Mohon tunggu...
Alya Y
Alya Y Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Politik

Memiliki hobi membaca dan menulis. Memiliki ketertarikan terhadap isu sosial dan isu lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Fast Fashion dan Dampaknya Bagi Aspek Kehidupan

13 Juli 2022   12:52 Diperbarui: 13 Juli 2022   12:56 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Limbah pakaian (Sumber Foto: parapuan.co)

Fast Fashion merupakan istilah yang digunakan oleh industri tekstil yang memproduksi model pakaian trendi secara cepat untuk memenuhi trend terbaru, serta menggunakan bahan baku yang tidak berkualitas sehingga tidak tahan lama. 

Melalui fast fashion, konsumen dapat segera membeli pakaian yang sedang trend dengan harga yang cukup murah. Dengan adanya kehadiran teknologi yang mampu memproduksi pakaian secara massal, maka dapat mendorong terjadinya fast fashion. 

Merek fast fashion yang cukup terkenal adalah H&M, Zara, Top Shop, Forever 21, dan sebagainya merupakan merek-merek yang mengambil tampilan dari desain rumah mode papan atas serta memproduksi dengan sangat cepat dan murah. Produk fast fashion juga mempunyai dampak buruk terhadap lingkungan, ekosistem, dan kepada manusia ataupun tenaga kerja yang dibayar murah.

Adanya fast fashion yang bisa dikerjakan secara cepat dengan adanya teknologi mesih jahit, maka fast fashion selalu mengikuti trend terbaru dan memiliki banyak model fashion yang selalu berganti dalam waktu yang sangat singkat. 

Industri fast fashion mempekerjakan tenaga kerja yang dibayar murah dan diproduksi di negara Asia dan negara berkembang seperti India, Bangladesh, dan Indonesia yang dimana para tenaga kerja digaji dengan upah yang sangat murah dan tanpa adanya jaminan keselamatan kerja. 

Biasanya produksi fast fashion dikerjakan oleh tenaga kerja wanita yang masih muda, berpendidikan rendah, dan imigran. Para pekerja harus bekerja selama 14 jam/hari. 

Dengan pekerjaan yang sangat menguras tenaga untuk membuat produk fast fashion, para tenaga kerja hanya diberi gaji yang rendah dan harus bekerja dalam kondisi yang berbahaya untuk memproduksi fast fashion.

Tempat produksi fast fashion (Sumber Foto: herworld.co.id)
Tempat produksi fast fashion (Sumber Foto: herworld.co.id)

Dampak yang ditimbulkan dari fast fashion merupakan dampak yang sangat buruk bagi lingkungan, karena industri fast fashion biasanya menggunakan pewarna tekstil yang termasuk murah dan berbahaya, sehingga dapat menyebabkan pemcemaran air dan akan beresiko terhadap kesehatan manusia. 

Limbah dari penggunaan pewarna tekstil tersebut yang dibuang sembarangan akan dapat mencemari air di sekitarnya. Salah satu bahan baku yang sering digunakan oleh industri fast fashion adalam poliester, bahan tersebut berasal dari bahan baku fosil yang akan menimbulkan serat mikro saat dicuci sehingga serat mikro tersebut akan meningkatkan jumlah sampah plastik. 

Bahan katun yang biasanya digunakan akan dicampur dengan air dan pestisida dengan jumlah yang cukup banyak, sehingga akan membahayakan keselamatan para pekerja dan meningkatkan resiko kekeringan, merusak keanekaragaman hayati, dan akan menurunkan kualitas tanah.

Industri fast fashion dengan aktivitas produksi yang cukup tinggi untuk mnyeimbangi permintaan produksi tersebut, maka akan berdampak pada masalah lingkungan lainnya. 

Karena aktivitas produksi yang cukup tinggi dan akan menimbulkan banyaknya pakaian yang dibuang akibat tidak terjualnya pakaian tersebut, sehingga hal ini akan berdampak kepada masalah lingkungan yang dikarenakan semakin menumpuknya sampah tekstil di lingkungan sekitar.

Limbah pakaian (Sumber Foto: parapuan.co)
Limbah pakaian (Sumber Foto: parapuan.co)

Selain berdampak buruk terhadap lingkungan, fast fashhion juga berdampak buruk terhadap kualitas ekosistem. Limbah yang ditimbulkan oleh industri fast fashion dapat mencemari tempat tinggal makhluk hidup, seperti hewan di perairan, tumbuhan yang berguntung pada nutrisi tanah. dan lain sebagainya. 

Limbah dari industri fast fashion juga dapat mencemari tempat tinggal manusia dan menimbulkan penyakit yang akan berdampak pada menurunnya kualitas kesehatan.

Dampak negatif yang akan berdampak pada kualitas kesehatan juga dirasakan oleh para pekerja industri fast fashion. Mereka dapat terkontaminasi bahan kimia yang secara perlahan akan memberikan efek yang buruk bagi kesehatan mereka.

Industri fast fashion juga akan berdampak pada terbentuknya budaya konsumtif seperti mendorong banyak orang untuk sering berbelanja sesuai dengan trend terbaru yang disediakan oleh industri fast fashion. 

Budaya konsumtif tersebut untuk menyesuaikan gaya hidup mereka dengan trend dan mode pakian terbaru. Hal terebut akan menimbulkan sifat konsumtif yang tinggi atau sifat boros dan rasa ketidakpuasan yang tinggi.

Maka dengan banyaknya dampak buruk yang ditimbulkan oleh fast fashion terhadap berbagai aspek kehidupan, saat ini sudah mulai bermunculan industri yang merupakan tandingan dari fast fashion, yaitu slow fashion. 

Slow fashion merupakan gerakan yang menuju manufaktur yang lebih peduli dan memperhatikan terhadap ha-hak tenaga kerja yang adil, penggunaan bahan-bahan alami, dan masa pakai pakaian yang lebih tahan lama. Hadirnya slow fashion untuk mengajak kita semua untuk selalu berjuang bagi keselamatan bumi dan sesama manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun