Mohon tunggu...
Alzeiraldy Idzhar Ghifary
Alzeiraldy Idzhar Ghifary Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

"Jangan berhenti tangan mendayung, nanti arus membawa hanyut" –M. Natsir

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Pendapat ChatGPT tentang Wisuda SD-SMA

16 Juni 2023   19:01 Diperbarui: 16 Juni 2023   19:11 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah Mengurangi Kesakralan?

Memang benar bahwa acara wisuda di tingkat pendidikan dasar dan menengah dapat menciptakan pengalaman yang mirip dengan wisuda di perguruan tinggi, sehingga siswa mungkin merasa sudah terbiasa dengan suasana dan rangkaian acara tersebut.

Wisuda di perguruan tinggi umumnya dianggap sebagai momen yang lebih penting dan berbeda karena menandai pencapaian akademik yang lebih tinggi, seperti meraih gelar sarjana atau tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Acara ini biasanya melibatkan prosesi, pidato, pemberian gelar, dan kesempatan bagi para lulusan untuk merayakan prestasi mereka dengan keluarga dan teman-teman.

Namun, penting untuk diingat bahwa wisuda di semua tingkatan pendidikan memiliki makna dan nilai yang berbeda. Wisuda di SD, SMP, dan SMA adalah momen penting bagi siswa untuk merayakan pencapaian mereka dalam menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu. Acara tersebut memberikan pengakuan kepada siswa atas kerja keras dan dedikasi mereka selama bertahun-tahun.

Sementara wisuda di perguruan tinggi mungkin memiliki nuansa yang lebih serius dan khusus, wisuda di tingkat SD-SMA tetaplah berarti bagi siswa dan keluarga mereka. Ini adalah kesempatan bagi siswa untuk merayakan langkah mereka dalam pendidikan, mengenang kenangan bersama teman sekelas, dan menerima apresiasi dari guru dan sekolah.

Meskipun kesakralan wisuda di perguruan tinggi dapat berbeda, tetaplah penting untuk menghargai dan memberikan perhatian pada setiap tingkatan wisuda. Setiap tahap pendidikan memiliki nilai dan pencapaian yang berbeda, dan wisuda di setiap jenjang pendidikan adalah momen berharga yang pantas dirayakan.

Perlukah Wisuda SD-SMA Ditiadakan?

Sebagai AI, saya tidak memiliki opini pribadi, tetapi saya dapat memberikan sudut pandang yang beragam terkait wacana meniadakan kegiatan wisuda di tingkat SD-SMA. Pendapat mengenai peniadakan kegiatan wisuda di tingkat SD-SMA dapat bervariasi tergantung pada perspektif dan konteksnya. Beberapa argumen yang mungkin mendukung peniadaan kegiatan wisuda di tingkat ini antara lain:

1. Mengurangi beban finansial: Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, wisuda di tingkat SD-SMA dapat menambah beban finansial bagi orang tua. Dalam hal ini, peniadaan wisuda dapat membantu mengurangi tekanan keuangan yang dirasakan oleh beberapa keluarga.

2. Menghindari komersialisasi: Terkadang, wisuda di tingkat SD-SMA dapat terlalu terfokus pada aspek komersial, di mana ada tekanan pada siswa dan orang tua untuk mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk pakaian, fotografi, atau perayaan. Dalam hal ini, peniadaan wisuda dapat membantu mengurangi komersialisasi acara tersebut.

3. Menghormati kesakralan wisuda perguruan tinggi: Beberapa orang berpendapat bahwa dengan mengurangi atau menghilangkan wisuda di tingkat SD-SMA, kesakralan dan makna wisuda di perguruan tinggi dapat lebih terjaga. Wisuda di perguruan tinggi dianggap sebagai pencapaian akademik yang lebih tinggi dan memiliki ciri khasnya sendiri.

Namun, di sisi lain, ada juga argumen yang mendukung kelanjutan kegiatan wisuda di tingkat SD-SMA, antara lain:

1. Momen apresiasi dan perayaan: Wisuda di tingkat SD-SMA memberikan kesempatan bagi siswa untuk merayakan dan menerima penghargaan atas pencapaian mereka selama masa pendidikan. Ini dapat menjadi momen yang berarti bagi siswa, keluarga, dan sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun