Mohon tunggu...
Alycia Afina
Alycia Afina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

topik konten favorit tentang ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Historis, Dan Urgensi Wawasan Nusantara Sebagai Konsepsi Dan Pandangan Kolektif Kebangsaan Indonesia

26 November 2023   12:20 Diperbarui: 26 November 2023   12:46 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Isi deklarasi tersebut adalah sebagai berikut.

 Isi pokok deklarasi ini adalah bahwa lebar laut teritorial Indonesia dihitung dari 12 mil adalah garis yang menghubungkan pulau-pulau terluar Indonesia.

 Dengan garis tutorial  baru ini, wilayah Indonesia kini menjadi satu kesatuan wilayah.

 Hingga Deklarasi Juanda diumumkan, wilayah Indonesia didasarkan pada peraturan yang dikeluarkan Pemerintah Hindia Belanda yang dikenal dengan Ordonansi Zee Enmaritime Klingen 1939 (TZMKO 1939), atau Ordonansi 1939.

 Inti dari peraturan ini adalah menentukan lebar laut tiga mil dengan menggambar garis acuan berdasarkan garis  pasang surut atau kontur pulau/daratan.

 Sebuah rancangan undang-undang disahkan untuk memperkuat kedaulatan nasional.

 Setelah diterbitkannya Deklarasi Juanda pada tahun 1957, diundangkan Undang-Undang Perairan Indonesia Nomor 4  Tahun 1960 Prp.

 Latar Belakang Sosiologis Wawasan Nusantara Berdasarkan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia, wawasan nusantara yang awalnya berwawasan "persatuan atau keutuhan wilayah", kemudian diperluas ke dalam perspektif "persatuan bangsa".

 Masyarakat Indonesia tidak ingin lagi terpecah belah menjadi banyak negara.

 Untuk mewujudkan integrasi nasional diperlukan penguatan semangat kebangsaan secara terus menerus.

 Keadaan sosiologis masyarakat Indonesia dan masih adanya kolonialisme yang memecah belah negara, menjadi latar belakang tumbuhnya semangat dan tekad masyarakat nusantara  untuk bersatu menjadi satu bangsa, satu bangsa, bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun