Mohon tunggu...
Alzena Mahirah Hadinata
Alzena Mahirah Hadinata Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Soerang siswi SMA yang antusias dalam bidang kreatif dan isu dunia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Serangan Mengejutkan Hamas kepada Israel: Konflik Memanas Kembali?

11 Oktober 2023   15:27 Diperbarui: 20 Oktober 2023   07:12 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serangan yang Mengejutkan Dunia

Pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023, Hamas mengoordinasikan serangan mendadak kepada Israel melalui darat, laut, dan udara. Operasi tersebut diberi nama "Operasi Banjir Al-Aqsa" dan merupakan operasi terbesar dan paling berbahaya yang terjadi setelah bertahun-tahun.

Pada pukul 06.30, tembakan roket diluncurkan dari Jalur Gaza ke Israel. Hal ini mengejutkan pihak keamanan Israel. Infiltrasi tanah dilakukan setelah fajar. Para militan menerobos penghalang perbatasan dan menyerbu serta merebut stasiun perbatasan Erez Israel. Invasi terjadi di 9 tempat yang tersebar di wilayah perbatasan Gaza.

Pada pukul 07.30, militan Hamas terlihat memasuki kota. Sejumlah warga Israel yang tidak diketahui jumlahnya yang tinggal di dekat perbatasan Gaza disandera dan dibawa melalui jalan-jalan Gaza.

Setidaknya 600 warga Israel dikonfirmasi telah tewas dan lebih dari 2.000 orang terluka sejauh ini. Menurut United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees, UNRWA, lebih dari 20.000 orang telah mengungsi dan berlindung di 44 sekolah di sekitar Gaza pada Sabtu malam.

Sumber: REUTERS/Mahmoud Issa 
Sumber: REUTERS/Mahmoud Issa 

Juru bicara Hamas Khaled Qadomi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan mendadak itu adalah respons terhadap semua kekejaman yang telah dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade terakhir. Dalam sebuah pernyataan, Mohammad Deif, komandan militer Hamas di Gaza, mengatakan "Ini hanyalah tahap pertama dari upaya Hamas melawan Israel".

"Kami memperingatkan musuh untuk tidak melanjutkan agresi mereka terhadap masjid al-Aqsa...era agresi musuh tanpa respon telah berakhir. Saya menyerukan kepada warga Palestina di mana pun di Tepi Barat dan di Garis Hijau (wilayah Israel) untuk melancarkan serangan tanpa hambatan. Pergi ke semua jalan. Saya menyerukan umat Islam di mana pun untuk melancarkan serangan," katanya.

Hamas menyerukan "pejuang perlawanan di Tepi Barat" serta "negara-negara Arab dan Islam" untuk bergabung dalam pertempuran tersebut, dalam sebuah pernyataan yang di-posting di Telegram.

Pembalasan Israel

Sumber: Daily Telegraph
Sumber: Daily Telegraph

Menanggapi serangan tersebut, Israel menyatakan perang. "Kami akan mengalahkan mereka sampai mati dan membalas dendam," kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam pernyataan yang disiarkan televisi. "Kami sedang berperang dan kami akan memenangkannya".

Sebagai pembalasan, Israel meluncurkan "Operasi Pedang Besi". Puluhan jet Israel melancarkan serangan ke Palestina, dengan sedikitnya 370 orang tewas dan 2.000 orang terluka. Pada malam hari, militan Israel mengambil alih kendali kota dan membasmi penyusup dari Palestina. Setidaknya 198 warga Palestina dilaporkan tewas di Gaza dalam serangan udara Israel pada Sabtu sore, dan 5 militan Hamas tewas di Israel.

Kejadian drastis yang terjadi pada hari Sabtu adalah konflik paling serius di wilayah tersebut sejak pertempuran Israel dan Hamas selama 11 hari pada tahun 2021, dan kali ini, tampaknya berada pada skala yang lebih berbahaya.

Reaksi Negara Lain

Uni Eropa mengkritisi tindakan para militan Palestina. Menteri Luar Negeri Uni Eropa, menyatakan solidaritasnya dengan Israel, "UE berdiri dalam solidaritas dengan Israel yang mempunyai hak untuk mempertahankan diri sesuai dengan hukum internasional, dalam menghadapi serangan yang kejam dan tidak pandang bulu".

Penasihat Pemimpin Tertinggi Ali Hosseini Khamenei mengatakan Iran mendukung serangan Palestina, yang terdapat pada situs semi-resmi ISNA. "Kami mengucapkan selamat kepada para pejuang Palestina," kata penasehatnya, Rahim Safavi. "Kami akan mendukung para pejuang Palestina sampai pembebasan Palestina dan Yerusalem."

Meskipun beberapa negara menyatakan dukungannya terhadap salah satu pihak yang bertikai, beberapa negara menyatakan keprihatinan mereka untuk segera mengakhiri konflik tersebut.

Ketua Dewan Keamanan PBB Brasil mengumumkan akan mengadakan pertemuan darurat untuk mengatasi meningkatnya kekerasan dan mendesak untuk menahan diri. "Pemerintah Brazil mengutuk serangkaian pemboman dan serangan darat yang dilakukan hari ini di Israel yang dimulai dari Jalur Gaza," kata Kementerian Luar Negeri Brazil dalam sebuah pernyataan, dan mendesak semua pihak untuk "menghindari memperburuk situasi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun