Dalam era digital yang semakin berkembang, pergaulan bebas telah menjadi fenomena yang tak terhindarkan, terutama di kalangan remaja. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat bahwa pada usia remaja 16 dan 17 tahun ada sebanyak 60% yang sudah berhubungan seksual, dan pada usia 19 sampai 20 sebanyak 20 %.
Data dari BKKBN mengungkapkan bahwa sebagian besar remaja telah terlibat dalam aktivitas seksual, dengan presentase yang cukup tinggi terjadi di usia muda, bahkan sebelum mencapai usia 18 tahun. Pergaulan bebas telah menjadi topik yang semakin hangat di perbincangkan dalam masyarakat, terutama dengan pesatnya perkembangan teknologi di era digital ini.
Fenomena ini Memunculkan Pertanyan "Siapa Yang Sebenarnya Akan Memegang Kendali di Tengah Maraknya Pergaulan Bebas di Era Digital Ini?"
Dalam era dimana internet dan media sosial mendominasi, kendali tampaknya berada di tangan invidu-individu yang berpartisipasi dalam interaksi online. Pada satu sisi, teknologi memberikan kebebasan dalam berkomunisi dan berinteraksi dengan siapapun di seluruh dunia, memperluas jangkaun sosial secara signifikan.
Namun, dibalik kebebasan ini, terbuka pula pintu bagi perilaku yang tak terkendali. Media Sosial dan aplikais kencan online, misalnya, memungkinkan individu untuk terlibat dalam aktivitas yang tidak selalu sehat atau bertanggung jawab, sering kali tanpa perasaan tanggung jawab yang sama seperti dalam interksi langsung.
Kemudahan akses terhadap berbagai konten daring juga menjadi faktor dalam meningkatnya pergaulan yang tak terkendali di dunia maya. Dengan hanya beberapa klik, individu dapat terpapar pada informasi dan interaksi yang mungkin tidak sehat atau bahkan berbahaya.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang dampak negatif yang mungkin timbul, terutama terkait dengan kesehatan mental dan kestabilan emosional individu. Sementara teknologi memberikan kemudahan dalam berkomunikasi, penting juga untuk meningkatkan kesadaran akan potensi resiko yang terkait dengan penggunaan internet dan media sosial secara bertanggung jawab.
Mulai dari Pengguna, Pemerintah Hingga Perusahaan Teknologi Patut Sadar Akan Dampak Pergaulan Bebas Pada Era Digital Saat Ini
Meskipun pengguna mungkin merasa memiliki kendali penuh atas aktivitas online meraka, namun algoritma-algoritma ini sering di program untuk menampilkan konten yang sesuai dengan preferensi dan perilaku sebelumnya yang menciptakan gelembung informasi yang dapat membatasi pandangan dan pemahaman seseorang tentang dunia di sekitarnya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pemerintah memiliki peran dalam mengatur dan mengawasi pergaulan di dunia digital. Namun, dengan ruang lingkup yang begitu luas dan dinamika yang cepat berubah, sering kali sulit bagi pemerintah untuk memegang kendali penuh atas perilaku individu secara online. Di sisi lain, perusahaan teknologi juga memiliki andil dalam maraknya pergaulan bebas. Mereka membangun platform-platform yang memungkinkan interaksi online tanpa batas, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan platform mereka.
Namun, seringkali mereka dihadapkan pada dilema moral antara menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi pengguna, serta memaksimalkan keuntungan. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat berdampak negatif, seperti penyebaran berita palsu atau informasi yang merugikan.Â
Namun, kita juga juga tidak bisa menyalahkan sepenuhnya teknologi atau perusahaan besar atas maraknya pergaulan bebas di era digital saat ini. Tanggung jawab juga seharusnya jatuh kepada individu-individu yang menggunakan teknologi ini. Penting bagi setiap individu untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.
Kita perlu meningkatkan literasi digital dan kesadaran akan dampak dari tindakan online kita. Mengambil kendali atas perilaku online kita sendiri adalah langkah awal yang penting untuk mengatasi masalah ini.
Menuju Lingkungan Digital yang Lebih Aman dan Bertanggung Jawab
Dalam mengatasi maraknya pergaulan bebas di era digital, diperlukan kerja sama antar pemerintah, perusahaan teknologi, dan individu-individu. Pemerintah perlu memperkuat regulasi dan pengawasan terhadap konten-konten yang merugikan, sementara perusahaan teknologi harus lebih pro-aktif dalam membangun lingkungan yang aman dan sehat bagi pengguna-nya.
Di samping itu, individu juga perlu meningkatkan kesadaran akan dampak perilaku online mereka dan mengambil langkah-langkah untuk membatasi resiko pergaulan bebas. Namun, dengan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab individu dalam menggunakan teknologi, kita dapat berusaha untuk memperbaiki dan mengontrol arah pergaulan bebas di era digital ini.
Dengan upaya bersama dari semua pihak terkait, diharapkan dapat diciptakan lingkungan digital yang lebih aman, sehat, dan bertanggung jawab bagi semua pengguna. Hanya dengan kerja sama yang kokoh antara pemerintah, perusahaan teknologi, dan individu-individu, kita dapat mengendalikan trend maraknya pergaulan bebas di era digital ini.
Alysha Diqna Ramadhani, Mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital, Universitas Negeri Jakarta angkatan 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H