Mohon tunggu...
Alysha Putri
Alysha Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

halooo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Dasar-Dasar Bimbingan Konseling: Panduan Awal untuk Praktis dan Klien

28 Juli 2024   14:56 Diperbarui: 28 Juli 2024   14:56 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Berdasarkan hasil Zoom SEMARAK BK DIBIKONS hari ini yang telah disampaikan oleh Bapak Dr. Bakhrudin All Habsy, M.Pd. Mengenai tentang Dasar -- Dasar Bimbingan dan Konseling. Mengapa kita perlu belajar tentang Bimbingan Konseling? Karena kita harus peduli dengan anak dan remaja kita. Bimbingan dan konseling adalah dua hal yang penting dalam membantu individu menghadapi berbagai masalah dan mengembangkan potensi mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas dasar-dasar bimbingan dan konseling, termasuk tujuan, prinsip, strategi, komunikasi yang digunakan dalam proses tersebut. Makna Bimbingan  adalah bentuk kegiatan membantu individu membuat keputusan tentang Pendidikan yang akan ditempuhnya dan karier yang akan dikejarnya. Dan Makna Konseling adalah penerapan prinsip-prinsip kesehatan mental, perkembangan psikologis atau manusia, melalui intervensi kognitif, afektif, perilaku atau sistemik dan strategi yang mencanangkan kesejahteraan, pertumbuhan pribadi, perkembangan karir, dan atau patologi.

     Tujuan dari bimbingan dan konseling adalah membantu individu mencapai perkembangan pribadi dan sosial yang optimal. Bimbingan dan konseling dapat dilakukan di berbagai bidang kehidupan, seperti pendidikan, karir, dan hubungan personal. Dalam konteks pendidikan, misalnya, bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah belajar, mengembangkan keterampilan sosial, dan menentukan jalur karir yang tepat.  

Prinsip Dasar Bimbingan dan Konseling: 

  • Prinsip kepercayaan: Memperhatikan privasi dan kerahasiaan informasi individu.
  • Prinsip empati: Memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh individu yang dibimbing.
  • Prinsip penghargaan: Menghargai dan menghormati setiap individu tanpa memandang latar belakang mereka.

Strategi Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling:

  • Layanan Klasikal
  • Bimbingan Kelompok
  • Layanan Orientasi
  • Layanan Informasi

Konselor Peduli Kemaslahatan:

  • Berpikir dengan cinta
  • Merasakan dengan cinta
  • Bertindak dengan cinta
  • Berkehendak dengan cinta
  • Mereflesikan diri dengan cinta

     

       Menurut saya di era sekarang peran BK sangat penting dan diperlukan di kehidupan sehari-hari. Karena ada beberapa alasan mengapa peran BK sangat diperlukan yaitu Membantu perkembangan pribadi, Membantu pengambilan keputusan, Membantu mengatasi masalah, Membantu dalam pengembangan karier. Peran BK sangat penting di zaman sekarang karena tantangan dan tekanan yang dihadapi individu semakin kompleks. BK membantu individu dalam menghadapi perubahan, mengatasi masalah, dan mencapai potensi penuh mereka. Apabila peran BK dalam Lingkungan Sekolah karena BK mempunyai peran penting karena BK memberikan layanan konseling, menangani kasus dan pemantauan, dan meningkatkan hubungan sosial dan mengurangi terjadinya bullying.

     Keterampilan Komunikasi Terapuentik dan Karier 

Berdasarkan hasil Zoom SEMARAK BK DIBIKONS yang disampaikan oleh Bapak Prof. Dr. Mochammad Nursalim, M.Si. Bahwa Komunikasi di dalam Bimbingan dan Konseling sangat penting maka dari itu kita harus menjaga komunikasi dengan sangat baik.

Tujuan Komunikasi Terapeutik:

  • Realisasi diri, penerimaan diri, dan rasa hormat pada diri sendiri
  • Identitas diri yang jelas dan integritas diri yang tinggi

Ciri-ciri Priba Terapeuntik:

  • Congruence : menunjukkan diri sendiri sebagaimana adanya dan yang sesungguhnya
  • Unconditional positif regard : sebagai sikap hangat, positif dan menghargai orang lain
  • Empati : memahami orang lain berdasarkan kerangka persepsi dan perasaan orang lain tersebut

Terdapat 10 keterampilan dalam Keterampilan Konseling Terapuetik dan Karier

a. Keterampilan   ATTENDING

keterampilan attending terkait dengan penerimaan konselor melalui perhatian dan kesiapsiagaan penuh yang diberikan kepada konseli.

b. Keterampilan Membuka Percakapan

merupakan keterampilan yang digunakan untuk mengajak memulai proses konseling.

c. Keterampilan Bertanya 

merupakan keterampilan untuk mengajukan pertanyaan terdapat 2 pernyataan yaitu Terbuka dan Tertutup.

d. Keterampilan Restatement

merupakan pengulangan satu dua kata (accent) dari pernyataan konseli yang secara eksplisit untuk menegaskan.

e. Keterampilan Empati 

merupakan kemampuan untuk memahami perasaan/emosi orang lain.

f. Keterampilan Klarifikasi 

salah satu keterampilan konseling yang dibutuhkan Ketika seorang konselor mencoba untuk menyamakan persepsi.

g.  Keterampilan Genuine 

berupa perilaku dan ungkapan kejujuran mengenai pikiran dan perasaan konselor kepada konseli.

h. Keterampilan  Refleksi 

keterampilan konselor untuk memantulkan Kembali tentang perasaan, pikiran, dan isi sebagai hasil pengamatan konselor terhadap perilaku verbal dan nonverbal.

i. Keteranan Konfrontasi

keterampilan yang digunakan untuk menunjukan adanya sesuatu yang tidak konsisten pada apa yang telah diungkapkannya.

j. Keterampilan Merangkum

Merupakan keterampilan untuk mengungkapkan Kembali pokok-pokok pikiran dan perasaan yang diungkapkan konseli selama proses konseling

   Memahami konsep dan teknik dasar dalam bimbingan konseling adalah langkah awal yang penting dalam memberikan bantuan yang efektif. Semoga artikel ini membantu Anda untuk memulai perjalanan dalam dunia bimbingan konseling dengan percaya diri dan kesiapan untuk menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul. Dengan demikian kesimpulan dari saya yang dapat saya sampaikan. Terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun