Kebebasan informasi di satu sisi dan pelanggaran privasi di sisi lain. Kedua sisi itu harus dipahami dan digunakan dalam jangkauan tertentu sehingga tidak merugikan diri sendiri dan pihak lain.
Selain melalui pendidikan formal, pembelajaran literasi digital juga dapat dikerjakan dalam pendidikan masyarakat melalui kelompok pengajian, PKK, Karang Taruna, komunitas hobi dsb. Literasi media digital merupakan alat penting untuk mengatasi berbagai persoalan sosial seperti pornografi dan pornoaksi, penggunaan alkohol, rokok dan obat terlarang, kegemukan dan kelainan makan, penganiayaan dan kekerasan, identitas gender dan seksualitas, rasialisme, diskriminasi, penindasan dan ketrampilan hidup.
Literasi digital membuat masyarakat dapat mengakses, memilah dan memahami berbagai jenis informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup seperti kesehatan dan pengasuhan anak, keluarga. Selain itu mereka dapat berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berpolitik dengan menyampaikan aspirasinya di kanal-kanal tertentu. Melalui media digital, masyarakat dapat menyuarakan perspektif dan opininya demi keadilan tanpa merugikan pihak lain. Tujuan ekonomi juga dapat dicapai melalui literasi digital melalui pemahaman mengenai transaksi online.
Kesimpulanya, literasi digital membuat seseorang dapat mengawasandi lingkungannya dengan baik. Sehingga ia dapat berpartisipasi dalam kehidupan sosial dengan lebih baik. Maka dari itu, literasi digital perlu dikembangkan di masyarakat sebagai bagian dari pembelajaran sepanjang hayat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H