Mohon tunggu...
Alysia Valeria
Alysia Valeria Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Indonesia Darurat Stunting

14 November 2022   09:34 Diperbarui: 14 November 2022   09:43 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap keberhasilan program Pesut Mahakam, mulai dari pemerintahan lokal yang kuat di tingkat Kelurahan dan Kecamatan, Dinas Kesehatan yang mendukung, kepala dan staf puskesmas yang berkomitmen termasuk ahli gizi dan bidan, serta kader yang berdedikasi dan proaktif yang memberikan mobilisasi masyarakat yang sangat dibutuhkan. Program Pesut Mahakam juga menampilkan kerjasama publik-swasta yang kuat. Setiap cluster mendapat dukungan dari perusahaan swasta lokal.  Sementara kemitraan sektor publik-swasta yang aktif berkontribusi pada keberlanjutan program, program Pesut Mahakam tetap membutuhkan pendanaan dan pengawasan dari pemerintah daerah untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang.

Dengan hasil yang menjanjikan dan intervensi yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal, Program Pesut Mahakam dapat ditingkatkan untuk mengatasi masalah kesehatan dan gizi ibu dan anak di Kota Samarinda, kabupaten sekitar, dan bahkan di pulau-pulau lainnya. Program ini pun dapat menjadi contoh nyata dan harapannya dapat diimplementasikan pada daerah-daerah dengan kasus stunting tinggi di Indonesia. Advokasi yang kuat mengenai masalah gizi sangat penting untuk memastikan alokasi anggaran daerah tetap berkelanjutan bagi program-program inovatif seperti Program Pesut Mahakam. Dengan dukungan yang kuat dari pemerintah kota, provinsi, serta pusat, impian Indonesia untuk menurunkan angka stunting demi mewujudkan generasi penerus yang berkualitas dapat berubah menjadi kenyataan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun