. yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah dalam belajar yang mengandalkan intuisi tanpa melawati langkah kerja yang umum (Krutetskii, 1976). Penalaran semacam ini sering digunakan ketika mengerjakan soal matematika atau fisika. anak CI+BI seperti ini seringkali dapat menunjukkan hasil yang tepat tanpa menjelaskan langkah demi langkah pengerjaan secara terperinci.

tuduhan dari guru sangat menyakitkan bagi mereka,sehingga kini mereka betul2 sudah tak mau sekolah...

sehari-hari mereka akhirnya hanya mengurung dirinya di kamar, tak mau berinteraksi dengan orang lain, tidak mau makan, bdan merka mulai kurus... bahkan salahsatu diantaranya ini bunuh diri...

seharusnya guru tidak menunjukkan sikap sperti itu...kalau memang meragukan kemampuan siswa atas jawabannya. guru bisa meminta siswa itu ke depan kelas, untuk menjelaskan kepada guru dan teman2nya tentang cara mengerjakan soal tersebut. melalui proses ini, guru bisa melihat kemmpuan anak, dan bukan tidak mungkin guru jdi belajar hal-hal baru. di lapangan (maksudnya di sekolah)... sering  guru mengajarkan hal-hal sudah out of date, miskonsep, menjawb soal hanya mengacu pada kunci...akibatnya siswa sering jadi korban...

ini bukan berlebihan. tapi karena anak cibi memang memiliki sensitivitas emosi yang lebih tinggi dari teman2 sebayanya...hal ini sebenarnya bisa diminimalisasi, apabila guru mau memahami karakteristik anak Ci+BI Indonesia..

sahabat saya....dengan nada yang sangat galau....meminta saya untuk mencarikan jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut....beliau memperkirakan masih banyak lagi anak CI+BI yg mengalami masalah tersebut..dan tak tahu berbuat apa...

Saya hanya bisa terdiam...lalu menjawab....'saya akan mengusahakan"

dalam pikiran saya....andai ada orng yang mau meminjamkan rumah atau tempat secara free...saya akan mendisain program alternatif bwat mereka, sebagai wahana mengekpresikan potensi kecerdasan mereka. pola pembelajaran mentoship, fokus pada bidang-bidang keberbakatan yang mereka miliki...untuk mentor saya bisa merekrut mahsiwa UNJ atau lainnya yang pnya semngat,idealisme dan mau belajar...mungkin juga ada orang kaya yg mau menyisihkan hartanya untuk membiayai opersional kegiatan itu.

seandainya ini bisa terealisasi...pasti akan lebih banyak anak Ci+BI yang bisa terfasilitasi pengembangan potensi dirinya, tapi harus mengalami "kekerasan psikologis' dari orng tua, keluarga, guru atau lingkungan..

kini saya terus berdoa untuk gagasan itu...semoga ada jalan dari Sang Pencipta....ditemukan dengan orang2 berharta yang mau peduli pada anak bangsa

bwat sahabat yang punya jalan untuk merealisasikan gagasan ini...

kontak saya di : 0812 8262 594, 0878 7754 2494..

Salam

Amril Muhammad (sekjen Asosiasi CI+BI Nasional)..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun