Mohon tunggu...
Wiwin Widyaningsih
Wiwin Widyaningsih Mohon Tunggu... -

ibu rumah tangga yang ingin selalu belajar. nah sekarang lagi getol belajar nulis...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

belajar dari jajan...

1 Juni 2011   17:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:58 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

dua anak perempuan saya, usianya 5 tahun dan 3 tahun, lagi seneng-senengnya jajan. kebetulan di depan rumah ada warung kecil..jadi tak perlu jauh dan saya pun masih bisa memantau apa saja pilihan jajanan mereka.

saya memang sengaja tidak melarang mereka untuk jajan. karena saya pikir banyak manfaat yang bisa mereka petik dari kegiatan jajannya itu.

belajar untuk berkomunikasi dengan orang lain ( penjual),

awalnya saya selalu mendapingi mereka saat jajan, mendorong mereka untuk meyampaikan apa keinginannya langsung pada penjual. sekarang mereka sudah berani untuk pergi sendiri..Bahkan si kakak sudah bisa saya mintai tolong untuk membeli gula atau kopi...

anak-anak belajar untuk mengatur keuangan

setiap hari saya menjatah uang jajan mereka. sehari, mereka hanya boleh jajan Rp 1000. Uangnya saya taruh di dalam kotak. satu milik kakak, satunya milik adik..saya serahkan pengelolaannya pada mereka. kalau sudah habis, ya tidak boleh minta lagi. tidak mudah untuk membiasakan hal ini, lama kelamaan mereka sudah bisa mengatur sendiri kapan saatnya jajan. satu aturan yang saya terapkan, mereka boleh jajan kalau sudah makan. ini sih sebenarnya trik saja, biasanya setelah makan nafsu jajannnya agak berkurang.

belajar untuk menentukan makanan yang boleh dimakan

saya tetap mengawasi jajanan apa yang mereka beli.Untungnya warung langganan tepat berada di depan rumah, jadi mereka tunjukan jajanannya terlebih dahulu ke saya sebelum di beli. saya selalu memberi penjelasan kenapa jajanan itu tidak boleh. contohnya : saat adik batuk, adik tidak boleh jajan permen atau snack.

belajar nilai uang

karena masih balita, mereka tentu belum mengerti nilai uang yang tertera. tapi mereka sudah tahu uang sebagai alat tukar. saat ini mereka berlatih untuk mengetahui barang mana yang bisa di beli dengan uang yang ada ditangannya. dialog yang sering terjadi antara saya dan anak-anak :

kakak : "Bu, kakak mau beli jajan yang itu, tapi kata tante uangnya kurang."

saya : "Kakak tanya sama tante, mana yang bisa di beli pake uang kakak, ok?"

oiya. karena saat ini anak-anak hanya tahu "banyak-sedikit", saya selalu memberi uang jajan dalam bentuk recehan. saya tidak memberi pecahan seribu kertas.

belajar untuk sabar dan menahan diri

kaitannya dengan poin di atas. kalau uannya kurang, saya tidak menambahnya lagi. saya menyarankan untuk mengganti dengan jajanan lain. Kalaupun tetap menginginkan jajanan tersebut, saya menyarankan hari ini tidak jajan, uangnya disimpan buat besok. besoknya baru bisa jajan apa yang diinginkannya.

mudaha-mudahan apa yang saya pahami ini tidak salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun