Perlakuan orang tua kepada anak seharunya menjadi perilaku yang bersifat menjaga dan melindungi keamanan serta mengasuhnya dengan baik. Memang tidak mudah dalam mendidik anak sampai dewasa dan berbagai macam karakter anak yang beragam. Namun banyak sekali orang tua yang dengan sangat mudah memarahi anaknya dan tidak bisa menahan amarah, terutama pada sosok anak yang nakal dan membangkang. Hal tersebut juga tidak dapat dibenarkan apabila sudah terjadi kekerasan secara fisik ataupun psikologis oleh orang tua.Â
Dalam masa perkembangan anak diperlukannya juga perkembangan dalam cara dan pola berpikir sosok orang tua dalam menghadapi anak. Anak yang mendapatkan perlakuan kasar orang tua secara verbal dan non-verbal, dikhawatirkan dapat menganggu tumbuh kembang anak yang mempengaruhi kondisi mental anak dan dapat meniru perlakuan orang tua yang salah. Bagaimanapun kondisi orang tua tidak bisa membiarkan orang tua untuj menjadi parental produced stress yang sehingga membiarkan terjadinya kekerasan kepada anak dengan alasn kondisi orang tua yang tidak bisa dicampuri oleh sosok dan terjadinya pelampiasan.
Child abuse itu sendiri merupakan tindak kekerasan secara fisik atau mental oleh orang dewasa atau orang tua yang tidak bisa bertanggung jawab dalam keamanan dan kesejahteraan anak, malah menimbulkan kerugian lahir dan batin. Child abuse dapat dilihat dari emat sudut pandang, yaitu
1) Kekerasan fisik
Tindakan ini memberikan akibat kerusakan san kerugian fisik karena ketidakmampuan orang tua dalam menahan emosi dan amarah sehingga tejadinya "main tagan" contohnya seperti menampar, mencupit, memukul, menendang dan lainnya. Kekerasan fisik ini tidak hanya berbahaya bagi bekas fisik saja namun, secara mental dan batin kekerasan fisik ini sangat membekas dan justru sulit untuk dilupakan. Mungkin secara luka dan sakit bisa terobati, namun apabila sudah terjadi trauma, akan sulit untuk dipulihkan. Segala perilaku anak yang menjengkelkan bagi orang tua tidak bisa diselesaikan dengan kekerasan fisik, malah akan memberikan luka yang akan disesali oleh dua pihak dan orang tua yang melakukannya akan menyesal.
2) Kekerasan Psikologis
Kekerasan ini adalah perlaku oleh orang tua yang ditujukan untuk mengintimidasi dan adanya penghinaan, atau bahkan tindak atau intonasi bicara orang tua yang bersifat membentak, mengancam, dan memarahi sampai mengeluarkan kata yang bisa dibilang sudah tidak etis dan tidak pantas itu sudah memberikan rasa sakit secara psikologis. Terkadang beberapa orang tua memberi bukti kasih sayangnya dengan memarahi atau terjadi pengekangan yang bersifat posesif, namun rasa kasih sayang dan perhatian tersebut hanya bisa dirasakan oleh perspektif orang tua, kkarena Tindakan tersebut justru berakibat besar pada psikologis anak dan menimbulkan rasa takut sampai dewasa. Â Contohnya seperti gangguan atas rasa cemas. (anxiety), munculnya rasa ketakutan yang berlebih atau PTSD (Post Traumatic Syndrome), dan munculnya rasa percaya diri yang rendah (self esteem).
3) Kekerasan Seksual
Tindakan ini tergolong jarang dan ditemui di beberapa keluarga. Tentu jaga kekerasan seksual ini dimlai dengan adanya ancaman, intimidasi dan pemaksaan dalam perbuatan seksual atau bahkan sampai harus terjadi kekerasan fisik dahulu. Dalam menghindari kekerasan seksual, perlunya parenting dari orang tua sejak dini terkait edukasi biologis dan sosiologis dalam mengenali untuk berwaspada. Serta pengawasan orang tua kepada anak mengenai bahaya pelecehan dan kekerasan seksual, penyakit atau gangguan reproduksi, dan didikan orang tua dalam memotivasi minat belajar anak agar tidak melenceng kearah yang tidak baik. Karena kekerasan dan pelecehan seksual bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja, jadi apabilan kurangnya perlindungan dan edukasi orangtua, ditakutkan dapat berakibat fatal.
4) Kekerasan Ekonomi
Tindakan kekerasa ini disebabkan oleh adanya ketimpangan dalam hal perekonomian seperti penolakan dalam kontribusi finasial, pengontrolan kebutuhan dasar dalam keluarga, dan segala hal yang menghambat tumbuh kembang anak karena keterbatasan ekonomi dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan anak. Perekonomian yang sulit dapat menyebabkan kekerasan orang tua kepada anak karena dapat memunculkan kerugian secara fisik dan mental bagi anak