Bisakah dibayangkan jika seorang muslim bertemu dengan muslim lainnya setiap hari. Berapa kali mereka melakukan sentuhan?
Kira-kira seberapa erat ikatan sosial mereka melalui sentuhan seperti ini?
Seperti itulah kondisi sosial masyarakat muslim, meskipun dinilai tak lazim tapi persaudaraan diantara mereka senantiasa terbangun secara otomatis.
Tidakkah kita bisa merenungi atau memahami keajaiban agama yang satu ini?
Makassar, 29 September 2014
Disampaikan dalam presentasi dalam bahasa Inggris di kelas speaking di gedung SIL. Jurusan Sastra Inggris.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!