Nama Nuh berasal dari bahasa Syria yang berarti 'bersyukur'. Nabi Nuh juga mendapatkan gelar dari Allah SWT sebagai abdussyakur. Gelar itu berarti hamba yang banyak bersyukur sesuai dengan surat Al-Isra ayat 3.
Sesuai surat Al-Ankabut ayat 14, Nabi Nuh bahkan berdakwah selama 950 tahun.
Nabi Nuh diutus oleh Allah SWT untuk menyerukan ajaran Allah pada umat Bani Rasib yang menyembah berhala berupa patung-patung. Kezaliman di masa itu juga tengah meningkat pesat. Dengan ini, tak heran Nabi Nuh AS digologkan oleh Allah SWT ke dalam salah satu rasul yang diberi gelar Ulul Azmi. Yaitu rasul yang telah di taakdirkan memiliki kesabaran dan ketabahan yang luar biasa.
Bahkan, karena dakwahnya, Nabi Nuh dan pengikutnya sampai diusir oleh para penguasa dan orang-orang kaya di masa itu.
Kaum Nabi Nuh juga menantang Nuh untuk mendatangkan azab yang selalu disampaikan oleh Nuh.
"Mereka berkata 'Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar'." Berikut bunyi terjemahan surat Hud ayat 32.
Nuh lalu menjawab bahwa azab itu hanya bisa didatangkan oleh Allah. Allah lalu meminta Nabi Nuh tak bersedih dan tetap teguh pada pendiriannya.
Singkat cerita Allah SWT mengirim azab kepada kaum tersebut berupa Air Bah yang sukses menenggelamkan mereka yang ingkar terhadap ajakan Nabi Nuh AS. Termasuk anaknya. Dan menyelamatkan Nuh AS beserta umatnya untuk memulai hidup baru.
Tenggelamnya Kerajaan Atlantis
"Hanya plato yang berani membawa kembali Atlantis ke permukaan laut dan menenggelamkannya kembali".
Seperti itulah bapak filsuf dunia, Aristotheles menggambarkan bahwasanya hanya Plato lah yang mengada ngada dan membuai tentang kebenaran dari keberadaan dan tenggelamnya kerajaan di zaman Neolitkum tersebut.