Mohon tunggu...
alysaratnasaputri
alysaratnasaputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Puisi Anak sebagai Media Efektif untuk Membangun Empati di Kelas Rendah

2 Desember 2024   09:00 Diperbarui: 2 Desember 2024   09:59 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurunnya empati di era digital.  

Anak-anak saat ini menunjukkan penurunan empati yang nyata, terutama di era digital, menurut fenomena sosial. Salah satu kualitas manusia yang memungkinkan kita untuk memahami atau peduli dengan perasaan orang lain adalah empati. Empati adalah kualitas yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang. 

Kepribadian yang individualis dan egosentris biasanya ditunjukkan oleh mereka yang tidak memiliki empati yang memadai. Di sisi lain, seseorang yang telah berpartisipasi dalam interaksi sosial secara teratur akan lebih memahami dan ingin membantu orang lain (Putryani Widayati & Andrini Farida, 2022).

Pentingnya empati sejak dini: 

Empati, atau kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain, adalah bakat yang sangat penting dalam masyarakat yang semakin terhubung dan kompleks. Pelatihan empati sejak dini tidak hanya meningkatkan kemampuan anak sebagai individu, tapi juga menumbuhkan budaya yang lebih menerima dan penuh kasih sayang. 

Artikel ini akan membahas tentang nilai dari mengajarkan empati, bagaimana cara melakukannya, dan beberapa saran serta kegiatan yang berguna yang dapat digunakan orang tua untuk membantu anak-anak mereka tumbuh dalam empati (F, 2024). 

Mengajarkan empati kepada anak-anak sejak dini adalah investasi penting untuk masa depan mereka dan masyarakat. Empati membantu anak memahami perasaan orang lain, meningkatkan kemampuan mereka dalam berinteraksi sosial, dan membangun hubungan yang lebih baik dengan teman-teman. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki empati cenderung lebih bertanggung jawab dan mampu menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif. 

Dengan memberikan contoh positif dan melibatkan mereka dalam kegiatan yang mendorong komunikasi, orang tua dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan ini. Misalnya, melalui permainan yang mendorong mereka untuk melihat perspektif orang lain atau kegiatan sosial yang memperkenalkan mereka pada keberagaman, anak-anak tidak hanya belajar tentang emosi tetapi juga tentang pentingnya saling menghargai dalam kehidupan sehari-hari.

 

Kenapa puisi anak bisa menjadi alat untuk menanamkan empati?  

Puisi adalah alat pendidikan yang berharga untuk membantu anak-anak mengembangkan empati. Selain meningkatkan kreativitas menulis, mengajari anak-anak membuat puisi membantu membentuk prinsip moral dan kepribadian mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun