Mohon tunggu...
Cut Alya Ulmuna
Cut Alya Ulmuna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Lhokseumawe Jurusan IAT

Tetap semangat dan teruslah melangkah!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Surah Al-'Asr, Refleksi tentang Waktu dan Kehidupan [Pemanfaatan Waktu dalam Perspektif Islam]

28 Juni 2024   21:22 Diperbarui: 28 Juni 2024   21:32 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IFoto oleh Pixabay: https://www.pexels.com/id-id/foto/jam-alarm-2-bel-merah-di-lapangan-rumput-36351/

Ayat Ketiga:

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَا صَوْا بِا لْحَقِّ ۙ وَتَوَا صَوْا بِا لصَّبْر

Artinya: “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

Keempat elemen ini iman, amal saleh, menasihati dalam kebenaran, dan kesabaran adalah kunci untuk memanfaatkan waktu dengan cara yang berkenan kepada Allah. Ini menunjukkan bahwa kesuksesan sejati bukan hanya diukur dengan pencapaian duniawi, tetapi juga dengan kualitas iman dan moral yang kita kembangkan selama hidup kita.

Dalam konteks pemanfaatan waktu, Islam mengajarkan kita untuk mengisi setiap detik dengan hal-hal yang bermanfaat, tidak hanya untuk dunia tetapi juga untuk akhirat. Seorang Muslim diajak untuk selalu produktif dan efisien, menggunakan waktu luang untuk ibadah, belajar, beramal, dan berkontribusi pada masyarakat.

Refleksi dari Surah Al-‘Asr mengajarkan kita bahwa waktu adalah kesempatan emas untuk berinvestasi dalam amal kebaikan. Setiap saat yang berlalu adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperbaiki diri. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya, sebelum waktu itu berakhir dan kita hanya bisa mengarungi lautan penyesalan.

Dengan demikian, Surah Al-‘Asr mengajarkan kita untuk menghargai waktu sebagai anugerah dari Allah dan menggunakan setiap momen untuk beriman, beramal saleh, serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Ini adalah refleksi yang mendalam tentang bagaimana kita harus menjalani kehidupan ini dengan tujuan yang lebih baik, tinggi, dan abadi serta lillahi taála (karena allah).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun