Mohon tunggu...
Alyssa De Quervain
Alyssa De Quervain Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Airlangga

Mahasiswi semester 2 yang memiliki kepribadian MBTI INFP.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Gawat, Bisnis Bisa Mati karena Tidak Berinovasi!

29 Juni 2022   15:05 Diperbarui: 29 Juni 2022   15:13 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Designed by pikisuperstar / Freepik

Bussines owner tentu menginginkan peningkatan pada setiap penjualannya, kalau perlu sampai membuka cabang di berbagai kota. Namun, realitanya usaha yang dijalani saat ini stagnan hanya di level itu-itu saja tidak ada perubahan ataupun perkembangan signifikan. Kenapa ini bisa terjadi?

Pertama, bisa saja karena pemilik bisnis kurang berinovasi dan kukuh mempertahankan cara lama yang sudah tidak relevan dengan kemajuan zaman dan teknologi. 

Hal ini tentu akan membuat daya tarik pelanggan berkurang karena kalah saing dengan toko sebelah yang jauh lebih inovatif dan dapat menyesuaikan bisnisnya dengan perubahan yang sangat cepat. Inovasi dalam sebuah bisnis merupakan hal yang krusial karena tanpa adanya inovasi sebuah bisnis tidak dapat berkembang. Dampak terburuk yang dapat terjadi apabila tidak berinovasi dalam berbisnis adalah kebangkrutan.

Sementara itu, kita telah menghadapi era disrupsi di mana perubahan dan inovasi terjadi secara besar-besaran dan tidak terduga sampai mengubah sistem atau tatanan yang berlaku. 

Mengulas dari Jurnal Komunikasi Indonesia (JKI) yang ditulis oleh Eriyanto, disrupsi pada dunia bisnis merupakan inovasi model bisnis baru. Apabila kita tidak dapat berinovasi maka kita mudah untuk terkalahkan.

Seperti hal nya dahulu, ketika belum marak jual beli online banyak penjual yang membuka gerai retail dan menjualkan barang dagangannya secara offline atau bertemu langsung dengan pelanggan.

Namun, apa yang terjadi pada tahun 2019 yaitu ketika pandemi Covid-19 menyebar di seluruh negeri? Toko-toko banyak yang terpaksa tutup karena masyarakat takut untuk keluar rumah sehingga terjadinya peralihan dari berbelanja di toko offline menjadi berbelanja di toko online.

Hadirnya virus Corona ini merupakan salah satu bentuk uncertainty yaitu ketidakpastian sedangkan beralihnya pembeli dari berbelanja di toko offline menjadi ke toko online merupakan bentuk dari disrupsi dalam dunia e-commerce. 

Challange bagi pebisnis yaitu ketidakpastian dan disrupsi. Oleh karena itu, jadilah pebisnis yang inovatif, adaptable, dan memiliki ciri khas sehingga sulit terkalahkan dan dapat terus survive menjalankan bisnis. Be Unique!

Salah satu contoh pebisnis yang inovatif dan unik menurut penulis pribadi yaitu pemilik akun Tiktok @cicichania96. Ia berhasil memanfaatkan platform Tiktok sebagai media untuk mempromosikan dagangannya serta menjadikan hewan peliharaan kesayangannya yaitu Pororo (Nama kucing) sebagai model untuk fashion kucing yang ia jual.

Dapat dilihat dari jumlah viewers, likes dan comment pada video Tiktoknya terdapat ribuan bahkan ratusan ribu orang yang tertarik dengan video promosi pakaian kucing tersebut.

Profil Titok @cicichania96. Jepretan layar Alyssa De Quervain (28/06/22)
Profil Titok @cicichania96. Jepretan layar Alyssa De Quervain (28/06/22)

Pororo memiliki daya tarik karena karakternya yang kalem dan penurut, sangatlah lucu dan menggemaskan sehingga para cat lovers tertarik untuk membeli fashion kucing dan memakaikannya ke kucing peliharaan mereka di rumah.

Tentu saja, untuk menjadi pebisnis yang memiliki ciri khas memerlukan pengetahuan dan wawasan yang luas sebagai landasan untuk terus berinovasi.

Merangkum dari buku Richald L. Daft yang berjudul Management edisi 12 setidaknya terdapat 3 strategi yang dapat dilakukan dalam menciptakan inovasi pada produk dan teknologi:

  • Exploration

Eksplorasi merupakan tahap ketika ide-ide untuk produk baru dan teknologi muncul pertama kali. Dalam ekplorasi melibatkan bagaimana merancang organisasi untuk mendorong kreativitas dan inisiasi ide baru. Dalam hal ini diperlukan kreativitas, eksperimen, Bottom-Up approach, kontes internal, dan inkubator ide.

Pengertian Bottom-Up approach adalah mendorong aliran ide dari karyawan tingkat bawah dan memastikan ide mereka terdengar serta ditindak lanjut oleh top executives. 

Pengertian inkubator ide adalah program organisasi yang menyediakan safe place kepada karyawan sehingga dapat menghasilkan dan mengembangkan ide-ide tanpa campur tangan dari birokrasi dan politik  perusahaan.

  • Cooperation

Setelah ide-ide baru bermunculan diperlukan koordinasi dan kerjasama yang baik dalam organisasi supaya dapat menjalankan inovasi tersebut dan tentu saja perlu motivasi yang kuat. 

Kurangnya motivasi menjadi masalah terbesar dalam menghadapi dunia bisnis saat ini. Dalam memudahkan koordinasi dikenal horizontal linkage model, open inovation, crowdsorcing, and innovation by acquisiton

  • Innovation Roles

 Innovation roles adalah mekanisme struktural yang dibuat untuk memastikan agar ide baru yang dihasilkan sebelumnya dapat tersampaikan, diterima, dan diimplementasikan. Ini juga bisa dikenali sebagai kewirausahaan. Hal penting pada kewirausahaan meliputi Ide campions, new venture team, skunkworks, and new venture fund.

Singkatnya, yang perlu pebisnis perhatikan saat menjalakan bisnis terdapat pada empat fungsi dasar manajemen: Planning, Leading, Organizing, and Controlling. 

Dalam menjalankan sebuah bisnis sangat penting bagi pebisnis untuk memperhatikan keempat hal tersebut supaya bisnis yang dijalankan sukses.  Kemudian selain menciptakan inovasi, hal lain yang perlu dipertimbangkan dan dipahami oleh pebisnis adalah bagaimana membuat laporan keuangan, budgeting controll, patuh hukum dan pajak, social responsibility, serta menerapkan etika bisnis.

Demikian sedikit ilmu yang dapat penulis bagikan kepada pembaca. Apabila artikel ini bermanfaat, pembaca boleh meninggalkan jejak dengan berkomentar atau juga dapat memberikan kritik dan saran yang membangun :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun