Mohon tunggu...
Alyssa FatimaZahra
Alyssa FatimaZahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa DKV di ISI Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Sosiologi Modifikasi Pelat Nomor Putih dengan Tulisan Hitam di Kalangan Gen Z

17 Oktober 2024   23:30 Diperbarui: 17 Oktober 2024   23:33 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Triadik Sumbo Tinarbuko (2020)
Gambar 1. Triadik Sumbo Tinarbuko (2020)

Konsep ini merupakan struktur di mana subjek, objek, dan teori yang merupakan bahan kajian digunakan dalam mengidentifikasi tanda sehingga menghasilkan makna. Konsep ini digunakan untuk mempermudah dalam menganalisa fenomena modifikasi pelat nomor kendaraan yang dilakukan oleh Gen Z. Dalam fenomena ini, Gen Z dan pelat kendaraan berbanding lurus dengan DKV sebagai sudut pandang dalam pemecahan masalah. Gen Z diposisikan sebagai target sasaran dan pelat kendaraan sebagai media. Kemudian dengan target sasaran Gen Z dan berbanding lurus dengan teori yang digunakan, yaitu teori sosiologi, didapatkan konten berupa rangkaian pelat motor yang dimodifikasi Gen Z. Apabila teori tersebut disambungkan dengan DKV, akan didapatkan konteks berupa alasan Gen Z lebih mementingkan estetika pelat nomor kendaraan. Konteks, konten, dan media ini kemudian dihubungkan, sehingga membentuk hasil analisis berupa perilaku Gen Z memodifikasi pelat kendaraan.

Mulai bulan Juni tahun 2022, diberlakukan peraturan mengenai berlakunya pelat nomor berwarna putih dengan tulisan berwarna hitam. Kendaraan yang baru dimiliki semenjak masa berlaku tersebut secara otomatis mendapatkan pelat resmi berwarna putih dengan tulisan berwarna hitam. Tahun mulai berlakunya pelat putih dengan tulisan hitam ini bertepatan dengan era dimana kalangan Gen Z sudah memiliki SIM dan sah dalam berkendara. Dari pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa kendaraan yang mayoritas dimiliki oleh Gen Z memiliki pelat putih dengan nomor hitam.

Perilaku Gen Z dalam menyikapi pelat nomor kendaraan mereka sendiri menjadi isu utama dalam permasalahan ini. Gen Z cenderung menyukai untuk melakukan modifikasi terhadap tampilan pelat nomor kendaraan mereka, termasuk memodifikasi secara ilegal. Modifikasi ilegal yang biasa dilakukan oleh para pelaku adalah seperti membuat nomor cantik yang tidak terdaftar secara resmi oleh kepolisian, mengubah ukuran pelat, mengubah gaya tulisan pada pelat, memberikan unsur lain pada pelat, mengganti warna pelat, menambahkan plastik mika berwarna pada pelat, dan juga menambahkan efek-efek pada tulisan sehingga sulit terbaca. 

Untuk mengidentifikasi fenomena ini, digunakan metode kualitatif dengan cara mengumpulkan data melalui kuesioner daring melalui Google Form dengan 38 responden yang mayoritas dari mereka adalah Gen Z berusia 17-25 tahun. Dari total responden, 10% pria lebih banyak melakukan pelanggaran pelat nomor dibanding wanita. Sekitar 79%  dari total responden  menggunakan sepeda motor. Modifikasi paling umum adalah penambahan elemen lain pada pelat, seperti stiker atau label, dengan alasan utama hanya untuk iseng dan estetika semata. Selain itu, hanya terdapat 5% responden yang pernah mendapatkan pertanyaan tentang modifikasi pelat mereka oleh orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap permasalahan ini. Pertanyaan yang paling sering diajukan adalah tujuan pelanggar memodifikasi pelat serta lokasi pembuatannya, dan mayoritas pelanggar juga belum pernah ditegur polisi.

Wawancara dengan pelaku pelanggaran pelat kendaraan juga dilakukan untuk menggali lebih dalam latar belakang pelanggaran pelat motor tersebut. Pemilihan respondennya merupakan hasil seleksi dari kuesioner daring yang telah disebarkan sebelumnya. Responden yang dipilih merupakan pelaku yang menggunakan pelat yang dimodifikasi. Modifikasi yang dilakukannya adalah merubah huruf pelat menjadi Times New Roman. Meskipun belum terlalu lama menggunakan pelat tersebut, ia menjabarkan pengalamannya tentang sudut pandang pelaku modifikasi pelat motor. 

Hasil wawancara menunjukkan alasan memodifikasi pelat kendaraannya adalah hanya untuk estetika semata. Estetika yang dimaksudkan yaitu keselarasan motor dengan pelat nomornya. Modifikasi pelat motor tersebut juga menuai pertanyaan dari orang di sekitarnya. Pertanyaannya secara spesifiknya adalah mengenai dimana tempat memodifikasi pelat nomor. Teguran terhadap modifikasi pelat juga pernah didapatkan, dari kepolisian mengingatkan untuk menaati peraturan dan dari orang-orang disekitarnya mengingatkan untuk memakai pelat yang benar. Di akhir wawancara, diketahui ketertarikan responden untuk memodifikasi pelat berawal dari adiknya yang memiliki hobi memodifikasi kendaraan. Hal tersebut memperlihatkan bahwa orang-orang sekitar juga memiliki andil dalam memodifikasi pelat motor.

Pada penelitian ini digunakan teori sosiologi untuk mempermudah proses analisis objek penelitian perilaku Gen Z dalam memodifikasi pelat kendaraan bermotor warna putih dengan tulisan hitam. Teori ini memiliki tiga perspektif utama yang digunakan untuk memahami sebuah fenomena sosial, antara lain perspektif fungsionalisme struktural, perspektif konflik, dan perspektif interaksi simbolik  (Putri, 2022). 

  1. Perspektif Fungsionalisme Struktural 

Perspektif ini melihat masyarakat sebagai salah satu bagian dari sebuah sistem dimana bagian satu dengan lainnya saling berhubungan serta memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan sosial. Perspektif ini digunakan untuk meninjau tindakan masyarakat yang seringkali menunjukan ketidakpedulian terhadap para pelaku modifikasi pelat nomor kendaraan ilegal yang akhirnya mengakibatkan maraknya pelanggaran tersebut.

  1. Perspektif Konflik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun