Mohon tunggu...
Alysa Shalshabil Putri
Alysa Shalshabil Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Negative mind never give positive life

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Malas Siram? Mahasiswa KKN Tim 1 Undip Membuat Inovasi Baru

11 Februari 2023   01:51 Diperbarui: 11 Februari 2023   02:19 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyiraman tanaman otomatis?? Pernahkah anda mendengar tanaman disiram dengan otomatis??   Pernahkah anda mengalami kesulitan saat menyiram tanaman seperti menyiram tanaman harus rutin dua kali sehari ataupun merasa terlalu ribet karena menyiram tanaman secara manual. Penyiraman secara manual cukup merepotkan karena menghabiskan tenaga dan membuat punggung berat yang disebabkan oleh seringnya membungkuk ketika mengambil air dan belum lagi harus menyiram tanaman tersebut secara rutin agar tanaman tidak mati. Untuk itu, ada salah satu solusi yang dapat membantu anda menyiram tanaman di rumah dengan meminimalisir keikutsertaan pemilik tanaman dalam hal penyiraman tanaman yaitu dengan menggunakan alat penyiraman otomatis.

Lingkungan Desa Talun ini memiliki mayoritas petani sebagai mata pencahariannya. Desa Talun juga memiliki banyak lahan yang digunakan untuk sektor perkebunan dan pertanian. Ibu-ibu PKK Desa Talun memiliki rencana untuk membuat taman desa.  Namun, terdapat masalah yaitu taman yang akan dibuat nanti mengharuskan warganya untuk keluar rumah, warga juga memiliki kegiatan lain sehingga bisa jadi penyiraman rutin untuk taman desa ini terhambat dalam perawatannya yang bisa menyebabkan kesehatan tanaman kurang diperhatikan. 

Alat ini memerlukan komponen yang cukup mudah untuk dicari dengan komponen utama yaitu sensor kelembaban tanah, relay 5 Volt, dan pompa air 5 Volt DC. Komponen lain yang dibutuhkan seperti kabel, selang air, powersupply, baterai. 

Prototype Penyiram Tanaman Otomatis (dokpri)
Prototype Penyiram Tanaman Otomatis (dokpri)

Sebetulnya bagaimana cara kerja dari alat ini? Alat ini akan bekerja dan mengeluarkan air ketika sensor kelembaban tanah mendeteksi keadaan tanah dalam kondisi kering. Sensor akan mendeteksi tanah dalam keadaan kering lalu mengirim sinyal untuk menghidupkan relay dan menyalakan pompa agar bisa mengeluarkan air.  Sedangkan ketika sensor mendeteksi keadaan tanah dalam kondisi lembap atau basah maka sensor akan menonaktifkan relay sehingga pompa akan berheti bekerja dan tidak mengeluarkan air. 

Maka berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan program kerja perancangan dan pembuatan sistem penyiraman tanaman otomatis yang diharapkan akan membantu warga untuk mendapat inspirasi yang nantinya dapat dikembangkan untuk merawat tanaman yang ada di taman.

Penulis                         : Alysa Shalshabil Putri Mayari

Jurusan                         : Teknologi Rekayasa Otomasi

Dosen Pembimbing : Heri Sugito, M.Sc

                                            Nenik Woyanti, SE., M.Si

                                            Muhammad Iqbal Fauzan, SP., M.Si

Lokasi KKN                 : Desa Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun