Mohon tunggu...
Abdullah AlyGymnastiar
Abdullah AlyGymnastiar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Uin Syarif Hidayatullah

Bergeraklah Karena Di Setiap Pergerakan Keberkahan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Tipe Kepribadian untuk Mengenal Diri Lebih Dalam

16 April 2024   08:03 Diperbarui: 16 April 2024   08:13 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

sebagai mahasiswa yang berada di umur 20-an saya sering merasa banyak pikiran atau overthinking terhadap hal-hal yang saya alami dan pencapaian yang orang lain dapatkan yang membuat saya sering membanding-bandingkan dengan diri saya sendiri, bahkan tak jarang mengganggu fokus saya dalam beraktivitas juga tifur yang kurang nyenyak karena hal tersebut.

lebih mendalam tentang bagaimana kita menyikapi hal tersebut kita perlu mengetahui diri kita lebih dalam dan kepribadian kita yang belum kita sadari ada 4 tipe kepribadian watak seseorang yaitu plegmatis, melankolis, sanguinis dan koleris. Plegmatis yaitu orang yang cinta damai dan biasanya menjadi pendengar yang baik, Melankolis yaitu seorang yang perfectionis atau  sempurna, Sanguinis yaitu orang yang populer, mudah bergaul dan suka menjadi pusat perhatian, terakhir koleris yang memiliki kepribadian kuat yang cenderung suka memimpin dan berorientasi pada tujuan dan memiliki semangat tinggi.

Saya sendiri termasuk Koleris yaitu kepribadian yang kuat dan berorientasi pada hasil yang selalu menjadi alasan untuk terus melakukan sesuatu dan juga semangat yang menggebu-gebu dan saya menyadari kekurangan saya karena suka berinisiatif untuk memimpin terkadang tidak suka untuk mendengar pendapat orang lain dan cenderung tertutup sehingga sulit dalam pertemanan dan juga menerima masukkan dari orang lain karena sering merasa paling benar diantara orang lain juga sangat keras apabila bertemu dengan orang koleris lainnya sehingga merasa tersaingi dan memusuhi yang mengakibatkan negative thinking terhadap orang lain sehingga sulit menerima masukkan dari luar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun