Ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap keberhasilan program Pesut Mahakam, mulai dari pemerintahan lokal yang kuat di tingkat Kelurahan dan Kecamatan, Dinas Kesehatan yang mendukung, kepala dan staf puskesmas yang berkomitmen termasuk ahli gizi dan bidan, serta kader yang berdedikasi dan proaktif yang memberikan mobilisasi masyarakat yang sangat dibutuhkan. Program Pesut Mahakam juga menampilkan kerjasama publik-swasta yang kuat. Setiap cluster mendapat dukungan dari perusahaan swasta lokal. Â Sementara kemitraan sektor publik-swasta yang aktif berkontribusi pada keberlanjutan program, program Pesut Mahakam tetap membutuhkan pendanaan dan pengawasan dari pemerintah daerah untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang.
Dengan hasil yang menjanjikan dan intervensi yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal, Program Pesut Mahakam dapat ditingkatkan untuk mengatasi masalah kesehatan dan gizi ibu dan anak di Kota Samarinda, kabupaten sekitar, dan bahkan di pulau-pulau lainnya. Program ini pun dapat menjadi contoh nyata dan harapannya dapat diimplementasikan pada daerah-daerah dengan kasus stunting tinggi di Indonesia. Advokasi yang kuat mengenai masalah gizi sangat penting untuk memastikan alokasi anggaran daerah tetap berkelanjutan bagi program-program inovatif seperti Program Pesut Mahakam. Dengan dukungan yang kuat dari pemerintah kota, provinsi, serta pusat, impian Indonesia untuk menurunkan angka stunting demi mewujudkan generasi penerus yang berkualitas dapat berubah menjadi kenyataan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H