Mohon tunggu...
Alykha Anindya Widiansyah
Alykha Anindya Widiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN syarif Hidayatullah Jakarta

Probation of External Relation at AIESEC in UIN JAKARTA | Islamic Community Development Undergraduate student at UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pemuda dalam Menjalankan Amar Maruf Nahi Munkar

4 November 2024   04:30 Diperbarui: 4 November 2024   04:56 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belongs To Courtesy

Tugas artikel ini untuk memenuhi UTS mata kuliah Studi Islam yang dibimbing oleh dosen pengampu Bapak Muhammad Firdaus L.c., MA.,Ph.d
Alykha Anindya Widiansyah
NIM: 12405051050145
Mahasiswa Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam
Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Di zaman modern ini, teknologi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, perkembangan teknologi juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjalankan amar ma'ruf nahi munkar---mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Pemuda, sebagai penggerak perubahan, memainkan peran penting dalam mengamalkan ajaran ini, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surah Al Imran ayat 104:

 
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung."(QS. Ali 'Imran: 104)

Ayat ini menggarisbawahi pentingnya upaya mengajak pada kebaikan dan mencegah keburukan dalam kehidupan umat. Artikel ini akan membahas peran pemuda dalam melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar, tantangan yang mereka hadapi, serta langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengamalkannya di era digital.

Mengapa Pemuda Memiliki Peran Krusial dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar?

Pemuda memiliki energi yang melimpah, kreativitas yang tak terbatas, dan daya juang yang kuat. Semangat muda yang berapi-api ini sering kali menjadi bahan bakar utama dalam menjalankan berbagai kegiatan, termasuk dakwah dan kegiatan sosial yang membawa dampak positif bagi masyarakat. Mereka cenderung memiliki kemauan besar untuk berkontribusi dan menjawab berbagai tantangan yang ada di sekitar mereka. Dalam konteks amar ma'ruf nahi munkar, sifat-sifat ini memberikan modal yang sangat berharga. Mereka lebih mudah untuk beradaptasi dan mencari solusi kreatif dalam menyampaikan pesan kebaikan. Dengan keberanian yang biasanya mereka miliki, pemuda tidak ragu untuk memulai langkah baru dan mencari pendekatan yang lebih segar dalam berdakwah, baik secara langsung maupun melalui dunia maya.

Di era digital, pemuda tidak hanya memiliki semangat tetapi juga kemampuan teknologi yang baik. Generasi muda tumbuh di era yang penuh dengan berbagai alat dan aplikasi digital, sehingga mereka tidak asing lagi dengan platform-platform yang dapat digunakan untuk menyebarkan pesan dan ide. Platform seperti media sosial, blog, dan situs web memungkinkan pemuda untuk mengemas pesan dakwah dengan cara yang lebih menarik dan inovatif, mulai dari video pendek, infografis, hingga tulisan-tulisan inspiratif. Keahlian dalam teknologi ini memberikan kesempatan besar bagi mereka untuk menjangkau audiens yang lebih luas, bahkan lintas negara. Dalam kondisi ini, pemuda tidak hanya berperan sebagai penyampai pesan kebaikan tetapi juga sebagai perancang strategi dakwah yang bisa menjangkau masyarakat modern yang lebih digital-minded. Dakwah yang dulunya dilakukan secara tatap muka kini bisa dilakukan melalui jaringan global, membuat pesan-pesan moral dan nilai Islam dapat tersampaikan dengan lebih efektif dan cepat.

Selain energi dan keterampilan teknologi, pemuda yang memiliki iman yang kuat dan akhlak yang baik berpotensi besar untuk menjadi panutan bagi teman-temannya. Keteladanan ini sangat penting, karena masyarakat, terutama remaja dan anak-anak, cenderung mencari figur yang bisa mereka contoh dalam hidupnya. Pemuda yang berpegang teguh pada prinsip agama, menghindari perbuatan buruk, dan konsisten dalam menjalankan kebaikan dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Allah SWT memuji orang-orang beriman yang berperan aktif dalam menyebarkan kebaikan dan mencegah kemungkaran, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an. Hal ini mengingatkan kita bahwa dakwah bukan hanya tentang menyampaikan nasihat tetapi juga memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Ketika pemuda menjalankan akhlak yang mulia dalam kehidupannya dan membagikan nilai-nilai tersebut secara bijak di dunia digital, mereka tidak hanya menjalankan perintah agama tetapi juga menginspirasi generasi berikutnya untuk turut menjadi pembawa kebaikan.

Sebagaimana firman Allah dalam Surah At-Taubah ayat 71:

 
"Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." (QS. At-Taubah: 71)

Ayat ini mengingatkan bahwa tugas amar ma'ruf nahi munkar bukanlah tugas individu, tetapi merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, pemuda sebagai bagian dari umat Islam memiliki kewajiban untuk mengajak sesamanya dalam kebaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun