Mohon tunggu...
Alysha Okta Safa
Alysha Okta Safa Mohon Tunggu... Freelancer - Be happy

To become all you can be,you must be yourself

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Semua Akan Indah pada Waktunya

20 Februari 2020   23:35 Diperbarui: 20 Februari 2020   23:39 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"aku bakal cepet buktiin sama kamu,kalo aku emang bisa bikin kamu bahagia dengan cara aku sendiri,inget itu!",ucap laki-laki itu dengan tegas padaku.Dia adalah laki-laki yang kini berpacaran denganku dengan masa pendekatan yang singkat.Memang aneh dalam waktu kurang lebih 2 bulan kita kenal dan bisa langsung pacaran.Faris namanya,seorang laki-laki yang terkenal badboy yang mampu membuat hatiku takluk begitu saja.Berawal dari pertemuan tak sengaja,saat aku dan sepupuku  membeli boba dan bertemu dia.Saat itu aku tidak mengenalnya sama sekali.Dan aku bisa kenal dengannya karena dia teman sepupuku.

First impression aku melihatnya dari penampilannya pun aku sudah bisa menyimpulkan bahwa dia adalah seorang badboy.Dia memakai celana ripped jeans,tshirt,jaket jeans dengan rambut yang sedikit berantakan sambil memegang rokok ditangan kirinya."hey,kebetulan ketemu disini kenalin nih sepupu gue".Sambil mengulurkan tangannya "faris"kata laki-laki itu."Risa"kataku sambil menjabat tangannya.

Saat pulang membeli boba itu sepupuku bilang katanya Faris minta kontak ku untuk menambah teman baru.Sepupuku bilang faris sebenarnya orang yang baik hanya saja dia menjadi nakal karena terbawa pergaulan.Sebenarnya aku tipe cewe yang kurang suka dengan laki-laki sepertinya,tapi apa salahnya hanya untuk menambah teman kan."Addback"katanya dalam pesan whatsApp.Dari sejak itulah aku mengenalnya sampai sekarang.

Ku kira perkenalan ku dengannya sampai saat itu saja.Ternyata dia dan aku semakin dekat dan saling mengenal satu sama lain lebih jauh lagi.Awalnya aku masih bersikap cuek padanya,karena memang kalau baru kenal dengan lelaki aku akan sedikit cuek,tetapi bila aku merasa sudah nyaman dengannya sifat perhatianku tak tanggung-tanggung.

"Kayanya Faris suka sama kamu ,dia sebenarnya udah ngerasa tertarik dari awal ketemu kamu ca".Kata sepupuku setelah beberapa hari aku dan faris bertemu di tempat boba itu.Setelah mendengar perkataan sepupuku tadi,aku sedikit kaget karena kok bisa secepat itu dia merasa tertarik padaku walaupun pertama kali bertemu.

2 hari setelah pertemuan kita,aku dan Faris sudah jalan berdua.Itu karena ulah sepupuku yang sebenarnya dia sedikit menjebak aku agar bisa jalan berdua dengan Faris.Dia mengajakku membeli boba,tapi saat aku sudah siap untuk berangkat dia tiba-tiba bilang kalau dia tidak bisa mengantarkanku dan Faris lah yang akan mengantarnya.Perasaan ku campur aduk sekali,setelah tau Faris sebenarnya tertarik padaku dari awal bertemu,dan kini mana bisa aku tiba-tiba jalan berdua dengannya setelah mengetahui itu,canggungnya bukan main."kok sama dia sih malu ah"kataku."Sama dia gausah malu-malu dia orangnya asik kok,tuh Farisnya udah dateng,sama Faris aja ya belinya"katanya sambil cengengesan.Aku dan sepupuku keluar menemui Faris yang sudah menunggu diatas motornya.

Di jalan aku tak berani menyapanya duluan,aku mencoba mengendalikan diri agar tidak canggung nantinya bila dia mengajakku berbicara duluan.Hanya suara bising kendaraan yang kudengar.Sekitar beberapa menit aku dan dia diam.Akhirnya dia yang memulai obrolan duluan.Kita membicarakan hal yang tak penting sampai yang penting pun kita bicarakan.Entah kenapa obrolanku dengannya diperjalanan tadi seperti obrolan dua orang yang sudah lama kenal.Benar kata sepupuku,Faris orangnya asik.Bahkan Faris ikut memanggilku dengan sebutan Ica.

Padahal nama panggilan itu hanya dilontarkan oleh sodaraku saja.Dan dia laki-laki pertama yang memanggil namaku dengan sebutan itu.Lucu memang katanya supaya lebih akrab.Obrolanku dengannya sejalan,walau untuk pertama kalinya aku berbincang banyak dengannya,tapi yang kurasakan seperti berbicara dengan teman yang sudah lama saling mengenal.Ternyata umurku dengannya beda 1 tahun.Dia 1 tahun lebih tua dariku.Dia sudah 2 tahun lulus SMA,dan aku sekarang baru saja lulus SMA.Pantas saja saat berbicara dia terlihat lebih dewasa dariku.

Rasa canggung yang biasanya aku rasakan saat pertama kali jalan berdua dengan laki-laki baru,tak kurasakan saat pertama kali jalan berdua dengan Faris.Sangat aneh memang,tapi entah kenapa aku merasakan hal itu untuk pertama kalinya.Awalnya kukira badboy sepertinya susah diajak bercanda.Ternyata humornya receh sama sepertiku.Disetiap obrolan diakhiri dengan tertawaan yang sebenarnya kitapun bingung kenapa bisa tertawa dengan hal-hal kecil yang menurut orang sepertinya tidak lucu.

Untuk pertama kalinya aku mengenali laki-laki yang sangat asik sepertinya.Kukira hanya aku yang merasakan hal itu,ternyata diapun merasakan hal yang sama.Makin lama kita semakin dekat.Setiap hari kita tak pernah melewatkan waktu untuk saling berkabar.Karena memang rumahku dan dia jaraknya berjauhan.Aku tinggal didaerah Bandung,sedangkan dia tinggal didaerah Cimahi.Itulah sebabnya kita tak pernah absen untuk saling berkabar.

Tapi ada satu hal yang membuatku bingung harus bagaimana.Sekitar 1 bulan aku kenal dengan faris,sepupuku memberitahu kalau Faris sebenernya playboy,dia sering berganti-ganti pasangan,sepupuku takut bila aku dijadikan korban ke playboyannya juga.Lebih parahnya lagi dia pernah mabuk.Sontak aku kaget,kenapa dia tidak memberi tahuku dari awal kalau Faris senakal itu.Sepupuku bilang dia kira aku dan Faris tidak akan menjalin hubungan yang lebih dekat dari sekedar teman,itulah alasan mengapa dia tidak memberitahuku dari awal.Setelah mendengar itu,perasaan ku yang sudah terlanjur terlampau jauh pada Faris merasakan sakit hati yang teramat sakit.Pikiran buruk tentang Faris pun terus berkecamuk dalam pikiranku.

Aku hanya berpikir mungkin memang aku dan Faris tidak dipersatukan lebih lama dari ini,mungkin sampai sini saja.Pikiranku sudah buntu tentangnya.Sepupuku sudah berteman lama dengan Faris mana mungkin dia berbohong tentang itu.Karena aku memang tidak suka laki-laki seperti itu.Melihat laki-laki merokok pun sebenarnya aku tak suka,tapi apa boleh buat mayoritas laki-laki jaman sekarang hampir semua sudah menjadi perokok.Untuk hal itu aku masi bisa memakluminya.Tapi tidak dengan playboy dan pemabuk.Mana bisa aku menjalin hubungan dekat dengan laki-laki yang sudah jelas dicap buruk seperti itu.Apa aku juga akan jadi korban ke playboyan nya sekarang.Pikiran seperti itu terus berkecamuk.

Aku benar-benar bingung sekarang.Selama satu bulan aku dekat dan saling mengenal dengan Faris,dia sama sekali tidak menunjukkan sikap yang buruk padaku.Akupun merasa bingung kenapa aku bisa merasakan hal seperti ini dalam waktu yang cepat.Selama 1 bulan kita saling mengenal,aku dan Faris merasakan hal yang berbeda dari biasanya.Kita seperti sudah saling mengenal sifat kita masing-masing dalam waktu 1 bulan ini.Dan entah kenapa aku dan dia merasa sudah cocok untuk menjalani hubungan lebih dekat lagi.

Yang bisa aku lakukan hanya menangis mengingat hal itu,aku benar-benar dibuat bingung.Mana bisa aku melepaskannya setelah pendekatan yang kita lakukan selama 1 bulan ini.Jahat sekali aku,tapi apa dia tak lebih jahat kalau nantinya ketauan akupun sama dijadikan korban ke playboyannya saja.Aku berusaha baik-baik saja pada Faris.Tapi perasaanku tidak bisa terus seperti ini.Jawaban pesanku padanya pun tiba-tiba berubah.Sudah jelas diapun bingung kenapa aku tiba-tiba begini."Kamu kenapa?apa aku ada yang salah?Kamu ga biasanya jadi cuek begini.Aku minta maaf kalo aku bikin kesalahan sama kamu".Tulis Faris dalam pesan whatsApp yang dari tadi belum sempat kubalas.

Aku merasa sekarang aku butuh orang yang bisa memberiku saran akan hal ini.Akhirnya aku memutuskan untuk menceritakan semuanya pada salah satu sahabatku."Selagi dia baik-baik aja sama kamu,jalanin dulu aja.Bisa aja dia sekarang berubah pas sama kamu.Walaupun sepupu kamu kenal sama dia belum tentu dia bener-bener tau tentang hidup Faris lebih jauh.Yang tau cuman Faris,jadi apa salahnya kamu temuin dulu Faris biar kamu juga tau itu semua dari orangnya langsung".Mendengar itu aku mulai mendapat solusi untuk menyelesaikan masalah itu."Di pikir pikir iya juga ya kenapa aku langsung ber negative thinking sama Faris kenapa aku ga kepikiran kalo sebenarnya Faris bisa aja sekarang udah berubah pas deket sama aku"gerutuku dalam hati.

"Ada hal penting  yang perlu kita bicarain secara langsung"Pesan terakhir yang aku kirimkan pada Faris.Hari itu juga Faris mengajakku bertemu untuk menyelesaikan masalah ini,karena dari tadipun dia bingung mungkin saja kesal karena sikapku yang tiba-tiba berubah dan tak memberikan jawaban atas penyebab aku jadi berubah seperti itu."Kita ketemu sekarang aku jemput"Kata Faris.Sekitar 1 jam kurang aku menunggu akhirnya Faris datang menjemputku.Seperti biasa dia berkata "Kamu udah lama nunggu maaf ya".kata Faris sambil memberikan senyuman.Aku hanya membalas dengan senyuman saja tak berkata apapun.

Dia memberhentikan motornya disuatu Cafe dipinggiran kota Bandung.Kitapun masuk dan memilih untuk duduk dimeja paling pojok yang terlihat sepi agar kita bisa fokus untuk membicarakan hal ini.Tanpa bertanya dia memesankan 2 minuman untuk dirinya dan aku.Setelah minuman datang,dia langsung to the point menanyakan hal apa yang sebenarnya terjadi padaku."Ca kamu kenapa?"tanya Faris dengan serius."Aku pengen kamu gausah cari tau aku bisa tau cerita ini semua dari siapa,kamu cukup dengerin aku ngomong dan jawab kalo aku nanya".kataku serius juga.Dia mengiyakan itu,akupun mulai bercerita.

"Yang pertama aku pengen nanya sama kamu,aku pengen kamu jawab jujur,kamu serius sama aku?".Dia terlihat sangat canggung dengan pertanyaanku itu.Belum sempat dia menjawab aku melanjutkan pembicaraanku "Maksud aku bukan nyuruh kamu jadiin aku pacar kamu sekarang,tapi apa kamu cuman deket sama aku apa masih deket juga sama banyak cewe?".Dia spontan menjawab "Aku cuman deket sama kamu ca,aku tau pasti kamu udah tau semua cerita kalo aku playboy kan?Aku udah ga gitu sekarang,".Aku hanya terdiam mendengar jawabannya.Aku masih belum percaya atas perkataannya itu."Aku ada pertanyaan yang harus kamu jawab jujur juga,Apa kamu pernah mabuk?"kataku.Sebenarnya aku takut sekali menanyakan hal itu padanya.Aku takut dia marah karena aku sudah lancang menanyakan hal yang sebenarnya bersifat pribadi.

Tapi dugaanku salah.Tanpa basa basi dia menjawab pertanyaanku tadi "Ya memang aku pernah mabuk,tapi aku minum cuman sesekali aja kalo ada party"katanya.Mendengar jawabannya itu aku sangat kaget ternyata memang benar dia seperti itu.Tapi entah kenapa jawaban spontan yang dia berikan malah membuatku salut.Karena apa?karena jawaban spontan itu adalah jawaban yang jujur.Dan dia berani jujur padaku akan hal yang sudah jelas tak kusukai itu."Berarti sering?"kataku sedikit cemas."Ga juga,kamu pasti gasuka ya cowo kaya aku?".kata Faris yang melihatku dalam keadaan tak karuan.Antara menahan sedih dan serba salah harus bagaimana lagi.Faris kembali menyambung perkataannya melihatku diam."aku minta maaf sama kamu,aku gajujur dari awal soal masalah ini"."Sebenernya ngeliat cowo perokok pun aku gasuka,tapi itu masih bisa aku terima karena aku tau mayoritas cowo sekarang perokok.Tapi kalo soal kaya gini kayanya aku gabisa".

"Jujur ya dari awal aku kenal sama kamu,aku ngerasa kamu cewe yang beda.Mungkin kamu anggap omongan kaya gini aku omongin juga ke cewe lain kan?Tapi yang aku rasa kamu cewe yang bakal berpengaruh besar buat hidup aku.Sejak kenal kamu aku juga jadi punya semangat lagi buat gapai yang aku mau.Kamu bikin aku jadi banyak berubah,kamu bikin aku mikir kalo aku mau sama kamu aku gabisa gini terus,aku harus berusaha jadi orang yang lebih baik lagi.Dan sebenarnya sekarangpun sedikit sedikit aku udah bisa memperbaiki diri aku sendiri karena adanya kamu.Ibaratnya kamu yang jadi penyemangat aku sekarang".Mendengar perkataan Faris aku merasa sangat terharu.Ternyata Faris tidak seburuk itu.Dia menjadikan ku sebagai orang yang bisa membantunya berubah menjadi lebih baik lagi.

"kenapa aku ga cepet cepet seriusin kamu,karena aku pengen itu semua terjadi disaat aku bisa bener-bener berubah jadi orang baik dan aku pengen bisa buktiin dulu itu semua biar kamu bisa bener bener yakin dan percaya sepenuhnya sama aku dan aku mau aku harus punya kerja biar aku ga malu sama keluarga kamu".Kata-kata Faris itu benar benar membuatku tersentuh. "Aku bakal bantu kamu buat berubah,aku bakal selalu ada dan selalu support kamu"kataku.Setelah penjelasannya itu aku lebih tenang sekarang.Untuk pertama kalinya aku bertemu dengan laki-laki sepertinya.Entah kenapa aku berpikir bahwa aku memang harus membantunya berubah dan entah kenapa juga aku memiliki keinginan untuk menunggu dan menemaninya untuk melalui proses perubahannya itu.Aku percaya semua orang pasti bisa berubah menjadi yang lebih baik lagi.

Aku dan dia tidak bertemu setiap hari.Jarak kitapun lumayan jauh jadi aku dan dia tidak tahu apa yang sebenarnya di lakukan.Oleh sebab itu kita sepakat untuk saling percaya satu sama lain.Mungkin bila aku tidak menemui Faris saat itu aku akan meninggalkannya dengan persepsi yang buruk tentang semua itu.Untung saja aku menuruti solusi yang temanku berikan pada saat itu.Dan benar saja Faris tidak seburuk yang aku kira.Setelah kejadian itu aku dan Faris malah semakin dekat.Aku senang sekali bisa dianggap sebagai orang yang membawa pengaruh positif untuknya.Setiap hari dia semakin menunjukkan keseriusannya untuk berubah.

Beberapa hari setelah kejadian itu dia mengajaku bertemu kembali.Dia bilang ingin menceritakan kisah di masa lalunya yang harus aku tahu."Aku jadi playboy sejak SMA,dulu aku sering banget gonta ganti cewe dan itu aku lakuin buat kesenangan aku sendiri,jahat emang aku udah mainin hati banyak cewe,dan setelah lulus ini aku mikir kalo itu gaboleh terus aku lakuin,dan terbukti sekarang aku malah susah nyari cewe yang bener bener.Aku pas SMA emang nakal sering berantem,sering bikin keributan,sering bolos,suka minum juga.Awal lulus pun aku masih agak nakal aku males buat nyari kerja mau kuliah apalagi.Dan aku nyesel setelah 2 tahun aku jadi pengangguran yang kerjaannya main,pulang subuh dan cuma bisa nyusahin orangtua".Dia juga bercerita bahwa kondisi keluarganya pun jadi faktor kenakalannya pada saat itu.

Aku selalu salut padanya.Aku tak pernah menemukan seorang laki-laki yang tak pernah aku kenal sebelumnya lalu kita dekat dan awal kedekatan kita dia sudah berani menceritakan hal yang mungkin kebanyakan orang berani bercerita seperti itu kalau memang sudah lama mengenal.Tapi tidak dengan Faris dia benar benar menceritakan baik buruknya dia di masalalu saat aku dan dia baru mengenal dalam waktu 1 bulan.Waktu yang sangat singkat untuk orang berani percaya dan menceritakan itu semua.

Setelah mengetahui itu semua aku malah semakin ingin terus ada disampingnya.Menemani dan membantunya untuk berubah.Tidak ada sedikitpun pikiran untuk meninggalkannya begitu saja.Karena aku yakin semua akan indah pada waktunya,kita jalani saja dulu setiap prosesnya.Hari demi hari kita lewati aku selalu mengingatkan Faris untuk selalu ingat Tuhan dalam melakukan apapun itu dan mintalah semuanya pada Tuhan agar semuanya berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.Aku selalu memberikannya perhatian dan semangat setiap harinya.

Dan benar saja perubahan demi perubahan terjadi.Dari mulai dia yang sekarang rajin solat 5 waktu sampai terkadang dia yang sering bangun subuh duluan dan membangunkan ku untuk solat subuh.Dia yang sekarang jarang nongkrong dengan teman temanya hanya untuk menghindari hal buruk kembali terjadi.Dan dia sekarang semangat sekali mencari pekerjaan.Sungguh senang sekali aku melihat semua perubahannya itu.

Perkataannya yang selalu kuingat "Planning aku sekarang bahagiain orangtua,keluarga,dan kamu dengan caraku sendiri.Aku bakal buktiin sama semua orang yang udah ngecap aku gabener kalo aku bisa jadi orang yang lebih baik lagi".Dan itu terbukti dalam waktu kurang lebih 1 bulan dia berhasil diterima disalah satu perusahaan besar."Ca aku diterima kerja".tulisnya dalam pesan whatsApp.Sontak aku senang bukan main.Usaha dan do'a yang dia lakukan tidak sia-sia.Dan mungkin Tuhan juga mendengar do'aku untuk Faris.Dalam waktu kurang lebih 2 bulan aku dan Faris mengenal dan mejalani pendekatan aku rasa ini seperti sebuah keajaiban aku berhasil membantu dan merubah orang senakal Faris menjadi orang yang lebih baik seperti sekarang.Dia berhasil meninggalkan dunia kenakalannya di masalalu.

Malam itu Faris mengajakku ke suatu tempat,tapi dia bilang kita langsung janjian ditempat itu saja.Dan Faris akan memesankan ku taksi untuk pergi kesana.Sebenarnya aku aneh kenapa dia tidak menjemputku saja seperti biasanya.Oh mungkin dia lelah habis bekerja.Akhirnya aku tiba disuatu restoran.Kata Faris tadi aku disuruh duduk dikursi paling belakang.Saat aku menuju ke kursi itu,aku terkejut,meja itu berubah menjadi meja romantis yang dipenuhi bunga dan lilin seperti sudah di setting untuk dinner romantis.Akupun heran untuk siapa ini dibuat.Apa aku salah meja pikirku.Tiba-tiba ada seseorang yang memegang pundaku,saat aku menoleh ternyata Faris yang sedang membawa bouquet bunga dan coklat.

"Ini buat kamu,aku siapin semua ini semua juga buat kamu".kata Faris sambil memberikan bouqeut bunga yang cantik dan berukuran lumayan besar,juga coklat yang dia bawakan banyak sekali itu.Akupun menerimanya dan tak berhenti menebar senyum bahagia.Diapun menyuruhku duduk "Kamu udah berhasil bantu planning aku,kamu udah berhasil bantu aku berubah,dan sekarang aku udah bisa buktiin sama kamu kan kalo aku bisa jadi yang lebih baik lagi,aku juga galupa sama janji aku sendiri yang pengen seriusin kamu setelah aku berhasil berubah.Dan sekarang aku berhasil.Jadi aku mau kamu terus ada buat aku,aku mau kamu nikmatin kebahagian sama hasil kebaikan kamu sama aku selama ini".Faris menyatakan perasaannya padaku malam itu.Malam yang romantis dan sangat membuatku bahagia.Dan akhirnya aku dan Faris berpacaran.

Setelah kita berpacaran kurang lebih 4 tahun.Waktu yang cukup lama memang.Sudah banyak lika liku dan perjalanan hidup yang kita lalui.Aku dan Faris sama sama mencapai kesuksesan.Faris berhasil bekerja bahkan dia akhirnya kuliah dengan uangnya sendiri,dan berhasil membahagiakan kedua orangtuanya dengan jerih payahnya sendiri.Dan aku berhasil lulus sarjana kebidanan dan kini bekerja disalah satu rumah sakit besar dikotaku.Setelah kita mencapai kesuksesan dan keberhasilan kita masing-masing.

Akhirnya Faris melamarku tepat dihari anniversary 4 tahun kita berpacaran.Tak lama setelah itu kitapun menikah. Benar saja semua itu akan indah pada waktunya.Aku yang dulu tak percaya semua ini akan terjadi,sekarang dibuat sangat percaya kalau semua orang seburuk buruknya orang di masalalu pasti bisa berubah menjadi yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang dan setiap usaha dan do'a yang dilakukan dengan sungguh sungguh akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan.

The end....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun