Indonesia kembali lagi disebut-sebut namanya di kancah Dunia Internasional.
National Geographic menayangkan aneka mitos-mitos unik dikalangan masyarakat Indonesia.
Pada tayangan yang berjudul The Winged Assassin, National Geographic menayangkan seseorang yang bernama, Thierry Richard dengan petualangan ekstrimnya bersama beberapa kru dan beberapa ahli cryptozoologist dari Amerika dalam pencarian mahluk mistis yang bernama Orang Bati di Pulau seram, Ambon, Indonesia. Terlebih lagi, ekspedisi ini sempat menarik perhatian dunia Internasional. Orang Bati sendiri dalam bahasa ambon berarti manusia terbang. Beberapa saksi mata dihadirkan dan mereka diminta untuk menjelaskan ciri-ciri dan deskripsi umum maupun khusus tentang Orang Bati ini. ada yang mengatakan ia adalah kelelawar berkulit merah dan berkepala monyet, ada pula yang mengatakan ia adalah manusia berbulu dan bersayap. Dikabarkan juga bahwa mahluk ini telah lama hidup di pulau Seram. Mereka mengaku bahwa pada abad ke-15, penjajah asing yang datang ke pulau seram juga diserang oleh mahluk ini. Terlebih lagi, banyak warga yang mengaku Orang Bati sering menculik bayi atau balita pada malam hari.
Awalnya, seorang peneliti pernah melakukan ekspedisi pencarian mahluk ini, dan akhirnya tulisannya dimuat di dalam jurnal yang berjudul Batman is living well in Seram Island. Inilah yang menjadi bahan awal perhatian internasional dan bahkan menjadi bahan kajian cryptozoology. Penggunaan kata Batman dalam judul ini benar-benar provokatif dan efektif dalam mengalihkan perhatian dunia internasional terhadap mitos yang satu ini.
Dikatakan bahwa masih ada banyak mitos-mitos yang belum terungkap di surga dunia yang satu ini. Meskipun,beberapa penjelajah telah mencoba mengungkap keberadaan mahluk-mahluk aneh tersebut namun penelitian itu tidak membuktikan sepenuhnya dan kurang meyakinkan bahwa mahluk-mahluk itu hidup di alam bebas. Salah satu penelitian tersebut adalah legenda Orang Gugu dari Sumatera yang "diramu" dengan informasi yang menarik kedalam bentuk tulisan lalu disusun oleh William pada tahun 1830. Tulisan spektakuler itu berhasil menarik perhatian Internasional dengan judul Hunting the Gugu meskipun tidak terlalu meyakinkan. Ilmuan yang lain juga sempat menuliskan karyanya yang berjudul The History of Sumatera dan beberapa mitos-mitos lainnya yang sempat didokumentasikan seperti Orang Pendek dan Orang Gede (Bigfoot versi Indonesia).
Para cryptozoologist mengaku menyesal akan respon masyarakat Indonesia terhadap ratusan mitos-mitos ini. Masyarakat indonesia selalu mengaitkan hal-hal yang tidak teridentifikasi ini dengan roh-roh jahat atau dikenal dengan istilah Shamanism. Padahal, di Amerika, mitos-mitos itu dikaji secara ilmiah tanpa mencampur adukkan dengan keyakinan yang bersifat relatif atau semacam tahayyul seperti ekspedisi dan penelusuran makhluk misterius bernama Nessie di danau Loch Ness yang menghasilkan kesimpulan sementara bahwa Nessie adalah hewan purba yang masih hidup hingga saat ini.
Meskipun masih banyak mitos yang belum dilirik dunia internasional, patut dibanggkan bahwa indonesia memilki ribuan karya sastra dalam bentuk legenda, mitos, folklore, fabel dan dongeng. Sebagai mahasiswa fakultas ilmu budaya, adalah suatu prioritas untuk melestarikan cerita-cerita unik tersebut melalui tulisan maupun lisan sebagai warisan budaya bangsa dan identitas nasional. kita tidak diwajibkan untuk MEMPERCAYAINYA melainkan hanya sekadar mengarsipkannya.
7 Oktober 2014
Ditulis berdasarkan film ilmiah yang ditayangkan oleh National Geographic Channel, The Winged Assassin.
