Dalam konteks inilah masyarakat dituntut dapat bersikap kritis dan cerdas untuk membaca komitmen setiap kandidat pemimpin yang terbukti serius dan konsisten menjadikan ruang publik sebagai bagian dari agenda prioritasnya atau tidak sama sekali. Jika seorang pemimpin sejak awal tidak memiliki concern dan komitmen terhadap pentingnya ruang publik niscaya akan sangat sulit atau sekedar menjadi mimpi bagi masyarakat untuk memiliki ruang publik di Perkotaan secara ideal, memadai dan dapat memenuhi harapan bersama.
 Ruang Publik sebagai Kebutuhan Bersama
Adanya ruang publik yang ideal tidak mungkin mudah terealisasi jika sebelumnya tidak ada komitmen yang mengikat kuat para pemimpinnya. Hal ini sangat realistis karena para pemimpin inilah yang akan memperjuangkan tersedianya anggaran untuk mewujudkan ruang publik secara berkesinambungan dalam setiap tahun anggarannya.
Banyaknya ruang publik yang tidak terawat, terbengkelai, jauh dari harapan dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena keberadaannya tidak memperoleh perhatian serta advokasi anggaran yang memadai-- terutama untuk operasional dan pemeliharaannya. Ruang publik seperti ini pasti tidak nyaman dan kurang menarik lagi karena keberadaannya tidak memadai untuk dijadikan ruang bersama masyarakat yang ideal untuk berinteraksi, berekspresi, rekreasi, silaturrahmi dan mengembangkan diri.
Masyarakat perkotaan saat ini sangat membutuhkan ruang publik yang ideal, dimana keberadaannya dikelola secara serius dan profesional sehingga fasilitas ini tampil menjadi tempat bertemunya masyakat yang 'menyenangkan' bagi semuanya. Ruang publik bisa menjadi tempat yang menyenangkan ketika keberadaannya tidak dikomersialisasikan, dikelola secara ramah dengan didukung tersedianya fasilitas yang bersifat rekreatif, edukatif serta adanya dukungan untuk berkreasi dan mengembangkan diri-- baik dibidang  olah raga, seni dan budaya.
Semua kalangan masyarakat dengan latar belakang apapun, status ekonomi dan sosialnya haruslah diperlakukan sama dalam memanfaatkan serta menikmati ruang publik yang disediakan pemerintah. Demikian juga kepada semua kelompok umur, mulai balita, anak-anak, remaja, dewasa dan bahkan para Lansia-- semuanya harus dapat mengakses dan menikmati ruang publik yang ada sebagai sarana rekreasi, edukasi, berinteraksi dan mengembangkan diri.
Agar ruang publik ini dapat berfungsi edukatif maka juga dibutuhkan Perpustakaan yang menyediakan berbagai 'bacaan' yang bisa memenuhi kebutuhan serta selera masyarakat perkotaan yang beragam hoby, minat dan kecenderungannya. Bacaan yang tersedia juga mesti memperhatikan kebutuhan segala umur pembacanya, mulai anak-anak, remaja, dewasa dan kalangan lansia.
Di Perpustakaan yang menjadi bagian ruang publik juga disediakan akses informasi yang mudah, bersifat aktual dan gratis, baik melalui media cetak maupun online. Dengan cara demikian, maka ruang publik yang tersedia menjadi sarana berburu informasi yang beragam, bersifat aktual dan mencerdaskan.
Karena itu, keberadaan ruang publik di Perkotaan menjadi kebutuhan yang mutlak diperlukan, ketika ruang-ruang komersial terus tumbuh sangat pesat ditengah masyarakat. Keberadaan ruang publik yang ideal bagaikan 'oase' bagi masyarakat perkotaan yang sebagian besar waktunya dihabiskan untuk bekerja keras demi memenuhi kebutuhan kehidupan yang semakin mahal dan kadang malah tidak terjangkau.
Keberadaan ruang publik diperkotaan harus terasa teduh, ramah, mudah dijangkau dan menyenangkan sehingga masyarakat akan selalu mengunjungi fasilitas ini ditengah-tengah waktu luangnya yang sangat berharga. Jumlah ruang publik dalam perkembangannya mesti bisa terus ditambah mengingat semakin besarnya masyarakat yang tinggal dan mencari penghidupan di Perkotaan.Â
Ketersediaan ruang publik yang ideal mutlak diperlukan masyakat perkotaan sehingga pemerintah dituntut dapat mengakomodasi dan mengadvokasi kebutuhan ini. Adanya ruang publik yang ideal sebenarnya mudah direalisasikan ketika pemerintah memiliki kemauan nyata untuk mendukung program ini beserta angarannya yang diperlukan bagi pembanguanan, pemeliharaan dan pengembangannya. Â